03. suamii kuu

945 52 1
                                    

"Ages, Yan. Segera lah turun dan jangan lupa untuk membersihkan badan kalian terlebih dahulu" ucap chaera sambil mengecup kening anak nya bergantian. Ya seperti biasa mereka membeku terlebih dahulu, tapi tak bisa di pungkiri mereka sangat merasa senang dengan perlakuan mama nya.

Charea segera turun dan menyiapkan makan malam mereka, se ingat Charea, Chaera dulu selalu memesan makanan untuk makan malam, karena pelayan di kediaman nya tidak memasak makanan malam.

Dan kalian tau? Chaera dulu hanya memesan makanan untuk dirinya sendiri, dan anak-anak nya terkadang memakan sisa makanan jika maish tersisa atau tidak makan sama sekali.

Mengingat kejadian itu, membuat chaera mendengus tak suka dengan perilaku chaera dulu.

Tapi itu dulu, sekarang ia akan memasak makanan untuk mereka selalu. Ya, itu janji chaera sekarang.

"Hmmm, enak nya masak apa ya?" Chaera berpikir masakan apa yang akan ia masak sekarang.

Mengingat-ingat bahwa putra nya sangat menyukai sayur kangkung tumis dan putri nya sangat menyukai hal-hal berbau udang membuat chaera tau apa yang harus ia masak malam ini.

______

"Wahh" Agestera hanya menatap kagum masakan yang ada di depan nya dengan mata yang berbinar.

"Mama hebat" seru Agestera lalu dengan tiba-tiba mencium pipi chaera. Sejenak chaera membeku, perasaan hangat lagi-lagi muncul.

"Terimakasih sayang"

Mereka makan dengan nikmat tanpa ada nya suara, sedari dulu 2 anak cilik ini sudah diajarkan untuk tidak berbicara selagi makan.

Fyi chaera memasak udang sambal, kangkung tumis juga telur goreng. Terlihat simpel tapi nyatanya 2 anak cilik ini sangat lahap memakan nya.

_______

Chaera mengerjapkan mata nya kala sinar matahari menembus kaca kamar nya.

'Uhmm, perut gw kok berat banget ya' batin chaera.

Menoleh ke samping alangkah terkejutnya nya ia melihat lelaki yang tampan nya belum pernah sama sekali ia lihat. Dan yang paling penting lelaki itu MEMELUK NYAA.

Sejenak chaera mengagumi wajah tampan di depan ini. Oh, ini adalah cuci mata paling efektif bagi chaera.

Tersadar, chaera berteriak

"AAAAAAAA, SIAPA LO HAH?!" Teriak chaera terhadap pria tampan itu tak sengaja chaera menendang tubuh nya kuat, yang mengakibatkan pria itu terpental ke lantai.

Kaget dengan aksi nya sendiri Charea berniat membantu pria itu.

"Sshhh" pria itu mendesis kesakitan, ia sungguh tak menyangka istri nya mempunyai tenaga dalam seperti itu.

"Kau, kenapa kau menendang ku?" Tanya pria itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Chaera ngegas.

Chaera yang ingin membantu pria itu, mendadak tidak mood. Ia sungguh tidak suka di tunjuk-tunjuk seperti itu.

"Suka-suka gw lah, lagian ente ngapain meluk-meluk bini orang sembarangan hah?" Chaera jadi sewot sendiri melihat pria ini yang sangat lancang memeluk nya.

Pria itu mengernyitkan dahi nya binggung, apakah pingsan kemarin lansung membuat chaera amnesia?.

"Ada apa dengan mu chaera?, Saya suami mu!" Ucap pria itu yang kini sudah berdiri dari jatuh nya.

Chaera yang mendengar nya mendadak blank, ia tak menyangka bertemu sang suami begitu cepat. Astaga-astagaa rupa suami nya sangat lah tampan, pantas saja 2 anak nya ganteng dan cantik.

Chaera cepat-cepat menghampiri suami nya sambil cengengesan. "Hehehe, maaf mas. Tadi Chaera hanya pura-pura" ucap nya Sabil menggaruk tengkuk kepalanya.

Ardio Silvester Xiveor- suami Chaera mematung, kenapa ia baru menyadari jika istri semenggemaskan ini.

Reflek Dio mengusap pipi kemerahan Chaera, Chaera yang di pipi nya yang sudah kemerah tambah merah seperti kepiting rebus.

"Dah dig dug serr, nih si Dio kok ganteng amat. Kan gw jadi ikut ke cantul kalau begini mah" batin Chaera menatap kagum makhluk ciptaan Tuhan yang sial nya suami nya sekarang.

_________

Chaera saat ini sedang memasak untuk keluarga kecil nya, ia sudah menerima kenyataan bahwa sekarang ia sudah mempunyai suami dan anak. Yaa, walaupun belum sepenuhnya.

Chaera yang sedang memasak sambil bersenandung ria di buat terkejut dengan tangan yang melingkar di pinggang nya. Dan nafas berat yang berada di sela-sela leher nya membuat ia berdengus geli.

Pelaku nya ialah Dio, entah lah Dio rasa Chaera sudah tidak seperti dulu. Banyak kejanggalan yang ia terima, sangat tidak masuk akal seseorang bisa berubah hanya dalam 1 hari. Tapi Dio tidak peduli yang terpenting istri nya sudah menerima anak-anak nya dan Dio (?).

"Alamak jreng" kaget Chaera yang segera membalikkan badan. Lagi dan lagi dia harus membeku lagi, menatap wajah Dio sedekat ini sangat lah membuat Chaera kesusahan bernafas.

"Eughh, tolong dong tangan nya di kondisikan" dengan setengah bercanda Chaera berusaha melepaskan lilitan tangan yang ada di pinggang nya. Dia harus segera menyelamatkan jantung nya

Merasa bahwa Dio tidak mendengar ucapan nya, dan malah mengeratkan lilitan itu. Membuat Chaera jengkel.

Duk

"Awghh" Dio tergeletak tak berdaya di lantai dapur sambil memegangi bagian bawah nya. Sungguh Dio tidak habis pikir dengan Chaera, berani sekali dia menendang adik nya.

Aduhh, Chaera jadi sedikit merasa bersalah. Ingat, hanya sedikit. "Sakit kan? Makanya jangan ganggu aku masak" titah Chaera dan lanjut ke acara memasak nya.

Dio hanya bisa pasrah, dan kembali ke meja makan.

Selesai dari acara memasak nya, Charea menyiapkan hidangan di bantu dengan para maid agar lebih cepat. Jujur, ia sendiri juga sudah lapar.

"Wahhh, mama banyak amat masak nya" kata Yan dengan menatap penuh binar-binar ke arah masakan Chaera.

Chaera yang sedang menyiapkan masakan suami nya pun, menatap ke arah Yan. "Iya dongg, mulai hari ini dan seterusnya mama usahakan, mama yang akan masak buat keluarga kecil kita"

Mereka semua yang mendengar ucapan Chaera tersenyum bahagia.

_______

BYEEE

Jadi Mahmud?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang