ARSENIO (END)

17.

"Tuhan.
Berikan aku kesempatan untuk tetap mencintai dirinya hingga akhir, tolong berikan aku sebuah kemampuan untuk tetap menutup hati hanya untuk dirinya.
Jika memang dia bukan untukku, maka biarkan hatiku terlepas dari rasa mencintai ini dengan perlahan-lahan,"

Halo! Gimana gimana? Kalian masih setia nungguin part part selanjutnya enggak?

Vote!

Comen!

Pertanyaan gabutzzz 👇

Suka mata pelajaran apa?

Matematika?

Ipa?

Pai?

Ips?

Btq?

B. Indonesia?

B. Inggris?

Seni budaya?

Prakarya?

Hayo kalian suka yang mana nih?

Kalau aku sih jujur paling suka dan nilai paling tinggi itu di B. Indonesia, enggak tau kenapa sejak awal aku tertarik banget sama B. Indonesia.

HAPPI READING.

Seperti kesepakatan awal. Ketujuh anak manusia itu memutuskan untuk mencari Naura di rumah almarhum Aluna. Mereka akan memastikan apakah Naura ada di rumah itu atau tidak.

Nayla bersama dengan Arsenio, sedangkan yang lainnya memutuskan untuk menggunakan motor saja. Mereka semua mengendarai kendaraan dengan penuh harapan.

"Nio? Kalau Naura enggak ada di sana gimana? Aku takut...aku enggak tau gimana keadaan Naura sekarang. Kamu tau kan? Dia itu baru aja datang ke Jakarta, bahkan belum genap setahun dia ada di sini, dan sekarang? Dia justru hilang entah ke mana,"

Arsenio tidak menjawab perkataan kekasihnya. Dia justru masih setia menyetir namun dengan pikiran yang entah pergi kemana. Arsenio tidak dapat berfikir jernih saat ini, pikirannya masih menuju pada sosok Naura.

Dia berfikir bagaimana bisa Naura memasak di apartemennya? Dan mengapa gadis itu tidak mengirim kabar padanya. Bahkan, hari ini adalah hari ke lima gadis itu menghilang. Sejak Nayla masih di rumah sakit, dan sejak kejadian kecelakaan beruntun itu terjadi.