06

165 41 34
                                    

Pagi hari yang cerah, Winter sampai di fakultasnya hendak mengikuti pembelajaran yang sudah akan dimulai sejak penyambutan mahasiswa baru kemarin sudah selesai.

Beberapa pasang mata tak melepas pandangan mereka atau tidak ada sedikit pun niat mengalihkan pandangan mereka dari Winter.

"Ada apa ya?" tanya Winter pada Karina yang baru saja berjalan di sampingnya tanpa bersuara.

Karina tersenyum, "Kau sudah jadi terkenal," ucap Karina.

"Apa maksudnya?" tanya Winter.

"Kau tidak lihat website fakultas kita?" tanya Karina yang langsung mendapat gelengan kepala dari Winter.

"Memangnya ada apa?" tanya Winter.

"Kau dan James," jawab Karina.

"Aku dan James?" tanya Winter.

"Iya, kau dan James sudah menjadi pasangan terkenal kampus sejak acara kemarin. Mereka hanya mengatakan kau cocok dan serasi dengan James. Sebentar juga akan mereda." Ucap Karina.

Mereka berdua pun sampai di depan pintu kelas, untuk mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum.

Di satu sisi pula, ada orang lain yang sedang memperhatikan Winter dan Karina saat sedang berjalan.

"Permisi, apa kau mengenal yang memakai tas abu-abu itu? siapa namanya jika boleh tau?" ucap seseorang dengan kemeja rapi dan membawa tas serta melingkarkan kameranya di lehernya sambil ia pegang.

"Oh, dia Winter, cukup terkenal sejak acara kampus kemarin." Katanya.

Laki-laki yang memegang kamera itu mengangguk, "Terima kasih ya," ucapnya.

"Eh tunggu dulu," ucapnya.

"Laki-laki yang memakai jaket berwarna hitam itu siapa?" tanyanya pada mahasiswa itu lagi.

Ia melihat James dan Hans yang tak jauh berada di belakang Winter dan Karina.

"Dia James, Kakak menanyakannya sangat tepat sekali, kebetulan mereka berdua yang terkenal sejak acara penyambutan." Kata Mahasiswa itu pada orang yang tidak begitu terlihat sebagai mahasiswa.

Laki-laki itu mengangguk, "Begitu ya? terima kasih ya," ucapnya.

Mahasiswa itupun pergi untuk masuk ke kelasnya. Laki-laki yang dengan membawa kamera itu pergi ke ruang dekan yang ada di gedung ini.

Di sisi lain, James masuk bersama Hans, ia duduk di sebelah Winter dan Karina, hanya karena kebetulan sudah kenal. Dibandingkan dengan yang lainnya.

Urutan duduknya yaitu Karina, Winter, James dan Hans.

"Kalian kapan datang?" tanya James yang sudah mulai duduk di samping Winter.

"Baru saja," balas Winter.

Ada terdengar beberapa bisikan yang cukup ribut di telinga mereka tetapi tidak tau sedang membicarakan apa.

"Aku saja yang merasa aneh di sini?" tanya James.

Winter menoleh pada James dan menggeleng, "Aku juga," balasnya.

Winter pun membaringkan kepalanya di atas meja, ia lumayan terasa lelah karena kemarin setengah hari menjadi panitia, setengah harinya lagi ia malah di panggung dan berdiri cukup lama.

James pun mengeluarkan satu kotak susu rasa stroberi dan menggeserkannya ke arah Winter.

Winter yang menatap satu kotak susu tepat di depan matanya itu menoleh pada James dan membenarkan posisi duduknya.

"Suka stroberi?" tanya James yang diangguki oleh Winter.

"Untukmu," ucap James.

Winter pun mengambilnya dengan senang hati, jujur saja ia memerlukan minuman yang sedikit manis.

A Little SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang