AUF-17

38 5 2
                                    

Tibalah lagu pada high not, dan bagian ini di ambil oleh Heeseung.

"Terimalah lagi ini.. Hem-hem hmmm... " Masih berada pada nada rendah. "Terimalah lagu ini! Dari orang biasa!"

"Tapi cintaku padamu luar biasa!" Sambung Sunoo.

"Aku tak punya bunga.. Aku tak punya harta! " Sunghoon.

"Yang kupunya hanyalah hati yang setia.. Tulus padamu! Ho-" Jake.

"Terimalah cintaku yang luar biasa.. He he he hemmm... " Jay.

"Tulus padamu... " All member.

Tepuk tangan pun mengiringi berakhirnya lagu tersebut, Nanda juga tepuk tangan kok, orang suara mereka bagus gitu. Ya.. Walaupun lidah mereka agak meleset dikit pas nyanyi.

"Gue harus segera menjauh.. Mungkin yang di bilang Giselle eonni itu ada benarnya." Batin Nanda. "Gue gak pantas untuk lelaki manapun, dan begitu juga sebaliknya. "

Jangan salahkan Nanda yang tidak percaya dengan cinta dari lawan jenis, salahkan saja masa lalu nya yang membuatnya berfikir bahwa dia tak pantas untuk dicintai.

*****

Setelah latihan vokal, mereka asik menikmati roti yang di buat Nanda dan bunda tadi sore.

Tapi saat mereka asik tertawa, Tiba-tiba terdengar bunyi benda jatuh, dan ternyata itu ulah Jungwon. Entah apa yang terjadi pada lelaki berlesung pipi itu.

Semua orang menatap Jungwon terkaget. Sedangkan Jungwon yang ditatap malah menatap Nanda tanpa berkedip.

"Bang?! Itu tehnya tumpah! " Teriak Nanda menyadarkan.

Jungwon mengedipkan matanya berkali-kali setelah sadar. Ternyata bukan hanya tumpah, gelas nya juga pecah.

"Kamu sih! " Tuduh Jungwon sambil menunjuk wajah Nanda.

"Lah kok aku?! Abang tuh yang gak fokus! "

"Kamu yang bikin abang gak fokus!!"

"Aku ketawa aja lho tadi! Gak ganggu abang!"

"Pokoknya ini salah kamu! "

Semua orang toleh kanan toleh kiri seperti wasit bulu tangkis, saking bingungnya. Ada apaan dah?!

"Eh udah! " Lerai bunda. "Kalian berdua bersihin gih! "

"Eh? Kok aku juga bun? "

"Kamu pasti jailin abang, kan? Gak usah bohong kak.. "

Pengen ngelak tapi takut bunda marah, jadi Nanda milih nurut aja walaupun dia gak salah.

Nanda udah pengen ngambilin beling-beling di lantai, tapi Jungwon langsung teriak.

"Ngapain kamu?! " Wajahnya terlihat khawatir.

"Bersihin beling.. Kenapa bang? "

"Gak usah! Kamu ambil pel aja sana! Biar abang yang ngambilin beling nya! " Perintah Jungwon tegas.

"Gak usah bang.. Nanti tangan abang luka lagi. " Candanya. "Muka mulus ya tangan juga mulus dong. " Nanda tertawa kecil untuk menggoda abangnya itu.

Jungwon membeku, untuk yang kedua kalinya, hari ini jantungnya kembali berulah. Pertama saat minum teh hingga gelasnya jatuh dan pecah, sekarang saat di canda i. Alasannya hanya 1, senyum Nanda.

"Yak!! Berhenti tersenyum seperti itu! " Bentak Jungwon dengan tajam. "Kamu pikir aku bercanda?! Ambil pel sana! "

Nanda gak tersinggung sih.. Tapi lebih dominan bingung, dan mikir mungkin emang salah dia. Jadi Nanda memilih untuk mengalah dan pergi, daripada entar malah bikin ribut, kan?

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang