𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 6

🪐 sedalam apapun cinta
dalam nyata, hatiku hanya padamu

~~~

🔞⚠️

𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ

Kediaman Jaehyun, Hannam-dong Residence [01.35 KST]

Entah sudah berapa lama kedua manusia itu saling menghentakkan kelaminnya bersamaan, maksudnya si dominan yang menguasai permainan menghujam si manis yang berada dibawahnya hingga kepayahan.

Dahi si manis yang sudah banjir lelehan keringat terlihat sangat cantik dan berkilau meski ruangan dibuat remang-remang karena sinar rembulan yang menyorot wajahnya. Bibirnya yang bengkak kemerahan dipagut lagi penuh gairah oleh pria jantan diatasnya.

Diusapnya keringat si manis tanpa rasa jijik, karna bahkan keduanya sudah berbagi segalanya. Segala hal yang ada pada keduanya. Dibisikkannya kalimat-kalimat manis penuh cinta dan kekaguman tanpa terlewat setiap kali kegiatan itu dilakukan.

Tanpa ada rasa jemu bahkan meski beberapa tahun berlalu. Hujaman-hujaman kenikmatan dirasakan keduanya tanpa keengganan melepaskan satu sama lain meski sebentar.

"Jae... ahh akkh haahh" Jaemin hanya bisa mendesah dengan menyebut nama cintanya, suaminya. Dan dibalas dengan kecupan, ciuman, lumatan diseluruh mukanya, tubuhnya.

Tak lupa kebiasaannya juga mengecup pergelangan tangan si manis yang dihiasi banyaknya bekas sayatan-sayatan. Kata 'Ich liebe dich wirklich, Liebling' atau 'i love you' 'saranghaeyo' selalu tersemat disetiap kegiatan mereka.

Dia menyemburkan spermanya keluar menuju kelamin Jaemin bersamaan miliknya yang mengotori badan Jaehyun hingga menetes ke atas seprai. Kelamin pasangannya itu masih berkedut merasakan sisa-sisa pelepasannya mencengkeram penis Jaehyun yang masih bersarang.

Jantung Jaemin berdebar, nafasnya masih tak beraturan. Tapi Jaehyun sudah memposisikan Jaemin pada salah satu pose kesukaannya. Diangkatnya salah satu kaki Jaemin ke bahunya. Dan hentakkan lagi penisnya hingga masuk semakin dalam. Jaemin yang belum siap, berjengit kaget meremat kedua otot bahu Jaehyun yang kokoh.

"Tu-tung.. ngguhh seben akh khuh belum siaph angh hhah ah ahh aahhh" rancaunya tak jelas.

Desahan-desahannya kembali mengalun indah diruangan sunyi itu. Geraman-geraman rendah Jaehyun juga ikut mewarnai kamar mewah mereka.

Dielusnya pipi gembil yang memerah karena birahi dan dikecup berulang kali hingga basah. Tak lupa melumat bibir yang sedikit terbuka menampilkan gigi kelincinya yang tersembunyi.

Puas akan hal itu, beralih menggesekkan hidungnya pada leher yang bergambar tatto memanjang dengan kalimat 'Liebe dich immer ' dan dibalas 'Ich liebe dich auch immer ' oleh Jaehyun tiap kali menciumi bagian itu.

Jaemin semakin terangsang dan kelopak matanya yang membuka menutup mencoba menahan hasrat karena kelelahan tapi tak bisa. Jaehyun terlalu kuat. Pelepasannya kembali terjadi.

Badannya serasa remuk apalagi pinggangnya. Tapi Jaehyun masih belum terpuaskan. Sebenarnya kekuatannya terbentuk dari apa, padahal mereka memakan makanan yang sama setiap hari.

"Ah.. ah.. ah.." suarahnya lirih hampir serak.

Jaehyun tersenyum menampilkan dimplenya yang menawan. Kembali mengucap kata sayang berulang-ulang yang tak bosan didengar Jaemin.