Pemotretan pun kembali dilanjutkan setelah istirahat sekitar sepuluh menit. Para staff pemotretan pun masih bersiap-siap untuk melanjutkan pemotretan.
“Aku kembali ke sana dulu,” ucap James pada teman-temannya.
Dari jauh, Winter melambaikan tangan pada Karina yang lebih dulu melambaikan tangan. Summer pun kembali ke samping Sky di sebelah Ansell.
Winter tersenyum melihat James yang berlari kecil ke arahnya. James pun ikut tersenyum walaupun tidak tau alasan Winter tersenyum melihatnya.
“Kenapa tersenyum?” tanya James yang berdiri di hadapan Winter.
James dan Winter sekarang sedang berteduh dengan berdiri di bawah pohon besar. Di bawah pohon ini, anginnya cukup besar daripada duduk di kursi taman yang sedikit menyilaukan.
Sambil menunggu, mereka memutuskan untuk berdiri di bawah pohon saja.
Winter masih tersenyum menatap James. James pun bersandar di pohon besar tersebut sambil menatap Winter di hadapannya.
“Kenapa tidak menjawab?” tanya James.
Winter menggeleng, “Aku tersenyum karena melihatmu cukup menggemaskan saja berlari ke arahku dengan wajah tampan itu,” ucap Winter secara jujur.
James mengangkat alisnya lalu tersenyum, “Hati-hati jatuh cinta,” kata James.
Winter mengangguk, “Sepertinya aku harus hati-hati, benar-benar bahaya karena sudah mendekati.” Kata Winter.
Mendengar jawaban Winter itu, James pun semakin menatap mata Winter dengan serius.
“Tidak apa jatuh cinta, yang terpenting sekarang aku sudah memulainya lebih dulu.” Kata James.
Winter terdiam. Ia tak menyangka James akan mengatakan itu padanya.
Sekarang suara detak jantung dari masing-masing mulai terdengar di telinga satu sama lain karena jarak mereka cukup dekat. Ditambah dengan suara angin yang berhembus dengan lembut.
“Memulai apa yang lebih dulu?” tanya Winter.
Ia sebenarnya menanyakan hal ini karena tidak ingin memberikan banyak artian menurut dirinya. Tapi ia mau artian menurut James.
“Memulai jatuh cinta,” ucap James.
“Kepada siapa?” tanya Winter lagi.
“Kepada yang sekarang sedang menatapku dan sedang kutatap.” Kata James menatap mata Winter.
Dari kejauhan, Ansell langsung menepuk pundak Ace dengan panik.
Cekrek.
“Cepat ambil fotonya sekarang!” seru Ansell yang melihat interaksi antara Winter dan James dari kejauhan.
“Kau tidak lihat aku dari tadi sudah memotret?” ucap Ace yang mengangkat bahu dimana ada tangan Ansell di situ.
Ansell menatap Ace, ternyata sejak tadi Ace sudah memotret momen paling alami selama pemotretan itu.
Ansell tertawa, “Maaf, aku takut kau melewatkannya saja, sangat sayang, lihat betapa alami tatapan mereka sekarang,” ucap Ansell.
“Tenang, bukan hanya kau yang sedang melihat mereka, aku juga tak mau melewatkan momen sekarang ini.” Kata Ace yang sudah cukup mendapat banyak foto pembicaraan yang tidak terdengar oleh mereka itu.
Tanpa sadar, Winter dan James sekarang menjadi pusat perhatian tetapi keduanya tidak menyadari itu sama sekali. Karena sibuk untuk saling menatap dan fokus pada pembicaraan mereka saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Sweet
FanfictionKeseharian yang dipenuhi dengan hal-hal kecil membuat James perlahan menyadari perasaannya. bahasa baku start : 22 September 2023 end : -