"hari ini kita makan di luar" ucap Chaera pada kepada kedua anak nya yang berada di kursi penumpang.
"Serius maaa?" Tanya Agestera antusias, ia pindah dari kursi penumpang ke kursi di samping Chaera.
Chaera menoleh sekilas, "iya dong, masa mama bohong"
"Jangan lasak ages, mama lagi nyetir!" Yan berdecak dan membuang pandangan nya ke luar jendela.
"Hehehehe, maaf Abang" Agestera menoleh ke belakang dan menunjukkan cengiran khas nya.
Chaera terkekeh kecil, lalu kembali fokus menyetir.
"Yuk turun, udah sampai nih" Pinta Chaera; memutari mobil lalu membantu Agestera turun sedangkan Yan ia sudah turun sendiri.
Chaera berjalan memasuki restoran bersama Agestera di samping kiri nya dan Yan di samping kanan nya. Semakin masuk ke dalam Chaera menyadari sesuatu, mata nya menyipit menyelidik 2 sejoli yang duduk berhadapan.
Chaera seketika berhenti mendadak yang membuat Agestera dan Yan menoleh binggung.
"Kek nya disini full deh nak, kita cari resto lain ya?" Ujar Chaera dan segera memutar balik tubuh mereka. Chaera berjalan cepat menuju pintu keluar restoran.
Chaera tidak akan membiarkan Agestera kembali bersedih melihat Papa-nya yang tadi pagi mengatakan 'tidak bisa menjemput karna sibuk' nyatanya sibuk dengan perempuan lain bukan karna pekerjaan nya sendiri.
Tujuan Chaera membawa anak-anak nya makan siang di luar untuk menghibur hati mereka yang bersedih.
Dan, ia malah mendapati suaminya sendiri makan siang bersama perempuan lain?, Cih, Chaera seketika jijik melihat wajah pria itu.
"Tadi masih ada meja kosong kok ma" kerutan di dahi Yan menunjukkan kebingungan besar di kepalanya.
"A-aah itu tadi udah di booking bang, jadi kita udah kehabisan" jawab Chaera gugup.
"Udah, udah, lagian masih banyak kok resto yang lebih mantap. Tapi adek Sama Abang di mobil dulu ya, mama masuk ke dalam dulu soalnya ada urusan kecil-" Pinta Chaera seraya membuka pintu mobil mereka lalu membantu Agestera naik ke mobil sedangkan Yan, yaa kalian tau sendiri lah ya.
"Ingat, jangan kemana-mana. Di mobil aja, tunggu mama!" Titah Chaera dengan suara tegas nya membuat Agestera dan Yan mengangguk patuh.
"Terkhusus Abang!"
"I-iya ma" sahut Yan berusaha mengalihkan tatapan ke sembarang arah.
"Mama lama ngak?" Cicit Agestera mencekal pergelangan tangan Chaera yang ingin berbalik menutup pintu.
"Enggak kok, bentar aja" jawab Chaera lembut, lalu mengulas senyum sekilas.
Chaera pergi tak lupa mengunci mobil dahulu untuk mengantisipasi hal yang tak di inginkan.
"Enak ya makan nya, gue boleh join ga nih, hehehehe" Chaera datang dengan cengiran kuda nya dan menarik kursi di tengah-tengah Dio dan Shena lalu menatap kedua nya bergantian yang juga menatap nya dengan pandangan terkejut.
"Loh, ga usah canggung gitu dong. Sok atuh, makan lagi" ujar Chaera menyandandarkan tubuh nya dan melipat tangan di depan dada.
"Cha, kamu kok disini?" Tanya Dio setelah sekian lama bergelut dengan batin nya.
"Gue? Kok disini?, Ya karna gue sama anak-anak gue mau makan lah" tak sadar Chaera mengubah cara bicara nya menjadi 'lo, gue'.
Dio terkesiap mendengar bahwa Chaera tidak lah sendiri melainkan bersama Agestera dan Yan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Mahmud?
ФэнтезиBagaimana jadinya seorang mahasiswi pembuat onar, menjadi Mahmud alias mama muda tanpa breafing dulu? _____ "MAMAKKK... Kiki ga tau apa-apa, kok udah jadi mama muda. 2 anak pula tuh" _____ "MAMAKKK... Maafin Kiki karna udah nakal selama ini, Kiki g...