04.

1.6K 99 12
                                    

"Aku memang menikahimu, tetapi aku tak mencintaimu,"

ARSENIO

HAPPY READING.


"Woi bos! Aelah lama bener lo bos," teriakan tak enak dari Aril membuat Arsenio menatap tajam pada pemilik suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi bos! Aelah lama bener lo bos," teriakan tak enak dari Aril membuat Arsenio menatap tajam pada pemilik suara. Sedangkan sang pemilik suara hanya terkekeh tanpa dosa.

Yang lain pun ikut terkekeh akan tingkah Aril, dan Hendrie hanya menatap Arsenio tanpa minat lalu pergi tanpa mengatakan apapun. "Anggota taik!" gerutu Arsenio dalam hati. Jujur, sikap Hendrie yang melebihi dirinya terkadang membuat Arsenio harus ekstra sabar.

"Ayok,"

Pada akhirnya semuanya mengikuti langkah Hendrie yang sudah jelas 100% menuju kelas. Tak heran dengan sikap Hendrie, karena sejak kenal dengannya mereka hanya akan mendapatkan perlakuan seperti itu. Irit berbicara dan seperti ya sudahlah.

Tetapi, dibalik sikapnya yang seperti itu ada sosok baik hati dalam diri Hendrie. Sosok kejam dan cuek hanya terlihat dari luar, dan sosok baik serta lembut terlihat ketika Hendrie bersama dengan adik perempuannya.

"BOS! ITU ADA BU BOS," teriakan menggema dari orang yang sama kembali terdengar. Tetapi kali ini Arsenio tak marah, pemuda itu justru mengembangkan sebuah senyum manis pada sosok gadis cantik yang tak lain adalah kekasihnya.

"Pagi sayang!" sapa Nayla saat kakinya sudah berhenti tepat di depan Arsenio. Perempuan itu mengulas senyum manisnya kepada Arsenio dan teman-temannya. Dia sangat terlihat manis hari ini, dengan rambut bergelombang serta di sengaja tergerai.

Arsenio memeluk pinggang Nayla posesif dan mencium pucuk kepalanya. "Pagi juga sayangku," ucapnya yang berhasil membuat rona merah pada pipi Nayla.

Melihat pipi merah kekasihnya membuat Arsenio terkekeh gemas. Nayla yang terlihat malu-malu dengan pipi merah membuatnya semakin cantik nan lucu. Arsenio mengakui jika Nayla yang tengah menyandang status kekasihnya itu sangat cantik. Wajahnya persis seperti orang barat.

Nayla memperhatikan sekelilingnya, seketika ia malu saat melihat banyak pasang mata yang memperhatikan dirinya dan Arsenio. "Ish Ar aku malu!" Nayla menghentakkan kakinya dan berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Arsenio yang hampir melepaskan tawanya.

"NAYLA TUNGGU!" Arsenio berlari mengejar Nayla dengan sesekali memperbaiki tas hitam miliknya yang selalu jatuh dari pundaknya.

Sedangkan teman-teman Arsenio hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mereka tidak melepas pandangan dari Arsenio dan Nayla, sepertinya jiwa jomblo mereka sedang meronta-ronta, meminta untuk di serang. Ups! Di serang apa tuh?

ARSENIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang