15

101 17 26
                                    

Setelah kelas pun, Karina dan Winter berpisah dengan James dan Hans. James dan Hans sekarang sedang dalam perjalanan menuju kantin fakultas yang mana Jimmy dan Ray sudah berada di sana.

“Kenapa lama sekali?” tanya Ray yang sedari tadi menunggu.

“Tanyakan itu pada dosennya,” balas Hans.

Mereka berdua yang baru datang itu pun langsung duduk. Dengan minuman yang sudah dipesankan sejak tadi oleh Jimmy dan Ray.

“Karena kau, kami juga menjadi sedikit populer sekarang,” ucap Ray yang mendapati beberapa orang menatap ke arah meja mereka.

James tersenyum, “Maaf,” ucapnya.

“Tidak apa, lagi pula tidak dilihat seperti kau dan Winter kemarin.” Balas Ray.

Jimmy pun meneguk minuman yang dipesannya tadi. Ia menggeserkan kedua gelas minuman itu kepada Hans dan James.

“Terima kasih,” ucap Hans sambil tersenyum melihat minuman di depannya itu.

Beberapa detik berikutnya, muncul Felix dari arah luar kantin hendak berjalan menuju kantin. Dengan Alice di sebelahnya itu.

“Felix!” seru Jimmy sambil melambaikan tangannya.

Hans dan James yang duduk membelakangi itu pun langsung berbalik untuk menyapa.

“Panggil ke sini tidak?” tanya Hans.

James mengangguk, “Panggil saja,” kata James.

Jimmy pun memberikan isyarat melalui tangannya untuk mengajak Felix duduk di sini, di tempat mereka.

Felix pun berpisah dengan Alice yang pergi ke meja temannya. Felix berjalan menuju meja mereka.

“Tidak apa 'kan?” tanya Hans pada Felix.

Felix yang baru duduk itu menatap Hans, “Apanya?” tanya Felix.

“Kau bukannya ingin makan dengan Kak Alice?” tanya James.

Felix menggeleng, “Tidak, awalnya aku hanya menemaninya saja, tetapi temannya juga ada di sana,” kata Felix.

Mereka pun mengangguk dan memesan minuman untuk Felix. Kelimanya pun mengobrol hingga waktu kelas selanjutnya tiba.

“Kau setelah ini masih ada kelas?” tanya Felix pada James.

James mengangguk, “Masih, di ruang konferensi kelasnya, sepertinya bergabung dengan kelas lain. Apa itu kelasmu?” tanya James.

Felix mengangguk, “Iya,” balasnya.

“Kalau begitu, aku, Hans dan Felix duluan, kalian lanjutkan saja dulu.” Kata James.

Ray dan Jimmy mengangguk. James, Hans dan Felix berdiri dari kursi di kantin itu dan berjalan menuju ruang konferensi dalam fakultas mereka itu.

Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai di ruangan. Sudah ada Karina dan Winter yang terlihat sedang berjalan menaiki anak tangga lalu mengambil tempat duduk sedikit ke atas.

James melambaikan tangannya saat melihat Winter yang menatapnya. Lambaian tangannya pun dibalas oleh Winter. Winter meletakkan tasnya di samping kursi yang kosong di sebelahnya.

“Duduk di sana saja,” ucap James yang berjalan lebih dulu. Diikuti Hans dan Felix.

Mereka pun sampai di samping Winter dan Karina, ketiganya langsung duduk di kursi deretan yang sama.

“Felix, kau kelas ini juga?” tanya Winter yang diangguki oleh Felix.

Mereka memulai kelas setelah satu dosen datang ke ruang konferensi tersebut.

A Little SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang