31.

1.8K 52 1
                                    

"Rasa kehilangan itu nyata."

✧ ARSENIO LAKSH TAKSA ✧

HAPPY READING.

Saat ini, situasi semakin runyam tak kala Alan menembak tepat di tengah-tengah Naura dan Nayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, situasi semakin runyam tak kala Alan menembak tepat di tengah-tengah Naura dan Nayla. Semua yang ada di sana membeku, pikiran mereka seperti di ajak untuk berlari hingga membuat jantung mereka berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Demi apa pun, Arsenio dan Hendrie hampir saja terjatuh jika mereka tidak melihat peluru itu meleset dari Naura dan Nayla. Sedangkan Naura dan Nayla hanya mampu menutup mata ketika peluru yang Alan lepas melewati ujung telinga mereka.

Kejadian tadi sangat cepat, membuat jantung kedua gadis itu seolah berhenti untuk berfungsi. Napas mereka seperti di ambil paksa dengan suara tembakan yang tepat mengarah pada mereka berdua. Sungguh, kejadian itu sangat mengejutkan.

"ALAN!" Arsenio mendekat pada Alan, menarik kerah baju lelaki itu dan menghajarnya. Arsenio gelap mata, dia terus memukul Alan dengan membabi buta. Lelaki itu seolah lupa jika Naura dan Nayla masih ada di tangan Alan.

Alan mengubah posisi, kini dia yang ada di atas Arsenio. "Lo jangan salah ambil langkah, liat Naura dan Nayla. Mereka masih ada di tangan gue!" Sentak Alan, dan dengan gerakan cepat dia berdiri lalu mendekat pada Naura dan Nayla.

Sepertinya, Arsenio sedang mengujinya. Lelaki itu memang bodoh, tidak kah dia pikirkan Naura dan Nayla yang masih ada di tangannya? Cih, bodoh sekali dia. "Jangan mendekat atau mereka gue tembak!" Alan dengan emosi menodongkan dua pistol ke arah Naura dan Nayla.

Hendrie, Aril, Alvin, Alvano dan Furzio langsung maju selangkah tepat di samping Arsenio. Lelaki itu tampak sangat marah dengan Alan. Aril menepuk pundak Arsenio dan berkata. "Tenang, mereka itu licik." Bisiknya.

Arsenio menarik napas dan membuangnya dengan kasar.

"Banci!" geramnya.

Alan menarik Nayla sedikit menjauh dari semua orang, dia mundur sebanyak tiga kali hingga sedikit memasuki pepohonan. Lelaki itu dengan santai menarik Nayla dengan pistol yang terus dia arahkan ke kepala Nayla.

"Alan! Kamu mau bawa Nayla kemana?" Naura memberontak dalam genggaman anak buah Alan, dia ingin mendekat pada Nayla yang mulai terlihat panik.

Sedangkan para lelaki mulai mendekat pada Naura yang jaraknya tidak jauh dari mereka. Hendrie tidak melepas tatapannya dari Nayla. Dia tidak akan melepaskan Alan untuk membawa Nayla pergi. Langkah kaki mereka semakin dekat dengan Naura.

Namun, siapa sangka, kejadian beberapa detik kemudian membuat mereka tidak habis pikir dengan Naura. Karena dengan nekatnya, Naura menggigit lengan anak buah Alan dan berlari mengejar Alan yang menyeret Nayla ke dalam hutan.

ARSENIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang