Happy reading!!!
**
Saat ini Aqil akan mengajar di kelas 12 OTKP 1. Mengajar di kelas 12 OTKP 1 yaitu setiap hari Sabtu di mata pelajaran akhir. Ia tak sendiri, Aqil bersama dengan Nayla salah satu teman nya yang sama fakultas pendidikan agama Islam. Awalnya ia ingin mengajak adik sepupu nya namun ia pun ada jadwal untuk mengajar di kelas 11 bersama Syifa.
Aqil bisa aja sendiri mengajar di kelas lain namun rasanya itu tidak mungkin karena ia sangat gugup bila mengajar seorang diri. Ia meminta Nayla untuk ikut dalam mengajar nya di kelas itu. Setelah istirahat tadi, hanya Nayla lah yang tak ada jadwal maka dari itu ia menyuru wanita itu.
Di dalam kelas sana yang pertama Aqil lihat ialah siswi yang beberapa hari kebelakangan ini sudah membuat dirinya terus ke pikiran. Dari saat siswi itu pulang bersama nya, saat di kantin tak sengaja berjumpa bahkan saat ini Aqil mengajar di kelas wanita itu juga. Ia pikir wanita itu memasuki ruang Multimedia (MM). Kebetulan di SMK ini terdapat dua ke jurusan, di antara nya ada OTKP atau secara lengkapnya Otomatisasi tata kelola perkantoran (OTKP). Dari kedua jurusan ini justru sangat berbeda mata pelajaran nya.
“Mahasiswa pakai kacamata ngajar juga di sini!” pekik salah satu siswi di kelas itu.
Hanum melirik sebentar ke arah teman nya yang merasa sangat menyukai pria itu, ada rasa cemburu di dalam hatinya namun mengapa ia harus cemburu kepada orang yang tak ada hubungan dalam diri kita?
“Assalamualaikum,” ucap Aqil dan juga Nayla memasuki kelas tersebut.
“Waalaikumsalam!”
“Silakan berdoa dulu,” suruh Aqil kepada murid di depannya.
“Sebelum belajar mari kita berdoa, berdoa di mulai!” ucap ketua kelas bernama Icha. Ketua kelas di sini yaitu perempuan karena kalau laki-laki mereka tidak ada yang mau menjadi ketua kelas dan lain sebagainya.
Berdoa selesai, akhirnya Aqil berniat untuk berdiri di depan murid-murid untuk memperkenalkan dirinya terhadap mereka. Meskipun ia sudah terbiasa namun mengapa di kala ini sangat gugup? Sebelum memulai ia membaca bismillah di dalam hati nya agar tidak keliru dan tidak gugup.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama saya Muhammad Aqil Ramadhan El-Zein, kalian bisa panggil saya kak Aqil. Saya berasal dari Sulawesi Tengah. Saya di sini yaitu untuk menuntut ilmu. Saya mengambil fakultas pendidikan agama Islam, usia saya 22 tahun." Jelas Aqil memperkenalkan diri nya di depan siswa-siswi kelas 12 OTKP 1.
"Waalaikumsalam, salam kenal, kak Aqil! Semoga betah, ya, di kelas kami yang super rewel ini." Sahut siswi-siswi kelas 12 OTKP 1.
"Jika ada pertanyaan lain, silakan bertanya sebelum memulai belajar!"
Seorang siswi bernama Hanum yang sedang mencari pertanyaan untuk mahasiswa di depan nya, hingga akhirnya ia bertemu salah satu pertanyaan yang menurutnya ini rada aneh dan random sih.
"Hobi nya, kak?!" teriak salah satu siswi yang sedari tadi Aqil perhatikan. Siapa yang tak mengenal Hanum? Yang terkenal dengan kebar-baran nya yang suka membuat ulah tapi kalau itu terkadang Hanum bisa menjaga image nya sebagai perempuan kalem.
"Badminton, saya lebih menyukai olahraga, tapi terkadang saya juga menyukai membaca-baca buku-buku quotes dan buku sejarah-sejarah islamiah lain nya." Jawab Aqil.
Tiga menit tak ada yang menanyakan nya hingga akhirnya Aqil berniat untuk mengajak mereka belajar terlebih dahulu. "Tidak ada lagi yang bertanya? Apa kita mulai belajar aja?"
"Jangan!"
Jangan tahu bagaimana reaksi mereka menatap Hanum. Yang Hanum rasakan mereka menatap nya dengan tatapan sinis dan tak suka. Sebenarnya memberi pertanyaan seperti wartawan agar hari ini tak belajar itu lah yang Hanum pikir kan dari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHASISWA DAN SISWI
Teen FictionSingkat cerita, dan singkat deskripsi ini... Saya membawakan cerita baru di awal tahun 2023 dengan alur anak mahasiswa dan anak sekolah. Pertemuan singkat antara anak kuliahan dan anak sekolah yang menjadi momen berharga bagi seorang siswi bernama H...