Besitzer meines Herzens

11

2 tahun sebelumnya....

Terlihat ryujin yang merenggut kesal saat waktunya berdua dengan yuna sang sahabat harus usai karena sang ayah mengatakan kalau ryujin harus menggantikan dia dalam melakukan rapat akibat adanya urusan mendadak.

"Sudahlah jin. Turuti kata ayah Changmin, aku janji akan memasakkanmu makanan saat kembali. Lagian, aku akan kembali ke Amerika 2 hari lagi. Jadi kita masih punya banyak waktu." Ucap Yuna.

"Kau berjanji kan?" Ucap ryujin yang tidak percaya dengan sahabatnya itu.

"Tentu saja." Ucap Yuna mengangguk dan tersenyum.

"Baiklah. Aku pergi dulu nyonya kim." Ucap ryujin lalu pergi dan hanya menggelengkan kepalanya pelan karena ryujin masih saja tidak terima posisinya sebagai anak seorang pengusaha. Dan Yuna hanya berharap sahabatnya itu mendapatkan pasangan yang baik dan bisa menerima segala hal yang akan membuat mereka kesal.

Disinilah ryujin sekarang berada di salah satu ruangan anak dari pemilik Lee corp, anak satu-satunya yang bernama lee Jeno. Jujur saja, ryujin tidak tau dan juga tak mau tau dengan pria itu. Yang dia tau, pria itu sangat terkenal.

Ryujin menunggu dengan sangat malas, karena pria yang bernama Lee jeno itu terlambat akibat macetnya jalanan. Ryujin bahkan sudah merutuki ayahnya sendiri yang menganggu waktu berduanya dengan sang sahabat yang jelas-jelas hanya bisa dia temui saat dia memaksa atau saat dia sakit. Maklumlah sahabat ryujin adalah workaholic sejati.

"Kenapa dia sangat lama sekali. Membuat kesal saja." Rutuan ryujin kesal. Lalu pintu ruangan itu terbuka menampakkan pria bernama Lee Jeno itu dengan wajah datarnya.

"Maaf membuat menunggu lama nyonya Shin ryujin-ssi." Ucap jeno.

"Tidak masalah tuan Lee Jeno." Ucap haechan ketus.

"Baiklah. Mari kita mulai." Ucap jeno yang merasa sangat takjub dengan wajah manis dan lucu ryujin. Bahkan dengan sekali tebak saja, jeno sudah tau pasti kalau ryujin ini adalah seorang gadis cerewet.

"Baiklah." Ucap ryujin yang mencoba profesional karena sejujurnya dia sangat benci sikap itu. Dia bahkan merasa tidak perlu repot-repot kerja karena kekayaan orangtuanya. Dan dia juga bukan yuna sahabatnya yang workaholic itu.

Dan jeno mulai menjelaskan yang mana membuat ryujin yang menggeleng paham saja padahal dia tidak paham. Tapi ayahnya mengatakan dia hanya akan menandatangani saja karena ayahnya itu sudah setuju.

"Baiklah. mari kita menandatangani surat kontrak pekerjaan ini." Ucap jeno.

"Baik." Ucap ryujin yang menandatangani berkas yang ada padanya begitu pula dengan jeno lalu saling menukarkan kedua surat itu.

"Senang bekerja sama dengan Shin corp.' Ucap jeno mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan ryujin.

"Senang juga bekerja sama dengan Lee corp." Ucap ryujin menerima uluran tangan itu untuk bersalaman dan tersenyum manis yang membuat jeno semakin terpesona setengah mati pada gadis yang lebih kecil darinya itu.

2 hari kemudian, terlihat ryujin yang berada di bandara untuk mengantarkan yuna yang akan kembali ke bandara, karena yuna tidak mau diantar oleh daddy dan mommy apalagi kakak nya karena yuna tidak akan kuat dan berakhir menangis, dia tidak ingin berakhir dengan mata sembab yang bengkak karena tidak akan bagus untuk berada dilayar televisi.

"Kau baik-baik disana ya." Ucap ryujin sembari memeluk sahabatnya yang lebih kecil darinya itu.

"Baiklah ryujin. Kau juga tau aku selalu menjaga diri dengan baik bukan?" Ucap Yuna lalu melepaskan pelukan sahabatnya itu dan tersenyum lebar.