🪐Kamu tau asal manusia?
Adam meminta Tuhan menciptakan pasangan[Hawa] untuknya karena kesepian,
itu artinya
Bahkan utusan Tuhan pun tak mampu melawan 'kesepian' dihatinya~~~
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
Apartemen Mark, Seoul
Lima hari sudah pria itu hanya meringkuk tak berdaya diatas ranjangnya. Pekerjaannya dibiarkan begitu saja terbengkalai, pesan-pesan yang menumpuk juga tak ada satupun yang dibalas.
Orang yang dipekerjakannya mengurus apartemen hanya beberapa jam saja disana untuk membersihkan dan memasak seadanya. Ya setidaknya dia mampu bertahan hidup dengan seperti itu selama bertahun-tahun menetap di Korea.
Tunangannya yang meneror banyak panggilan tak digubris sama sekali, bahkan bubur yang sejak pagi teronggok diatas meja disudut ruangan belum tersentuh. Menggumam lirih seperti orang sedang sekarat menyebut nama seseorang yang dirindukannya setiap malam.
Malam-malamnya yang selalu sama. Nama yang sama. Dan lirihan kata yang sama.
"Na.. Nana-ya. Nana.." begitu disebutnya. Jika ada yang mendengarnya pasti akan meneteskan mata seolah tau betapa besar perasaannya pada orang itu setiap kali diucapkan penuh penghayatan.
Diusapnya gelang yang melingkar dipergelangan tangan, gelang berwarna biru lusuh yang pernah dipakaikan seorang yang teramat disayanginya. Tak pernah sekalipun dilepas meski kini sudah kusam dan berubah warna serta benangnya yang hampir putus.
Padahal dengan uangnya yang bermilyar-milyar dia mampu membeli yang baru, bahkan lebih mahal dari itu. Tapi tidak dengan kenangannya. Tidak dengan orang yang mengikatkan gelang itu kepergelangannya, dengan senyuman manisnya.
Bahkan dia masih ingat kata yang terlontar dari bibirnya kala itu.
"Gelang ini khusus untukmu, hyung. Biru favoritmu."
Dengan itu segenap jiwa dia menjaganya.
"Aku lulus! Hehe... Beri aku ucapan selamat, hyung. Aku akan berusaha masuk universitas yang sama denganmu!"
Bohong! Dia berbohong.
Dia tidak menemuinya lagi. Dia tidak ada saat tes ujian masuk universitasnya.
Dia menunggunya setiap hari. Setiap pagi hingga malam. Para penjaga sampai hafal kebiasaannya. Duduk termangu seperti orang kehilangan arah, yang tak tau jalan pulang. Dia memang kehilangan arah. Sejak rumahnya menghilang. Tanpa pesan, tanpa kabar, tanpa kata.
"Na.. Nana-ya..." panggilnya lagi. Bagai mantra. Berharap jika dia memanggilnya, dia akan datang.
"Nana-ya.. Jaeminku, aku.. merindukanmu. Sangat... merindukanmu. Aku sakit, Na."
Berharap mantra itu menyembuhkan luka. Dan sakit yang dia derita.
"Kenapa tidak datang, Na?" lirihnya setengah berbisik.
"Kenapa tidak datang? Aku sakit, Na... aku sakit." ulangnya.
Tak terasa air matanya mengalir sedari tadi. Matanya sudah memanas dan bengkak. Hidungnya tersumbat, sulit bernafas. Sesak sekali. Diapun hanya bisa bernafas lewat mulut.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇ
Action[2𝑱𝒂𝒆 𝒇𝒕. 𝑵𝒐𝒎𝒊𝒏/𝑴𝒂𝒓𝒌] || 𝐁𝐋 ᔆᵉˡᵃᵐᵃⁿʸᵃ⸴ ᵏᵃᵘ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ᵐⁱˡⁱᵏᵏᵘ ‧‧‧ ᴺᵃ ᴶᵃᵉᵐⁱⁿ-ᔆⁱᵃᵖᵃ ᵈⁱᵃⁿᵗᵃʳᵃ ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ʸᵍ ᵐᵉⁿᶜᵉʳᵐⁱⁿᵏᵃⁿ 'ᴸᵘˢᵗ' 'ᴼᵇˢᵉˢˢⁱᵒⁿ' 'ⱽⁱᶜᵗⁱᵐ' 'ᴱᵍᵒ' 'ᴿᵉᵛᵉⁿᵍᵉ' ??? 🚫𝘎𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘢𝘥𝘪𝘴𝘮, 𝘳𝘢𝘱𝘦, 𝘣𝘭𝘰𝘰𝘥, 𝘩𝘢𝘳𝘴𝘩 -𝑡𝑟𝑎𝑢𝑚𝑎 𝑝�...