09. mall

585 36 1
                                    

Hari ini Chaera berencana akan refreshing otak dahulu, 'ya, sekali-kali manjain diri ga papa lah ya, sekalian abisin duit suami' pikir Chaera.

Suami😱

Mas, Chaera ijin ke mall ya🥺. Anak -anak nanti dijemput sama pak dimdim aja.

Chaera meletakkan handphone bermerek apel tergigit itu sembarang arah lalu bergegas mandi.

"Bik, Chaera mau ke mall dulu ya. Ntar kalau anak-anak udah pulang lansung ingati buat makan siang, makanan nya udah Chaera siapin tadi" wanita berbuntut dua itu, tampak sangat menawan dengan pakaian casual nya.

"B-baik nyonya" jawab maid tersebut sambil menatap terpana Chaera yang terlihat amat cantik dengan pakaian dan make up nya sekarang.

Chaera segera keluar mansion, dia sudah memutuskan untuk membawa mobil sendiri walaupun banyak supir menggagur di mansion.

"Emmm, kira-kira gw beli apa aja ya di mall nanti?"

"Tas?"

"Sepatu?"

"Dompet?"

"Baju?"

Chaera menghela nafas, sekarang ia bisa menikmati kekayaan suami nya. Ia bisa membeli barang-barang yang menjadi wislist nya dulu. Tapi ia masih merindukan keluarga nya, sedang apakah mamak dan rio?, Apakah mamak menangis saat mendengar kabar kematian gw?

Tak sadar Chaera hanyut dalam pemikiran nya sendiri, terus memikirkan skenario kehidupan nya. Bahkan sampai saat ini Chaera masih tidak menyangka bahwa ia mengalami hal di luar nalar, tetapi ini lah kenyataan nya.

Tin.. tinn.. tinn..

Dug

"Astaga", Chaera mendapat kesadaran nya kembali. Ia merutuki kebodohan nya karena melamun saat berkendara.

Chaera keluar dari mobil karena tidak sengaja menyenggol seseorang.

"Maafin saya ya mbak" Chaera membantu orang itu berdiri.

"Lain kali, kalau ga pandai bawa mobil ga usah sok-sokan bawa mobil. Percuma cantik kalau otak nya ga di pakek" sinis orang itu bahkan ia menarik tangan nya yang di pegang Chaera.

Chaera sedikit tersinggung dengan perkataan gadis di depan nya ini, ingin sekali ia membalas. Tapi ia sadar ini salah nya. Chaera hanya bisa tersenyum tak enak hati.

Chaera mengambil selembaran uang berwarna merah dari dompet nya lalu menyelipkan ke tangan gadis itu sebagai tanda permohonan maaf.

"Emm, ini mbak sedikit dari saya. Mohon maaf sebelumnya nya ya mbak" Chaera bergegas pergi tanpa mendengar balasan gadis itu.

Hap

"Eh, lo ga boleh pergi sebelum Lo kasi tau nama Lo" gadis itu menarik tangan Chaera.

'apasih nih orang, sokab' batin Chaera sinis.

"Nama saya Chaera"

"Oh, kalau gitu, kenalin gw Shena Aqila" ucap Shena sambil menjulurkan tangan nya.

Jadi Mahmud?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang