𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 12. 1

1.5K 143 23
                                    

kurasa kalian bosen ya sama cerita ini. tapi sebenernya ini udah aku singkat-singkat sih alurnya soalnya aku udah lupa gimana buat cerita yang enak, dengan penggunaan bahasa yang enak juga. udah bertahun-tahun baru coba lagi sekarang. chapter kali ini aku buat 2 bagian, kayak kepanjangan aja [menurutku].

* * *

🌬️ bagaimana aku bisa melupakanmu
jika kau adalah luka terdalamku

~~~

Lust, Obsession, Victim, Ego, Revenge


Rumah Sakit Kangbuk Samsung, Seoul

      Seluruh prosedur dan proses operasi Jisung memakan waktu hampir 10 jam. Jaemin menunggunya tanpa beranjak dari sana. Begitupun Jaehyun yang setia berada disampingnya menemani. Shun menghampiri dengan membawa dua paperbag berisi makanan. Membungkuk lalu beralih berdiri berjaga disebelah kiri Jaemin. Jaehyun yang duduk disebelah kanan Jaemin membuka kotak makan yang disediakan.

      "Makanlah, Love." menyiapkan kotak makan dan menyodorkan sumpit pada Jaemin.

      "Kak.." menatap lurus pada mata Jaehyun. "Aku masih belum bisa makan sebelum melihat kondisi Jisung. Rasanya aku tidak bisa menelannya." meratap gelisah sambil mengelus genggaman tangannya sendiri.

      Menurunkan tangannya mengelus lembut lengan pria itu, "Jisung akan baik-baik saja. Dia pasti sembuh. Kau harus yakin itu, kau adalah Papanya." ucap Jaehyun menenangkan sambil mengecup lembut rambut Jaemin.

      "Tapi..." mengerutkan alis Jaemin menutup rapat bibirnya.

      "Percayalah padaku, Love." Jaehyun meyakinkan. "Sekarang. Ayo makan. Aku akan menyuapimu. Kalau tidak bisa, makan buahnya saja. Kau harus memaksa makan. Pokoknya HARUS. Kau butuh energi juga. Aaaaaaaakk...." menyuapkan sepotong buah persik kedepan bibir Jaemin yang kemudian melahapnya. Lalu mengambil alih fruit fork ditangan Jaehyun.

      "Aku akan makan. Kau juga makanlah, kak."

      Jaehyun tersenyum sangat lembut dan mengangguk. Setelah selesai beberapa belas menit kemudian lampu warna indikator ruang operasi padam, dokter keluar bersama beberapa perawat. Jaemin dan Jaehyun buru-buru mendatanginya. "Bagaimana dokter, keadaan anak kami?"

      "Operasi transplantasi sudah dilakukan dan berhasil, Tuan. Tapi anak anda masih dalam kondisi belum sadar karena bius masih bekerja. Untuk pemulihan fisik dan tulang dada kemungkinan 3-5bulan adalah yang paling cepat. Anda sekalian bisa menemaninya dan kami akan memindahkan ke ruang rawat jika kondisi sudah mulai stabil. Sekiranya itu saja, apa ada yang perlu ditanyakan, Tuan?" dokter menjelaskan dengan kata sesederhana mungkin supaya mudah dipahami pasangan Jung.

      "Apa ada yang kami perlu perhatikan dokter?" Jaemin sangat lega mendengarnya tapi juga belum menurunkan kecemasannya.

     n"Kemungkinan besar anak anda harus mengonsumsi imunosupresan seumur hidupnya. Untuk makanan-minuman cukup menjaga seperti yang anda lakukan biasanya juga untuk yang lain, bisa dikonsultasikan secara perlahan. Saya permisi." dokter membungkukkan badan kearah Jaehyun dan Jaemin yang dibalas bungkukkan serupa.

      "Terima kasih banyak, dokter. Terima kasih." Jaemin mengucap banyak terima kasih atas keberhasilan operasi yang ditangani dan dokter tersenyum seraya pergi meninggalkan mereka. Jaemin bergegas mendatangi Jisung yang masih tertidur diatas bed pasien. Jaemin mengecupi keningnya yang basah dan menempelkan pipinya.

𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang