19.

246 20 2
                                    

"kangen Chaera" gumam Dio lansung menyenderkan tubuh nya di kursi kebesaran itu. Memijit pangkal hidung nya, Dio melirik Hp nya yang memunculkan nontifikasi seketika Dio bersemangat berfikir bahwa itu Chaera yang juga merindukan nya. 

0811*****

Jauhi Chaera kalau lo mau keluarga lo aman.

Dio mendelik membaca pesan dari nomor yang tak di kenal, ia tertawa jenaka melihat pesan itu. Lagian siapa juga yang berani menganggu keluarga Xanders?. Huh, Dio hanya menganggap nya angin lalu saja dan kembali fokus pada pekerjaan nya.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

Shena masuk dengan secangkir kopi di tangan nya. Dia melirik takut-takut ke arah Dio yang masih belum menyadari keberadaan Shena.

"Pak ini saya bawakan kopi" ucap nya dan menatap Dio berharap kopi nya ini akan di sambut dengan baik.

Dio melirik sekilas Shena dan kembali fokus pada kertas yang di tangan nya. Dio cukup peka untuk mengetahui bahwa Shena menyukai nya. Berkat pertengkaran kecil nya dengan Chaera, Dio berusaha untuk menjaga perasaan Chaera dengan menjauhi Shena di luar pekerjaan.

"Saya tidak meminta kopi"

Shena menunduk takut, "t-tapi pak, saya sudah membuat nya"

Berdecak kesal, Dio menatap Shena dengan tatapan nyalang, "saya tidak meminta kopi!" ulang nya sekali dengan penuh penekanan.

Shena meringis dan segera pamit undur diri dengan kopi yang masih bertengger di tangan nya.

_____

Chalistha 😝😝
Lo sibuk ga?
Kalau enggak, ke taman yang baru buka itu yok, sekalian bawa anak-anak.

Yol ikut ngak?

Ga, anak nya lagi rewel katanya

Yowes lah, gue siap2 dulu sekalian anak2 juga.

👍

Chaera mengakhiri pesan singkat nya dengan Chalistha. Ia memanggil anak-anak nya yang sedang sibuk menonton televisi.

"Abang, adek.."

Yan dan Chaera menoleh ke arah tangga di mana sang mama melangkah menuruni anak tangga itu.

"Kenapa ma?" Tanya Agestera mewakili Abang nya.

"Mau ikut mama sama onti Ita ke taman yang baru buka itu gak?" Chaera duduk di samping Agestera dan memindahkan putrinya itu ke pangkuan nya.

Agestera yang mendengar nya sontak mengangguk antusias.

"Ya udah, mandi gih, baju nya udah mama siapin di atas tempat tidur ya"

Agestera bangkit dari pangkuan Chaera dan langsung menarik Yan menuju kamar mereka, sedangkan Yan hanya memutar bola mata nya malas pasrah tangan nya di tarik begitu saja "Ayo bangg.."

Jadi Mahmud?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang