02

352 51 28
                                    

James, Hans, Jimmy dan Ray sedang berkumpul untuk makan di kantin kampus mereka. Secara sengaja pula, mereka berempat mendaftar di universitas yang sama dan jurusan yang sama yaitu Hukum.

“Hei, kalian sudah memikirkan ingin ikut organisasi apa?” tanya Jimmy setelah meminum seteguk air mineral.

Hans menggeleng, “Tidak tau, aku belum ada motivasi untuk ikut apa-apa, rasanya sejak perkenalan kampus bagi mahasiswa kemarin sudah cukup membuatku lelah.” Kata Hans menjelaskan.

James mengangguk, “Aku juga, rasanya saat perkuliahan tidak akan sama dengan sebelumnya, aku tidak ingin sampai tidak ada waktu untuk bersantai.” Ucap James.

“Masuk akal,” balas Ray.

“Tetapi, sepertinya minimal ikut satu,” lanjut Ray lagi.

Hans mengangguk, “Boleh saja,” katanya.

Jimmy mengangguk, “Cepat habiskan makanan kalian dulu, sebentar lagi akan ada acara di aula universitas.” Kata Jimmy mengingatkan.

Ketiganya mengangguk, mereka berempat pun menghabiskan makanan mereka dan langsung berdiri dengan botol air mineral yang mereka bawa saja dari kantin untuk minum saat perjalanan ke aula universitas yang cukup berjarak.

Di satu sisi, seorang mahasiswi sedang sibuk berlari memenuhi apa yang seniornya katakan.

“Winter!” panggil salah seorang wanita.

“Iya kak?” balas Winter yang baru saja sampai di tenda milik organisasi kesenian.

Dalam organisasi kesenian terdapat beragam macam kesenian seperti seni lukis, teater, sastra dan masih banyak lagi. Hanya saja, anggota yang ada dalam organisasi ini hanya sedikit. Sehingga mereka sebagai mahasiswa baru yang mendaftar di organisasi ini langsung diterima dan diberi tugas untuk menjadi panitia lomba kali ini.

“Tolong bawa ini ke gudang di belakang ya, sekalian ambilkan name tag untuk panitia lainnya, semuanya ada di gudang.” Ucap Kakak kelasnya Winter.

“Baik kak,” balasnya lalu membawa sekotak berisi barang bekas membuat properti untuk perlombaan.

Beberapa orang sudah memenuhi jalan masuknya gedung yang di dalamnya terdapat aula tempat dimana acara dilaksankan, perlombaan yang sekarang sedang menjadi kesibukan Winter pun juga menjadi salah satu rangkaian acara yang ada di acara puncak pengenalan bagi mahasiswa baru.

“Padahal, aku ingin sekali melihatnya.” Gumam Winter saat perlahan melangkahkan kakinya satu langkah diikuti langkah lain dari belakang.

“Permisi,” panggil seseorang dari belakang Winter. Terlihat laki-laki berwajah tampan, bertubuh tinggi dan memiliki kulit yang putih itu berjalan ke arahnya sambil tersenyum ramah.

“Boleh tau toilet dimana?” tanya laki-laki itu pada Winter.

Sontak, Winter melihat name tag yang ia pakai, wajar saja jika laki-laki ini bertanya padanya, mungkin ia pikir Winter merupakan anak semester tiga yang tepatnya satu tingkat di atasnya.

Winter tersenyum kaku, sebab jujur saja ia bahkan belum pernah melihat denah dari gedung ini, jadi ia sendiri pun tak tau dimana letak toilet di gedung ini.

“Maaf, aku tidak tau dimana toiletnya,” balas Winter dengan sedikit menunduk dan hendak lanjut berjalan.

“Tunggu, apa perlu bantuan?” tanya laki-laki itu lagi.

“Ah, perkenalkan, namaku James, dari Fakultas Hukum,” ucap laki-laki itu pada Winter, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Winter.

Winter tersenyum, ia cukup senang mendengar nama fakultas yang sama dengannya, “Aku Winter, dari fakultas yang sama,” balasnya lalu menjabat tangan James.

A Little SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang