16

3 2 0
                                    

Sesampainya di kediaman mereka berdua, jaeminpun sangat kaget mengenai kotaknya juga kotak milik yuna di atas meja ruang tengah dan dua boneka yang jelas-jelas berada dalam kotak masing-masing tengah berada di sofa. Yuna yang menyadari jaemin sangat bingung langsung melepaskan tangan jaemin dari bahunya dan hendak berjalan lebih dulu tapi jaemin berhasil menahannya dan mengukungnya.

"Ada apa?" Ucap Yuna yang merasa debaran jantungnya sangat kencang sekali.

"Kau sudah tau siapa aku sebenarnya bukan?" Ucap jaemin datar.

"Tentu saja. Kau Na Jaemin, anak dari Na siwon dan Na Yoona." Ucap Yuna lalu menunduk karena jarak mereka sangat dekat.

"Bukan itu yuna. Kau sudah tau bukan kalau aku ini siapa? Kim Yuna, aku tau siapa kau sebenarnya. Una." Ucap jaemin dan Yuna pun mengangkat kepalanya lalu bertatapan dengan manik hitam itu.

"Aku sudah tidak ada hubungan apapun lagi dengan jera. Dia benar-benar sangat jahat, seperti yang dikatakan oleh semua orang padaku. Dan perlu kau ketahui, hanya una yang berada didalam hati Nana selama ini. Tapi, aku menyerah mencarimu dan terjebak dengan jera. Sekarang dengarkan aku Kim Yuna. Aku tidak ingin surat kontrak nikah itu. Aku ingin kita memulai dari awal lagi. Aku tidak akan melepaskanmu. Selamanya kau akan menjadi istri dari Na Jaemin. Dan selamanya kau adalah Na renjun. Jadi, berhenti menangis dan jangan terlihat kuat saat kau tidak kuat. Menangis saat kau ingin, tersenyum saat kau ingin dan marahlah saat kau juga ingin. Jangan menutupi dirimu lagi. Dan jangan menerorku lewat mimpi untuk meninggalkanku." Ucap jaemin dan Yuna hanya terdiam sembari mencari bentuk kebohongan dari tatapan itu tapi yang dia temukan hanya ketulusan bukan kebohongan hingga dia kembali menunduk.

"Kim Yuna. Lihat aku." Ucap jaemin dengan suara rendahnya dan Yuna pun menatapnya lalu seperkian detik kemudian, benda kenyal beda pemilik itu menyatu tanpa lumatan sama sekali hanya untuk menyalurkan rasa yang terpendam saja. Yuna pun menutup matanya sembari memegang bajunya erat.

Lalu ciuman itu diakhiri oleh jaemin dan diapun menatap yuna dengan tatapan sendu nya.

"Mari kita mulai semuanya dari awal lagi yuna. Apa kau bersedia? Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi." Ucap jaemin dan Yuna tidak mau mengikuti pikirannya lagi, diapun mengikuti hatinya dan mengangguk sebagai jawaban hingga jaemin tersenyum dengan sangat lebar lalu kembali mendekat dan mencium bibir Cherry yang akan menjadi candu untuknya selamanya. Yunapun menutup matanya saat ciuman itu kembali terjadi dengan lumatan kecil untuk menyalurkan perasaan satu sama lainnya. Bahkan Yuna telah mengalungkan tangannya pada leher jaemin.

Setelah beberapa menit kemudian, merekapun menyudahi ciuman itu dengan yuna yang langsung menyembunyikan wajah memerahnya keceruk leher jaemin. Jaemin yang melihat tingkah lucu itu hanya tersenyum dan membalas pelukan istrinya itu. Yah, sekarang Yuna bukanlah orang asing ataupun pengganti mempelai. Tapi real istri dari seorang Na Jaemin.

"Sekarang mari mulai dengan hal yang lebih mudah. Ayo kita bakar kontrak nikah itu." Ucap jaemin sembari mengelus kepala yuna. Dan Yuna pun mengangguk lalu mengambil surat kontrak nikah mereka begitu juga dengan milik jaemin dengan jaemin yang menunggu di ruang tengah rumah mereka.

Yunapun turun lalu memberikan mancis dan dua surat kontrak itu pada jaemin.

"Ingin membakarnya bersama?" Ucap jaemin.

"Caranya?" Ucap Yuna polos.

"Duduklah disini." Ucap jaemin menepuk pahanya dan Yuna hanya menurut lalu duduk di paha jaemin dan jaeminpun memegang dua kertas yang akan menghilang selamanya itu.

"Kau bakarlah." Ucap jaemin memberikan mancis pada yuna dan yuna pun membakarnya lalu mereka berdua melihat kertas itu terbakar habis di dalam tempat sampah yang mengartikan kalau mereka akan bersama selamanya.

Besitzer meines Herzens Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang