40.

1.9K 36 2
                                    

"Bukan orang yang jahat sama kamu, tapi kamu yang jahat sama diri kamu sendiri."

NAURA DEANA CLEMENTINE.


HAPPY READING.

Malam ini Arsenio kembali tidak pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Arsenio kembali tidak pulang. Dirinya memutuskan untuk menginap di markas dan menunggu esok untuk bertemu dengan sosok bernama Alfin dan Siska. Bagaimana sosok Siska yang sangat mirip dengan Naura.

"Jadi gimana, besok pulang sekolah lo mau langsung ke sana? Enggak takut itu jebakan bos?"

Arsenio menggelengkan kepalanya dengan santai lalu menatap Alvin yang sedari tadi selalu bertanya tentang gadis bernama Siska.
"Seratus persen ini bukan jebakan." Ucapnya mantap.

Alvin mengangguk dan kembali memakan mie yang sudah dia buat untuk dirinya sendiri. Di markas hanya ada Arsenio, Alvin dan Aril. Sedangkan tiga lainnya memilih pulang dan membiarkan ketiga manusia kurang kasih sayang itu bersatu di markas yang hanya di isi oleh beberapa orang termasuk mereka bertiga.

Awalnya Hendrie menyuruh untuk Arsenio pulang karena kondisinya yang masih terlihat tidak sehat. Tapi yang namanya keras kepala akan sangat susah untuk di beritahu. Alhasil Hendrie menyerah dan memutuskan untuk pulang saja. Biarkan Arsenio si keras kepala itu menanggung sakitnya sendiri. Toh, kalau dia sakit karena kepala batunya, dia sendiri yang merasakannya. Hendrie mah hanya bisa memperhatikan saja.

"Enggak mau di temenin?"

Arsenio meletakkan ponselnya di atas meja lalu menatap Aril yang terlihat khawatir dengannya. "Enggak. Gue bisa sendiri." Ucapnya.

Memang sejak tadi wajah para sahabatnya sudah tidak enak di lihat. Mendengar cerita Arsenio tentang Siska membuat mereka kurang percaya dan merasa khawatir dengan Arsenio. Mereka benar-benar sangat takut jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan terjadi kepada Arsenio.

Mereka sudah sangat lelah dengan berbagai kejadian yang menimpah Arsenio. Sudah beberapa kali lelaki itu masuk rumah sakit, bahkan tubuhnya benar-benar belum pulih. Jangan sampai besok dia kembali terluka.

Sebagai sahabat, mereka tentu merasa tidak rela jika sahabat mereka terluka lagi dan lagi. Rasa sayang antara mereka sudah sangat erat. Susah untuk tidak merasa khawatir satu sama lain. Apalagi Arsenio adalah laki-laki yang terkenal gegabah dan sulit untuk mengendalikan emosinya.

Aril pun hanya mengangguk percaya. Dia dengan senang hati berjalan ke arah dapur lalu memasak mie seperti yang dilakukan Alvin sebelumnya. Rasa lapar menjalar bebas di area perutnya. Aril memasak air terlebih dahulu lalu berjalan ke ruang tamu dimana Alvin dan Arsenio berada.

"Bos, mau mie enggak? Gue masak."

Arsenio melirik Aril dan mengangguk. Perutnya juga terasa sakit karena sedari siang tadi belum makan. Dia hanya sibuk mencari Naura tapi yang bertemu dengannya malah Siska, yang entah mengapa sangat mirip dengan Naura. Dan mengingat ucapan Alfin yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya semakin memperkuat insting Arsenio bahwa gadis bernama Siska adalah Naura.

ARSENIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang