"Yan, ages, ayo bangun nak" ucap Chaera sambil mencium gemas pipi ke dua anak nya.
Yan dan Agestera yang di serbu dengan kecupan hangat mama nya, menggeliat karna merasa kegelian.
"Mamaa, adek minta waktu 5 menit lagii" rengek Agestera yang kembali menutup matanya dan memeluk guling kesayangan nya. Sedangkan Abang nya sudah bangun dan bersiap untuk mandi.
Chaera terkekeh gemas melihat putri nya, ia menghampiri ranjang Agestera lalu kembali merusuhi nya dengan mengecup seluruh wajah Agestera.
"Bwahahahaha, mama ihh g-gelli, hahahaha" tawa Agestera yang merasakan geli dengan tingkah mama nya.
Chaera tersenyum sendu melihat tawa putri nya yang lepas, Chaera ikut merasakan kebahagian hanya karna melihat tawa anak nya.
"Baik lah, adek boleh tidur 5 menit lagi tapi jangan harap kamu akan ikut sama mama papa" ancam Chaera dan lansung berlalu dari kamar Yan dan Agestera.
Agestera yang mendengar ancaman mama nya dengan secepat kilat menuju kamar mandi lain yang tersedia di kamar nya. Untung saja papa nya membuat 2 kamar mandi di dalam kamar Agestera dan Yan. Sehingga Agestera tidak perlu menunggu Abang nya yang masih berkutat dengan aktivitas mandi nya.
_______
"Mama, kita mau kemana pagi pagi gini?" Tanya Agestera malas, ia sungguh-sungguh ingin melanjutkan aktivitas tidur nya.
Chaera jadi merasa bersalah karna membangun kan anak-anak nya pagi-pagi begini, tapi apa boleh buat? Chaera sungguh ingin mengajak mereka joging bareng di lapangan dekat sini.
"Kita mau joging, tapi kalau Ages ingin kembali tidur gapapa kok"
Aishh, Agestera memang ingin tidur tapi ia lebih-lebih ingin menikmati momen kebersamaan keluarga nya yang dulu sangat sulit di dapat kan. Ya kali, Agestera ketinggalan momen ini hanya karna hobi turu nya.
"Ga mau, Agestera tetep ikut" Agestera menghampiri rak sepatu lalu memakai sepatu sport nya.
"Adek udah siap nih, ayo joging" lanjut Agestera.
________
"Aduh, pinggang mama encok deh kayanya. Kita duduk dulu yuk di bangku itu" ucap Chaera dan berjalan menghampiri bangku di tepi lapangan tersebut dengan tangan yang memegang pinggang dan berjalan bungkuk.
Dio menghela nafas, ini baru berapa putaran saja dan istrinya itu sudah akan duduk. Padahal dulu Chaera adalah maniak joging.
"Padahal mama tadi orang paling semangat loh, giliran disini semangatnya ilang" lalu Agestera melanjutkan lari nya yang sempat tertunda.
Chaera hanya bisa tersenyum malu. Ia melihat anak-anak nya dan suaminya begitu semangat berlari, Chaera jadi heran deh. Apakah mereka tidak lelah?.
Chaera mengalihkan tatapan nya keluar lapangan, seketika ia merasa semangatnya kembali. Binar-binar mata yang sedap redup itu kembali nyala hanya karna melihat jejeran jajanan di sana.
"Wah, udah lama banget gw ga makan jajanan itu" batin Chaera berteriak senang.
Ia berlari menghampiri surga dunia nya tanpa memberitahu keluarga nya, Chaera melupakan semua itu. Di kepala nya hanya bersarang makanan-makanan yang akan segera ia raih.
Chaera menatap sekeliling dengan tatapan penuh minat, "banyak banget ini mah jajanan nya, padahal masih pagi".
Pilihan pertama Chaera jatuh kepada telur gulung.
"Mang, saya beli telur gulung nya sepuluh ribu ya. Jangan lupa saos nya di pisah"
"Mang, beli batagor nya nya lima ribu dong"
"Bang, bakso nya 1 ya"
"Buk, Somay nya 1 bungkus"
"Takoyaki nya sepuluh ribu" dll.
Yan tak sengaja melihat bangku yang harusnya di tempati oleh mamanya. loh, harus nya mama nya ada disitu, tapi sekarang malah menghilang.
Yan mengejar Dio yang jauh di depan nya, lalu mensejajarkan langkah mereka. "pah, mama ilang"
Dio menghetikan lari nya secara mendadak membuat seseorang yang sedang lari di belakang nya tak sengaja menabrak punggung Dio.
"Shhsss... Sakit banget"
Dio menoleh kebelakang ketika merasakan ada yang menabrak punggung nya, seorang gadis terlihat mengaduh kesakitan sambil mengusap-usap dahi nya pelan.
"Maafkan saya karena berhenti mendadak di tempat seperti ini" suara itu mengalihkan tatapan gadis yang tadi sibuk mengaduh kesakitan.
Deg!
"Ganteng" gumam nya
"Hah?"
Gadis itu terus terpaku dengan rupa Dio, Dio benar-benar sangat tampan sesuai dengan bayangan gadis itu. Ternyata itu bukan sekedar banyangan, lelaki tampan di bayangan nya memang benar adanya dan Tuhan telah mempertemukan mereka.
'apakah ini suatu pertanda?' batin gadis itu memekik senang.
Dio terlihat kebingungan, apakah gadis ini tuli? Sepertinya iya. Gadis ini sama sekali tidak mendengar panggilan nya dan malah sibuk menatap nya dengan lapar. Dio jadi merasa ngeri.
"Pah, ayo cari mama" suara cempreng itu menyadarkan gadis itu dari khayalan gila nya, ia mengalihkan atensi kepada seorang anak kecil yang menarik pelan kaos yang di kenakan makhluk di depan nya. Ohh, sungguh menggemaskan.
T-tunggu, sebentar. Apakah anak kecil ini anak dari pria di depan nya?!
Damn!
Pria di depan nya sudah berkeluarga? Astaga, ia kalah cepat.
Gadis itu menunduk sedih, meratapi nasib nya yang mengenaskan. Padahal ia tadi sudah menyusun rencana untuk mendekati pria ini. Mungkin itu semua harus ia kubur dalam-dalam.
Dio sudah tidak memperdulikan Gadis itu, sungguh aneh pikir nya. Tadi gadis itu menatap nya penuh minat sekarang malah menunduk sedih.
Tanpa mengucapkan apapun, Dio menjauhi gadis itu sambil menggandeng tangan Yan juga menggendong putri nya Agestera.
"E-ehh kok pergi sih" ucap gadis itu, ia inggin memanggil tapi ia urungkan.
Dio kembali khawatir dengan keadaan Chaera, kemana istrinya itu bersembunyi?.
Agestera memeluk leher papa nya erat, sedangkan Abang nya sudah jauh di depan mencari mama nya. Walaupun Yan adalah orang yang terlihat dingin biasanya, tapi sekarang ia sangat jauh berbeda. Dia lah orang yang mencari kesana kemari bahkan ia tak mendengar kan panggilan papa nya, ia sungguh menghawatirkan mama nya.
Dio berhasil meraih tangan putra nya, "Yan kamu bisa ga sih tunggu papa?"
"Papa lama, kaya siput" sinis Yan.
Dio hanya bisa menghela nafas, sepertinya ia harus membiasakan diri mendengar ucapan putra nya yang nyelekit.
Sesampai nya di luar lapangan mereka menatap cengo. Chaera dengan santai nya memakan telur gulung dengan jejeran plastik makanan di samping nya. Dan yang paling parah nya Chaera duduk di pinggir trotoar sambil memandangi lalu lalang kendaraan. "Mama ada masalah apa sih?" Gumam Agestera sedih.
"MAMAA!"
"CHAERA!"
Teriakan bersamaan itu mengejutkan Chaera, ia takut-takut melihat ke arah anak-anak nya juga suami nya yang sekarang menatap nya seolah ingin memakan nya hidup hidup.
"Mampus gw"
________
BYEEE
Janlup vote dan komen nya<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Mahmud?
FantezieBagaimana jadinya seorang mahasiswi pembuat onar, menjadi Mahmud alias mama muda tanpa breafing dulu? _____ "MAMAKKK... Kiki ga tau apa-apa, kok udah jadi mama muda. 2 anak pula tuh" _____ "MAMAKKK... Maafin Kiki karna udah nakal selama ini, Kiki g...