6

2 2 0
                                    

Setelah pernikahan yang panjang, disinilah Yuna dan Jaemin berada.  Dirumah baru mereka berdua. Tanpa adanya maid juga bodyguard dan satpam. Karena itu permintaan mereka berdua.

Rumah itu terlihat sangat besar dan mewah hanya saja akan menjadi rumah paling dingin untuk yuna. Dan dia sendiri yang memutuskannya bukan? Berarti dia sendirilah yang akan mempertanggungjawabkan nya. Termasuk rasa sakitnya juga.

"Kamar Lo yang ada diujung itu. Dan jangan berani-berani nya masuk kedalam kamar gue." Ucap Jaemin ketus.

"Baiklah." Ucap Yuna tak banyak bicara dan diapun menggeret kopernya menuju kamar itu lalu membuka pintu dan membiarkannya terbuka karena itu adalah hal paling wajib yang dilakukan oleh seorang Kim Yuna ditempat baru. Kecuali hotel.

Karena baru saja selesai dengan merapikan semua barang bawaannya, dia pun ingat kalau harus meminum obatnya karena tubuhnya yang terlalu lelah saat kembali kekorea kemaren. Diapun meminum obatnya dan terkejut saat mendengar suara berat dari arah pintu kamarnya yang terbuka.

Yah, Jaemin berdiri di sana dengan baju piyama yang mungkin terlihat mewah itu.

"Gue ingin bicara dengan Lo. Tunggu gue diruangan televisi." Ucap Jaemin lalu masuk kembali ke dalam kamarnya. Dan yunapun menutup pintu kamar nya untuk mengganti bajunya lalu menuju ruang televisi. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan suaminya itu. Diapun memutuskan untuk menonton televisi yang menayangkan acara pernikahan juga kata-kata sebagai pasangan yang bahagia. Bahagia ntah dari mananya.

Telah satu jam Yuna menunggu Jaemin tapi tak ada tanda-tanda pria itu akan menemuinya lalu diapun memutuskan untuk tidur dengan televisi menyalah sebagai temannya. Dan jangan lupakan remot televisi yang dia peluk.

Jam sudah menunjukkan pukul 01:00 dan Jaemin benar-benar lupa dengan Yuna hingga dia dengan sangat cepat menemui Yuna diruang televisi. Maklumlah dia tadi Henda segera keluar tapi kekasihnya menghubungi makanya dia jadi melupakan semuanya seketika.

Tapi saat diruangan televisi itu, Jaemin malah melihat yuna yang tertidur dengan sangat nyaman dan sangat lucu dengan remote yang dia pegang. Jaemin ingin sekali memuji pahatan tuhan itu tapi tidak dia lakukan karena sangat gengsi.

Dan diapun membangunkan dengan cara menyenggol kaki Yuna.

"Hei bangun. Apa gue menyuruh Lo untuk tidur?" Ucap Jaemin ketus. Dan yunapun mengerjakan matanya dengan sangat lucu sebelum memandang Jaemin dengan sangat jelas.

"Wah, lucu sekali." Batin Jaemin.

"Lo sudah datang ternyata. Ini sudah jam 01:00 tuan Na. Bisa tidak kita bicara besok saja. Gue besok harus sudah mulai bekerja." Ucap Yuna ketus.

"Gak bisa. Nih." Ucap Jaemin sembari memberikan kertas dan bolpoin.

"Untuk apa ini?" Ucap Yuna bingung tapi tetap menerima nya.

"Untuk membuat apa saja yang boleh kita lakukan dan tidak boleh kita lakukan." Ucap Jaemin ketus.

"Aaa. Baiklah." Ucap Yuna mengerti lalu menulis semua yang ada di kertas bersama dengan Jaemin.

"Lo bacakan saja duluan. Nanti gue bilang ya atau tidak. Jangan ada yang protes." Ucap Jaemin ketus.

"Oke. Dengarin baik-baik. Pertama, tidak mengganggu privasi masing-masing."

"Oke."

"Tidak membawa pasangan kedalam rumah ini."

"Kenapa?"

"Gue gak mau melihat adegan bercinta Lo. Dan Lo pasti juga gak mau bukan melihat gue tengah bercinta dirumah ini." Ucap Yuna ketus dan terkesan sedikit berbohong karena dia tidak akan melakukan hal itu.

Besitzer meines Herzens Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang