12.

1.5K 78 4
                                    

"Dia memang sakit, tetapi aku lebih sakit,"

✧ NAURA DEANA CLEMENTINE ✧

HAPPY READING.

Brakk

"Aaaa,"

"ASTAGHFIRULLAH!"

Mobil demi mobil terlempar jauh dari jalanan. Teriakan, tangisan dan tabrakan tak bisa di hindari. Jalanan yang mulanya sepi, kini di penuhi oleh manusia serta mobil-mobil yang sudah hancur.

Darah segar bercucuran di jalanan, membuat bau amis tercium bebas oleh manusia. Tak dapat di pungkiri, jika sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jalan Aspol merah.

Naura yang ikut menjadi korban kini terlempar jauh dari tempat mobil taksi yang ia tumpangi terletak. Kepalanya mengeluarkan darah, kakinya pun sulit untuk di gerakkan.

"Shhhh...ma-mata aku...ARGHHH!" Naura meringis perih, lukanya sangat menyiksa. Matanya seperti di paksa untuk tertutup.

"Apa ini akhir dari hidup aku?"

"NAURA!"

Sebelum menutup mata, Naura jelas mendengar seseorang memanggil namanya. Tetapi sakit di tubuhnya sudah tak bisa di tahan, dan mau tak mau ia harus menutup mata saat ini juga.

Sedangkan di depan Naura saat ini, sudah terlihat tiga manusia bertubuh kekar dengan jaket kebanggaannya. Mereka bertiga sangat syok saat melihat adegan tak menyenang itu terjadi, teriakan serta suara tabrakan terdengar begitu kencang hingga membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Darah yang memenuhi jalanan kian menambah ketakutan pada manusia-manusia yang masih membuka mata itu.

"Anjir...ini gimana woi? Ambulance! Telpon ambulance!" teriak seseorang kepada temannya.

"Ehh tunggu!" salah satu dari mereka berteriak, menghentikan aksi temannya yang ingin mengangkat tubuh lemah Naura.

"Hendrie! Ini gimana? Gue takut woi," teriak Alvin panik.

Iya, yang datang menyelamatkan Naura adalah Hendrie, Aril dan Alvin. Tadi, saat mereka ingin pulang ke rumah masing-masing, mereka justru di hentikan oleh kejadian mengerikan itu. Tepat saat mereka turun dari motor, Naura justru terlempar jauh hingga mendekat pada motor mereka yang posisinya hampir 20 meter dari tempat kecelakaan.

Kaget? Tentu saja, bahkan tubuh Aril sudah terkuai lemas saat melihat sosok gadis yang menyandang status sebagai istri sahabatnya sekaligus sepupunya.

Hendrie dan Alvin pun sama. Mereka sama-sama syok melihat kejadian mengerikan itu terjadi, apalagi salah satu korbannya adalah Naura, ratu sesungguhnya dari Klewang.

"Gue udah telpon ambulance, ntar lagi dia bakal datang," ucap Hendrie. Lelaki dingin itu masih memaksimalkan detak jantungnya yang sedari tadi terus berdetak tak karuan. Hendrie tidak sanggup melihat hal seperti itu.

ARSENIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang