5

5 2 0
                                    

Keesokkan harinya, Yuna telah bangun dan telah mandi pastinya. Dia bahkan sudah keluar dari kamarnya untuk memasakkan sarapan untuk semuanya bahkan ryujin dan Li yang memutuskan untuk menginap saja tidak tau kapan renjun bangun sama sekali saking nyenyaknya dia tidur.

Yuna benar-benar sangat asyik dengan cara memasaknya itu, hingga aroma makanannya menguat diseluruh mansion yang luas itu, hingga membangunkan semua orang dimansion itu. Dan berjalan kearah dapur dengan wajah bantalnya kecuali yooa.

"Pagi semuanya." Ucap Yuna dengan senyuman yang paling manis.

"Yuna. Apa keadaan tubuhmu itu sudah jauh lebih baik? Bisa-bisanya kau memasak." Ucap Irene sedikit kesal.

"Tentu saja. Ayo semuanya kalian cuci muka dulu, dan kita sarapan bersama." Ucap renjun tersenyum.

Dan semuanya seolah menurut pada yuna dan memasuki kembali kamar mereka untuk mencuci wajah mereka agar cepat tersadar, lalu merekapun kembali ke meja makan dimana Yuna tengah menunggu dengan tersenyum dimeja makan.

"Yuna. Aku rela bangun untuk makan sarapan lezat ini." Ucap ryujin dan Lia dengan mata yang masih mengantuk tapi tetap terlihat imut.

"Baiklah. Makan yang banyak." Ucap Yuna tersenyum sembari mengusap rambut kedua sahabatnya. Bahkan ningning saja masih dengan mata mengantuk dan menyadar pada suaminya.

Tepat saat itu, kedua kakek Yun pun tiba dari Paris dan London.

"Pantas saja aroma masakannya lezat. Ternyata kucing kecil kakek yang memasak." Ucap kakeknya. Yah dia ayah Suho.

"Kakek." Ucap Yuna lalu berlari kearah kedua kakeknya dan menubruk tubuh tegap kakeknya yang masih saja tak lekang dimakan usia mereka yang bertambah tua.

"Kucing kakek." Ucap kedua kakeknya sembari memeluk cucu mungil mereka yang masih seperti anak kecil bagi mereka.

"Oke? Sekarang. Ayo kita sarapan bersama kakek." Ucap Yuna sembari menggandeng kedua kakeknya dan menuju meja makan lalu melayani kedua kakeknya. Bahkan melupakan nenek dan orangtuanya.

"Ayolah. Apa nenek juga mommy dan Daddy dilupakan?" Ucap ibu irene.

"Tentu saja tidak nenek. Mommy, Daddy. Ayo makan. Tapi, tunggu dulu, yooa onnie belum turun. Aku akan memanggilnya." Ucap Yuna hendak berdiri tapi tidak jadi karena maid datang dengan tergesa ke meja makan.

"Tuan." Ucap maid itu.

"Ada apa?" Ucap Suho ketus melihat para maid yang berlari.

"Nona muda yooa kabur tuan. Kami menemukan ini di kamarnya." Ucap maid itu memberikan surat pada Suho dan dia pun membacanya.

To: family

Mommy, Daddy, kakek, nenek, oppa, paman, bibi, adik. Semuanya. Kalau kalian telah menemukan surat ini berarti yooa telah pergi.

Maaf Daddy, yooa gak bisa menikah dengan Jaemin. Yooa gak mungkin menikah sama dia, yooa hanya mencintai taehyung oppa Daddy.

Maafkan yooa karena harus pergi mommy, Daddy. Tapi, yooa benar-benar tidak bisa melakukannya. Anak yooa butuh ayah kandungnya dan orang itu bukan ayahnya.

Maafkan yooa. Yooa menyayangi kalian.

From:yooa

Melihat isi surat itu, Suho sangat murka dan meletakkan surat itu diatas meja hingga Yuna membacanya dan kaget seketika.

Besitzer meines Herzens Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang