AUF-16

31 5 0
                                    

"Nanda... Jangan ngambek dong! " rayu Heeseung.

Dari tadi dia mengikuti Nanda ke sana kemari sambil terus memintanya agar berhenti kesal. Walaupun sebenarnya Nanda itu lucu saat ngambek, tapi Heeseung gak bisa dong di jauhin gini terus.

"Aku gak ngambek abang.... "

"Terus kenapa dari tadi diem, terus jauh jauh?"

"Aku ini lagi pusing, malah di oceh kaya gini... "

"Ya maaf.. Maafin gak nih? "

"Iya.. Udah sana! "

Nanda tuh lagi bikin adonan roti bareng bunda, malah di gangguin sama Heeseung dengan ocehannya yang tidak berhenti. Tapi Heeseung malah memikirkan lain.

"Serius? Kok kaya masih kesal? "

"Iya serius... "

"Masa? Coba panggil abang 'mas'"

Nanda hampir saja melemparkan adonan nya karena kesal. Dari tadi kek gitu mulu! Emangnya ada vibes apa sih sama kata 'mas' bagi Heeseung? Kayaknya abangnya ini ngebet pen nikah, terus dipanggil mas.

Kasian.. Mana kontrak nya masih panjang.

"Serius Nanda! Ayo! Abang mau tau cocok apa engga sama abang. "

"Mas Heeseung... "

Heeseung bergidik ngeri, soalnya yang ngomong tadi bukan Nanda tapi bunda. Dan bunda ngomongnya pake nada peringatan gitu. Kan Heeseung jadi ciut.

"Hehe.. Becanda bunda. " Heeseung cengar-cengir.

"Makanya! Udah sana! Mas Heeseung! " ucap bunda kesal.

Hampir aja keselek ludah sendiri, si Heeseung kaget lah, mana pake di tekan gitu lagi. Dia langsung ngacir ninggalin Nanda dengan berjuta kekesalannya.

Setelah menggiling adonan, Nanda diamkan adonan itu agar mengembang. Sambil menunggu adonan mengembang Nanda dan bunda bersantai kembali di ruang keluarga.

Tiba-tiba Heeseung ngasih kertas kecil gitu, terus minta Nanda buat bacain. Awalnya Nanda mah nurut aja.. Tapi pas dia liat tulisannya apa, dia langsung meremas kertas tadi dengan kesal.

Mas Heeseung, aku sayang banget sama mas Heeseung

"Abang! "

Heeseung ngacir cari perlindungan setelah rencananya gagal. Ya gimana enggak, orang sejelas itu mau ngejebak, mana kata katanya alay banget pula.

Hadeh... Sebahagia nya Heeseung aja lah!

*****

Untuk sementara ini tinggalkan saja Heeseung dan otak buayanya itu. Sekarang kita beralih pada Jay dan Jungwon yang sedang berbicara serius. Ini tak seperti biasanya, karena yang biasa terlihat oleh Engene adalah ke uwuan mereka.

"Jadi ada seseorang yang sengaja memberikan Giselle sebuah foto yang diyakini sebagai foto Hyung dan Nanda yang sedang kontak fisik? "

Jay mengangguk untuk membenarkan. "Aku tidak tau siapa pelakunya, tapi yang pasti.. Para suruhan ku sedang menyelidikinya. " Jay mengepalkan tangannya. "Tapi siapapun itu, Giselle tidak pantas memperlakukan Nanda sebegitunya... Seharusnya Giselle sadar kalau Nanda hanya adik bersama kita, tidak lebih. Lihat saja apa yang terjadi padanya nanti!" balas Jay dengan nada geram.

"Jay Hyung, aku mengerti kau marah.. Tapi, bukankah itu berlebihan? " sanggah Jungwon bingung.

"Berlebihan? Ini Nanda! Dia terluka! Gadisku terluka! Ini termasuk tindak kriminal... Perasaan cinta Giselle adalah kesalahan!! " Jay tiba-tiba naik pitam saat Jungwon berbicara seakan membela Giselle.

Ana Uhibbuki FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang