🪐kaulah cinta, dan aku adalah hati
~~~
Lust, Obsession, Victim, Ego, Revenge
Rumah Sakit Kangbuk Samsung, Seoul
Mark terus saja memandangi Jaemin dan tak melepaskan genggamannya walau sedetik, membuat Jaemin tak enak hati pada Haechan yang tadi ikut menangis bersama mereka. Tapi Haechan diam saja tidak membantu, dia masih sesenggukan duduk disofa tak jauh dari sana sibuk mengeluarkan ingus dan mengelapnya dengan tisu. Sebenarnya siapa yang tunangannya disini. Jaemin masih belum mampu menatap wajah Mark, dia benar-benar belum siap. Selesai diperiksa, infus Mark yang hampir tercabut dan sedikit mengeluarkan darah karena aksi mendramatisir juga sudah diobati dengan baik oleh dokter yang berjaga.
"Baiklah, tuan Lee mungkin dua hari lagi sudah bisa pulang. Jangan lupa untuk makan-makanan sehat lalu rutin meminum obat. Saya permisi." dokter berkata ramah, sedang Mark tak mendengarkan apa saja yang diocehkan padanya yang pasti itu sudah diketahuinya diluar kepala. Dia tetap memandangi Jaemin tanpa berkedip seolah jika berkedip Jaemin akan hilang. 「Jaemin tidak enak bagian 2」. Setelahnya membungkuk dan dibalas senyuman dan anggukan kepala oleh Jaemin yang tidak bisa bergerak banyak, dokter pergi meninggalkan mereka.
"Hyung, tolong lepaskan aku."
"Aku tidak akan kemana-mana." ucap Jaemin lagi.
"Bohong. Kau bohong, Na." Mark bersikeras.
Jaemin menghela, berat.
"Kau bahkan tidak mau melihatku, Na. Apa aku membuatmu jijik? Apa aku membuatmu terluka? Ap-"
Jaemin panik menggeleng dengan keras. Digenggamnya tangan Mark yang juga menggenggamnya. Dan dengan kaku mendongak melihat wajah Mark.
"Tidak, hyung. Kau tidak melakukan apapun. Kau tidak menjijikkan. Kau selalu hebat dimataku." mata Jaemin sudah berkaca-kaca lagi.
"Tapi kenapa kau tak pernah menemuiku, Na?" setetes air matanya lolos. "Kau tak tau bagaimana hancurnya aku."
Jaemin sudah terisak tak mampu membela dirinya karena memang begitu keadaannya. "Maaf. Maafkan aku. Maaf." hanya itu yang sanggup terkata.
Haechan menoleh pada mereka, juga Shun dengan Americano milik Jaemin diletakkan diatas meja yang es-nya sudah mencair. Shun tak berani membiarkan Jaemin sendirian lama-lama tentu saja, hingga berlari terburu-buru untuk menghampiri meski berada dilantai tiga gedung. Naasnya saat datang sudah disuguhi drama persahabatan yang mengharukan.
Mark memeluk Jaemin sekali lagi menumpahkan segala kerinduannya. Haechan mengangguk dari jauh memberi tanda bahwa dia mengijinkannya. Dan Shun hanya menatapnya datar. Tiba-tiba ponsel disaku Shun bergetar, dilihatnya dan mengangkat panggilan itu seraya beranjak agak menjauh tapi masih didalam ruangan.
"はい." hanya satu kata terucap untuk merespon perintah.
Selesai panggilan dia menghampiri Jaemin yang masih asik berpelukan dengan Mark. Agak sedikit membungkuk memberitahukan
"Jaehyun-sama menunggu anda." ucapnya sambil melirik Mark. Ternyata panggilan tadi dari suaminya.
Mark yang ikut mendengar semakin mengeratkan pelukannya. Membuat Shun mengernyit tak suka tanpa ditutupi. Jaemin yang tau itu mengangguk memberi isyarat dengan tangan menahan pada Shun. Dan Shun yang mengerti memberi anggukan sebagai balasan untuk memberikannya waktu menenangkan Mark.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
Acción[2𝑱𝒂𝒆 𝒇𝒕. 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏/𝑴𝒂𝒓𝒌] || 𝐁𝐋 ᔆᵉˡᵃᵐᵃⁿʸᵃ⸴ ᵏᵃᵘ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ᵐⁱˡⁱᵏᵏᵘ ‧‧‧ ᴺᵃ ᴶᵃᵉᵐⁱⁿ-ᔆⁱᵃᵖᵃ ᵈⁱᵃⁿᵗᵃʳᵃ ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ʸᵍ ᵐᵉⁿᶜᵉʳᵐⁱⁿᵏᵃⁿ 'ᴸᵘˢᵗ' 'ᴼᵇˢᵉˢˢⁱᵒⁿ' 'ⱽⁱᶜᵗⁱᵐ' 'ᴱᵍᵒ' 'ᴿᵉᵛᵉⁿᵍᵉ' ??? 🚫𝘎𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘢𝘥𝘪𝘴𝘮, 𝘳𝘢𝘱𝘦, 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥, 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 -𝑡𝑟𝑎𝑢𝑚𝑎 𝑝�...