20

1 2 0
                                    

Yuna dan jaemin masih sibuk bercengkrama dengan teman-teman mereka yang malah saling terikat satu sama lainnya. Mulai dari chenle yang ternyata teman jaemin dan jeno juga beberapa yang lainnya.

Saat tengah asyik bercengkerama, tiba-tiba seseorang pemuda manis dengan perut buncitnya berlari kearah yuna dan menubruk tubuh kecilnya Untung saja jaemin masih berada di sebelahnya jadi dia bisa memegang pinggang istri kecilnya agar tidak jatuh. Dia benar-benar kaget dan akan marah, tapi tidak jadi karena istri kecilnya malah tersenyum dan membalas pelukan perempuan manis itu.

"Ya! Wang Min Hui! Berhenti datang dan menubruk ku dengan kau yang sedang berbadan dua begini." Kesal yuna tapi tetap memeluk sahabatnya itu.

"Aku merindukanmu bodoh. Kau bahkan tidak mengundangku keacara pernikahan mu itu. Dasar tidak setia kawan sekali." Ucap perempuan manis bernama Wang Min Hui itu.

"Ya ya ya ya. Apa hanya yuna saja yang akan mendapat pelukan? Bagaimana dengan kami?" Ucap Xin ly kesal dengan sahabatnya yang satu itu. Mendengar hal itu, min hui pun melepaskan pelukannya pada yuna lalu menoyor kepala Xin ly.

"Yaampun zhao. Kau kan sudah besar. Berhenti mengatakan hal yang sangat menjijikkan itu. Aku tidak suka." Ucap min hui dan yang lainnya malah tertawa.

"Terserah saja. Lalu dimana suamimu itu? Aku benar-benar penasaran ingin melihatnya " Ucap Xin ly ketus.

"Aku meninggalkannya tadi. Katanya dia akan bertemu dengan temannya dulu." Ucap min hui santai.

"Dan berlari kemari. Wah, aku sangat takut sekali kalau anak ini malah keluar disini." Ucap Lia dengan wajah tak terbacanya.

"Oh iya, kau pasti suami yuna bukan? Kau sangat tampan tuan Na Jaemin. Dan kenapa kakimu?" Ucap min hui.

"Hanya kecelakaan kecil. Memangnya kenapa kau harus tau?" Ucap yuna ketus.

"Ayolah sayang. Aku hanya bertanya, tidak perlu merasa sangat curiga begitu." Ucap min hui. Dan tepat saat itu, pemuda lebih tinggi tapi hampir sepantaran dengan Jaemin, dan jenopun datang.

"Ampun min hui. Jangan berlari seperti itu, bagaimana jika anak kita kenapa-napa?" Ucap pemuda tinggi itu dengan sangat cemas.

"Kan aku tidak kenapa-kenapa sayang. Jadi berhenti protektif padaku." Ucap min hui tersenyum.

"Huang renjun?" Ucap jaemin dan jeno bersamaan karena jujur saja saat pernikahan sahabat mereka yang itu, mereka berdua tidak bisa datang.

"Oh, Na Jaemin, Lee Jeno." Ucap renjun tersenyum konyol.

"Kalian kenal?" Ucap yuna bingung sembari menatap jaemin.

"Tentu saja. Dia sahabat kami " Ucap jaemin.

"Wah dunia sangat sempit. Lalu kenapa kau tidak mengundangku saat kau menikah dengan istri mungilmu?" Ucap renjun menatap jaemin.

"Aku tidak ingat saja." Ucap jaemin santai.

"Kau sangat menyebalkan Na Jaemin." Ucap renjun kesal.

"Bukankah aku memang seperti ini dari dulu. Kau saja mungkin yang lupa." Ucap jaemin cuek.

"Terserah saja. Aku doakan kalian berdua cepat dapat momongan." Ucap renjun.

"Lebih baik doain sih jeno ini. Dia sudah menghamili ryujin. Dan belum memberitahu mommy dan Daddy soal ini. Begitu pula dengan ryujin. Semoga saja tidak ada pertumpahan darah nantinya." Ucap jaemin datar.

"What?!" Kaget renjun sembari melihat kearah noryu(jeno& ryujin) itu.

"Sudahlah. Lagian, kau jangan berlebihan seperti itu Na Jaemin. Kau harus sopan pada abangmu. Dan satu lagi, jangan menganggap aku pria brengsek karena aku akan bertanggung jawab nantinya." Ucap jeno datar.

Besitzer meines Herzens Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang