Melihat sekeliling, banyak dipenuhi oleh mahasiswa yang sedang membuka berbagai promosi mengenai organisasi mereka. Saat ini, universitas mereka sedang mengadakan sebuah event, yang mana memberikan kesempatan bagi organisasi yang ada di universitas ini untuk mendapatkan anggota lebih banyak. Dari berbagai jurusan yang ada.
Tetapi tidak begitu banyak juga, dikarenakan di universitas mereka ini, dari berbeda jurusan dapat menjadi satu organisasi, tidak secara terpisah antar jurusan, melainkan digabung.
James yang sedari hanya berdiam di tengah keramaian dan melihat sekelilingnya itu mengangkat benda pipih yang sedari tadi berdering di saku celananya. Dan menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya.
"Dimana?" tanya James sebelum suara dari sambungan teleponnya itu berbicara.
"Sedang di ruang dekat perpustakaan," balas seseorang dari sambungan teleponnya itu.
James kemudian menjauhkan benda pipih tersebut dari telinganya, dan mematikan sambungan telepon itu secara sepihak. Tertera tulisan panggilan berakhir dengan nama Hans yang tertera di layar ponselnya.
James pun melangkahkan kakinya pelan untuk mencari letak perpustakaan, hal pertama yang harus ia temukan adalah mading, biasanya terdapat denah universitas.
Di tengah ramainya mahasiswa dan mahasiswi baru yang mengikuti event untuk pertama kalinya, membuat James sedikit susah untuk berjalan lebih cepat.
Brukk.
"Ah, maaf." Ucap James.
James pun berjongkok untuk membantu seorang mahasiswi di depannya ini yang sedang membawa satu kotak berisikan beberapa lukisan dan kertas yang bertuliskan cukup banyak hingga membuat James tidak ada minat untuk membaca lebih lanjut.
"Kau tidak apa-apa?" tanya James pada mahasiswi di depannya.
Mata mahasiswi itu pun menatap mata James. Cantik, begitu pikir James.
Perempuan dengan rambut lurus terurai itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil, "Tidak apa-apa, maaf juga, aku buru-buru," ucap perempuan itu sambil menundukkan kepalanya sebentar pada James.
Ingin sekali James menanyakan namanya, tapi tidak bisa juga untuk menahan orang lain yang sepertinya sedang ada kesibukannya sendiri.
Kaki James lanjut melangkah, dan menginjak sesuatu di bawah sepatunya. Sebuah gantungan kunci berbentuk beruang yang sedang memeluk bantal dengan bertuliskan 'Winter'.
"Winter?" gumam James kemudian memasukkan gantungan kunci tersebut ke dalam saku jaketnya.
Ia pun lanjut mencari dan beberapa menit kemudian, ia menemukan mading yang ia cari-cari sebelumnya. Ia mengambil foto dari denah tersebut dan mencari Hans.
Beberapa kali tersesat di universitasnya yang terbilang besar ini, akhirnya, James menemukan batang hidung Hans yang seperti sedang berebut untuk melihat sebuah mading yang dipenuhi oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi lainnya.
James pun berlari kecil dan menarik kerah kemeja Hans dari belakang secara pelan.
"Hei."
Hans pun menoleh pada James. Kemudian menatap James dengan tatapan yang tidak bisa ditebak oleh James.
"Kenapa lagi?" tanya James.
Hans tersenyum yang terlihat licik di mata James.
"Apa maksudnya? Menatapku seperti itu," tanya James yang heran bercampur rasa takut. Entah apa yang akan Hans katakan lagi kali ini.
"Mau ikut lomba tidak?" tanya Hans.
James menggeleng dengan cepat, "Tidak, terima kasih." Balas James dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sweet
FanfictionKeseharian yang dipenuhi dengan hal-hal kecil membuat James perlahan menyadari perasaannya. bahasa baku start : 22 September 2023 end : -