05

192 49 45
                                    

double up scroll

•••
Winter dan James pun masih berdiri di atas panggung bersama Sky dan Summer.

“Boleh ceritakan kalian bagaimana kalian sepasang kekasih bisa sama-sama masuk di universitas yang sama?” tanya Summer.

“Kalian ada belajar bersama begitu sebelum ujian?” tanya Sky menambahkan.

James menggeleng, “Tidak ada belajar bersama,” ucapnya.

“Tidak ada? berarti kalian jodoh ya? Bisa dipertemukan lagi di panggung ini?” tanya Sky.

Winter mengulum bibirnya. Ia tidak tau harus berkata seperti apa.

James tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya saja, baik dirinya maupun Winter tidak mengerti bagian mana dari kalimat mereka yang bisa dipotong untuk mereka klarifikasi hubungan.

“Dilihat-lihat kalian sangat serasi ya? Kita bisa kalah jika begini terus, 'kan Summer?” tanya Sky menatap Summer.

Summer mengangguk dan tersenyum, setuju dengan kalimat Sky.

“Kalah bagaimana kak?” tanya Winter akhirnya membuka mulutnya.

Summer berpikir sebentar, “Kalah jadi pasangan kampus.” Jawab Summer.

“Pasangan kampus?” gumam James dengan mikrofon yang sangat dekat dengan mulutnya itu. Sehingga seluruh aula mendengarnya.

Sky dan Summer pun tertawa mendengar James yang tak sadar suaranya cukup besar itu. Winter menepuk pelan lengan James.

“Oh, terima kasih,” bisik James pada Winter setelah sebelumnya menjauhkan mikrofon dari mulutnya.

“Oh iya! untuk kalian para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di aula sekarang, aku beri kesempatan untuk tiga orang bertanya apapun pada pasangan baru kita ini.” Ucap Sky yang langsung disambut meriah dengan tepuk tangan mahasiswa dan mahasiswi di aula.

“Wah, sepertinya kalian sudah menunggu ya ingin bertanya?” ucap Summer.

“Betul!” seru beberapa dari mereka dengan suara yang cukup keras.

Winter menghadap ke samping, hendak berbisik pada James.

“James, kapan bisa mengatakannya?” tanya Winter berbisik sangat dekat dengan telinga James.

James pun menoleh pada Winter, sontak saja Winter terkejut wajahnya cukup dekat dengan James, keduanya sedikit menjauh.

James pun menggeleng sebagai responnya dari pertanyaan Winter, “Aku tidak menemukan waktu yang pas,” ucap James.

“Aku juga,” balas Winter.

Sementara itu, Sky dan Summer memilih mahasiswa dan mahasiswi yang tidak disangka, banyak yang mengangkat tangan mereka.

“Iya, yang lagi pake jaket kulit, silahkan.” Ucap Sky.

Panitia yang sudah bersiap memberikan mikrofon itu berlari kecil menuju mahasiswa yang ditunjuk oleh Sky.

“Silahkan,” ucap Summer.

“Untuk Winter, kau yakin ingin terus bersama James? Tidak mempertimbangkan aku?” tanya mahasiswa itu dengan berani yang langsung mendapat sorakan banyak dari para mahasiswa lainnya.

Sontak, James mengerutkan dahinya. Di satu sisi, Hans tertawa bersama dengan Jimmy, Ray dan Felix.

“Lihat ekspresi wajahnya yang kesal itu,” kata Hans menunjuk James.

“Apa maksudnya?” tanya James menggunakan mikrofon.

Hal tersebut tentunya mengundang sorakan yang lebih besar lagi.

A Little SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang