PROLOG

6.6K 181 54
                                    

Di mohon untuk terlebih dahulu kalian follow author sebelum baca cerita ini!

Hai! Selamat datang di cerita pertama Una 🐾.

Panggil aku Una😍

Dapat cerita ini dari mana?🧐

Kalau aku dapat komentar yang kurang enak maka akan aku hapus demi menjaga hati Author!🚫

Awalnya memang agak jelek atau kurang jelas, tapi makin ke bawah makin seru kok! 😘

HAPPY READING.

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5 juli 2023

Di sebuah ruangan rumah sakit. Ada perasaan campur aduk yang di rasakan oleh Arsenio. Dia sedang merasa terpukul melihat kejadian di depannya. Sang Mama, Aluna sedang menahan rasa sakitnya.

"Ini permintaan Mama yang terakhir, Mama mohon sama kamu, menikah lah dengan Naura," ucapan dari sang Mama berhasil menghancurkan benteng pertahanan Arsenio. Lelaki itu menatap tajam pada Naura yang saat ini tengah menunduk dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.

Arsenio kemudian mengalihkan tatapan tajamnya menjadi sendu pada Aluna. "Ma-" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Aluna justru menampakkan sesuatu yang aneh, tubuhnya kejang-kejang dengan mata yang terus mengeluarkan air mata. Membuat Arsenio serta dua lainnya panik.

Aluna menatap anaknya dengan sendu. "Ma-ma mohon, se-se-sekali saja, tu-tu-uruti perminta-an ma-ma Ar," ucap Aluna terbata-bata. Dadanya naik turun, napasnya seperti terputus-putus.

Melihat pemandangan di depannya, Arsenio menjadi bimbang, takut dan gelisah. Lelaki berumur 18 tahun itu sekali lagi menatap ke arah Naura lalu berganti menatap Anton -Ayahnya. Sedangkan Anton tampak mengganggu samar. Dia tidak tega melihat istrinya seperti itu. Namun, sejujurnya dia juga kurang yakin dengan permintaan sang istri.

Dengan perlahan Arsenio mengangguk. "Arsenio siap menikah. Ta-tapi, Mama harus kuat," ucap Arsenio menatap Aluna dengan sendu. Arsenio tidak kuat, lelaki itu tidak akan bisa hidup tanpa Aluna. Bagi Arsenio, Aluna adalah dunianya, segalanya, bahkan napas dan detak jantungnya.

Beberapa jam kemudian.

"Kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah," ucap seorang lelaki paruh baya yang di ketahui berstatus sebagai penghulu. Sedangkan dua manusia yang baru saja sah menjadi sepasang suami istri itu hanya tersenyum. Tepatnya tersenyum hambar, karena mereka sangat tidak yakin dengan pernikahan yang baru saja terjadi.

"Terima kasih," ucap sang pengantin lelaki. Arsenio, pengantin lelaki yang saat ini tengah mati-matian menahan air matanya. Ia sedang gelisah. Otaknya penuh dengan berbagai pertanyaan; bagaimana sekarang? Apa yang akan terjadi pada hidupnya setelah ini? Bagaimana dia akan menjelaskan kepada teman-temannya, dan kepada kekasihnya?

Arsenio tidak habis fikir dengan permintaan Aluna. Tapi, semua sudah terjadi. Bagaimana pun, dia sudah menjadi suami dari seorang gadis.

"Arsenio." Suara berat Anton membuat Arsenio langsung menoleh, mulutnya bergerak, seolah berkata 'ada apa' tetapi Anton justru memberi kode agar Arsenio mengikutinya keluar.

Setibanya mereka di luar, Anton langsung memeluk Arsenio dan berkata. "Ayah ingin mengatakan sesuatu. Tetapi Ayah mohon kamu tetap kuat yah?" Arsenio yang mendengar penuturan Anton hanya terdiam tanpa ekspresi. Perasaannya tiba-tiba kalut, seperti akan ada berita yang membuatnya hancur.

"Mama sudah tidak ada."

BERSAMBUNG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BERSAMBUNG.


Terimakasih atas kunjungannya.

ARSENIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang