☘ seperti malam
kau menyelimutiku dengan mimpi yang tak berujung
tapi ketika pagi menjelang
bayangmu –pun menghilang~~~
Lust, Obsession, Victim, Ego, Revenge
인천국제공항 [Bandara Internasional Incheon-Seoul Korsel] 9.20 KST
Seorang asisten rumah tangga dan beberapa maid serta bodyguard mendampingi anak kecil keluar dari boarding lounge CIP. Mereka membungkuk hormat pada Tuannya yang datang menghampiri dari lawan arah dan itu menjadi tontonan orang-orang disana. Apapun yang mereka lakukan memang selalu menjadi pusat perhatian.
“내 아기, 잘 지냈어?”
– nae aegi, jaljinaesseo?
( bayiku, bagaimana kabarmu? )
Jaemin agak berjongkok merentangkan tangan pada seorang anak kecil yang berlari ke arahnya.“Papa, 나 피곤해.” – papa, na pigonhae
( papa, aku lelah )
Anak kecil yang terlihat berusia enam tahun itu memeluknya erat.“알았어, Papa 가 데려다줄게.” - alasseo, papaga delyeodajulge.
( baiklah, papa akan menggendongmu )
Segera berposisi akan menggendong anaknya, Jaemin dicegah seseorang.“Jangan Love, pinggangmu masih sakit.” peringat Jaehyun dari arah belakang mereka. Mengingatkan kegiatan mereka kemarin akibat mata Jaemin terlihat memerah sembab karena selalu menangis setiap pulang dari Rumah Sakit. Dan Jaehyun dengan senang hati menghibur dengan 'hal yang disukainya' itu. Mungkin itu hanya alasan Jaehyun saja. Apapun masalahnya, sex adalah solusinya. Ehm.
“Biar aku saja yang menggendongnya.” lanjut Jaehyun segera mengangkat Andy, anak mereka yang lahir di Swiss.
“Papa, apa aku nanti bisa sekolah?” Andy bertanya penuh harap memperlihatkan puppy eyes andalannya pada Jaemin, ketika mereka sudah berada didalam mobil menuju Rumah Sakit.
“Tentu, sayang. Andy pasti bisa sekolah seperti anak yang lainnya.” Jaemin menjawabnya penuh sayang, meski ada sedikit keraguan dimatanya.
“Apa aku akan punya teman?” tanyanya lagi. Meski sering sakit, tapi Andy adalah anak yang periang. Dia sangat antusias dengan segala hal yang ada disekitarnya. Kehidupannya yang seperti terkekang karena sakit yang diderita, membuat Andy tidak punya teman satupun. Dia hanya berada didalam kediaman ditemani asisten rumah tangga dan beberapa maid atau berada di Rumah sakit untuk perawatan selama berbulan-bulan. Tentu itu membuatnya penasaran seperti apa mempunyai teman seumurannya.
“Andy adalah anak yang baik, pasti banyak yang mau berteman dengan Andy.” Jaehyun yang menjawab, sambil mengelus rambutnya dalam pangkuan. Jaemin yang disebelahnya merapikan poni anaknya itu yang nampak sedikit berantakan.
Andy menggumam rendah. Dia menguap dan mengusap matanya yang sedikit terpejam akibat kelelahan. “Tidurlah, sayang. Papa dan daddy menyayangimu.” ucap Jaemin seraya mengecup keningnya. Tanpa perlu menjawab, Andy tertidur nyenyak dengan Jaehyun yang memposisikannya agar nyaman.
Jaemin hanya bisa melihat anaknya sendu. Jaehyun memperhatikannya. “Ada apa, Love?” Jaemin hanya menggeleng lemah. Tangannya yang berada diatas paha digenggam oleh Jaehyun seolah memberikannya kekuatan. Sedikit banyak tau kekhawatiran Jaemin. Diarahkannya untuk ditempelkan ke pipi seperti menyalurkan perasaannya. Dikecupnya berulang kali punggung tangan Jaemin. Jaemin membalasnya dengan kecupan ringan dibibir Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
Acción[2𝑱𝒂𝒆 𝒇𝒕. 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏/𝑴𝒂𝒓𝒌] || 𝐁𝐋 ᔆᵉˡᵃᵐᵃⁿʸᵃ⸴ ᵏᵃᵘ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ᵐⁱˡⁱᵏᵏᵘ ‧‧‧ ᴺᵃ ᴶᵃᵉᵐⁱⁿ-ᔆⁱᵃᵖᵃ ᵈⁱᵃⁿᵗᵃʳᵃ ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ʸᵍ ᵐᵉⁿᶜᵉʳᵐⁱⁿᵏᵃⁿ 'ᴸᵘˢᵗ' 'ᴼᵇˢᵉˢˢⁱᵒⁿ' 'ⱽⁱᶜᵗⁱᵐ' 'ᴱᵍᵒ' 'ᴿᵉᵛᵉⁿᵍᵉ' ??? 🚫𝘎𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘢𝘥𝘪𝘴𝘮, 𝘳𝘢𝘱𝘦, 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥, 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 -𝑡𝑟𝑎𝑢𝑚𝑎 𝑝�...