𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 12.2

1.3K 129 9
                                    

🔞⚠️

Lust, Obsession, Victim, Ego, Revenge





Sebelumnya

      Tangisan Renjun semakin keras teredam dada Lucas. Lucas yang tak bisa menghibur seseorang yang sedang menangis hanya memeluknya dan menepuk-nepuk punggungnya. Setelah lelah menangis dalam pelukan Lucas. Renjun melepaskannya. Lalu dipandanginya dalam-dalam kontur wajah Lucas.

      Apakah ini akhirnya? Sepertinya benar, dia memang tak tau terima kasih. Selama ini dia tak melihat yang lain selain Jeno. Cintanya pada Jeno juga sama seperti Jeno pada Jaemin. Lingkaran setan macam apa ini.

      "Ada apa?" Lucas bertanya gugup dipandangi Renjun lama.

      "Tidak ada."

      "Oh, mmm." Lucas tak tau harus apa.

      "Lucas?"

      "Ya?"

      "Terima kasih." Renjun mengucapkannya tulus. Malah membuat Lucas salah tingkah dibuatnya.

      "Aku menyayangimu, sepupu." lanjutnya lagi.

      "A-ah. Y-ya. Aku juga." jawabnya. Tapi ekspresi Lucas terlihat kecewa.

      Begitu, ya.





☘☘☘

🐶[12.2]

      Sedang didalam ruangan bertema Victoria itu, teman-teman mereka dari tadi melihat drama percintaan dalam diam. Bahkan Hyunjin sudah menghabiskan dua bungkus popcorn dan satu kaleng cola. Eric yang merekam kejadian. Xiaojun Hendery sibuk dengan urusannya sendiri. Bangchan dan Changbin yang mendiskusikan sesuatu. Jeno pemilik Mansion pergi entah kemana.

      "Apa setelah ini akan ada couple baru?" tanya Hyunjin pada Felix yang menghidupkan layar proyektor ingin menonton Nexflit*.

      Kruess kruesss

      Melirik sinis pada Hyunjin "Kau berisik, Hyunjin. Dan terserah mereka mau apa. Aku tidak peduli." memilih-milih film apa yang akan dia tonton.

      "Oh ayolah, kau tidak seru!" Hyunjin masih dengan penasarannya. Dan Felix yang memutar bola matanya bosan.

      "Aku benar-benar heran pada Jeno. Sebenarnya kenapa dia sampai begitu terobsesi pada Jaemin." Eric membuka botol beer dan duduk disamping Hyunjin dan Felix.

      "Aku satu ya." Hyunjin mengambil beer yang ada dihadapannya lalu menenggaknya. "Entahlah secantik apa Jaemin sampai Renjun saja ditolak, benar-benar bodoh."
"Eh, tapi jika aku mencintai orang lain mungkin juga akan menolak orang yang tidak aku cintai, sih."

      "Aku pernah diam-diam melihat foto Jaemin yang dibingkai diatas meja kantornya. Senyumnya sangat cantik. Malah melebihi wanita." Eric mengakui.

𝐋ᴜsᴛ, 𝐎ʙsᴇssɪᴏɴ, 𝐕ɪᴄᴛɪᴍ, 𝐄ɢᴏ, 𝐑ᴇᴠᴇɴɢᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang