Saat ini Chaera dan Dio terlelap dalam tidur nya, walaupun sinar matahari sudah masuk di sela-sela jendela mereka tapi itu sama sekali tidak mengusik pasutri yang tidur sambil berpelukan mesra.
Beruntung sekarang hari Minggu dan anak-anak nya sedang bersama opa, Oma dari pihak Dio. Sehingga mereka ber-dua bisa menikmati waktu bersama tanpa ada gangguan apapun.
Setelah sekitar 30 menit berlalu Chaera bangun dari tidur nya tapi tidak dengan Dio. Dio masih terlihat damai dalam tidur nya walaupun sinar matahari sudah menerpa wajah nya.
Chaera tersenyum hangat, melihat tangan Dio yang melingkar di pinggang nya. Btw saat ini Chaera tidak ber acting, Chaera bersungguh-sungguh, Chaera sadar saat ini ia benar-benar sudah terjerat ke dalam dekapan suami nya. Chaera mencintai nya, sangat. Tidak ada kepura-puraan seperti dulu.
Chaera juga sudah menerima semuanya, dia sudah sangat mensyukuri kehidupan nya saat ini.
Chaera jadi teringat awal dimana Chaera asli menemui nya dan di akhir ia mengatakan untuk mengambil hati suami nya. Lantas mengapa saat ia pertama kali bertemu Dio, Dio malah terlihat sangat mencintai Chaera?. Mengapa saat ia disini Dio tidak memperlakukan nya sama seperti saat Chaera dulu masih hidup?
Berbagai spekulasi-spekulasi mulai muncul di kepala Chaera.
Berdasarkan ingatan yang di beri Chaera, dulu Dio hanya seorang suami yang sangat dingin terhadap keluarga nya, dia sangat jarang pulang mungkin bisa di hitung dengan jari. Karena perlakuan nya itu membuat Chaera salah paham, dan berfikir bahwa suami nya itu sangat membenci nya karena itu ia melapiaskan kepada anak-anak nya.
Ada apa ini sebenarnya? Kenapa sangat janggal?.
"Apa yang mengganggu fikiran mu Chaera?" Pasal nya dahi Chaera ikut mengerut, sangat kentara sekali banyak pertanyaaan yang bersarang di kepala istrinya itu.
Sejak tadi Dio sebenarnya sudah bangun, namun ia memperhatikan gerak-gerik Chaera yang sama sekali tidak menyadari nya.
Chaera tersentak, lalu tersenyum. Tangan nya mengelus lembut rambut suami nya. Saat ini kepala Dio berada di dada Chaera, spot favorit Dio, katanya sih karna empuk ya.
Chaera ragu ingin bertanya atau memilih diam, seperti orang bodoh. Tapi jika dia hanya diam, maka ia tidak akan dapat jawaban atas semua ini.
"Tanyakan saja" lagi-lagi suara itu membuat Chaera tersentak, seperti nya suami nya cenayang.
"Dulu kan mas, jarang banget ada dirumah. Bahkan bisa di hitung pakai jari. Mas juga dingin banget sama aku, setiap kita bertatapan aku selalu ngelihat tatapan datar mas. Aku ga bisa prediksi apa yang ada di dalam nya. Mas benci sama aku ya?"
Dio mengerti sekarang seperti nya memang ada kesalahpahaman diantara mereka karena kurang nya komunikasi.
Dio bangun dari tidur nya dan duduk, ia juga mengajak Chaera duduk. Mereka sudah saling berhadapan.
"Dari awal bertemu sampai saat ini, perasaan aku tetap sama Chaera. Aku mencintaimu, dan tak akan pernah terganti. Aku sama sekali tidak pernah membenci mu, sama sekali tidak. Malah aku yang berfikir bahwa kamu yang sangat membenci ku karena mengingat kita berdua menikah karna kesalahpahaman pada malam itu"
Salah satu fakta yang mengejutkan, ternyata anak pertamanya-Yan ada karna kesalahan satu malam nya dengan Dio. Dan itulah yang menyatukan mereka ber-dua ke dalam ikatan suci.
Bayang-bayang awal dimana ia bertemu dengan Dio dan melakukan kesalahan fatal itu membuat kepala Chaera sedikit pening sebab mereka sangat menggebu untuk memasuki otak nya.
'nava sialan' gumam Chaera setelah berhasil mengingat siapa sampah yang berani menjebak tubuh ini.
"Cha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Mahmud?
FantasyBagaimana jadinya seorang mahasiswi pembuat onar, menjadi Mahmud alias mama muda tanpa breafing dulu? _____ "MAMAKKK... Kiki ga tau apa-apa, kok udah jadi mama muda. 2 anak pula tuh" _____ "MAMAKKK... Maafin Kiki karna udah nakal selama ini, Kiki g...