Selamat membaca!
VOTE
KOMEN
SHARE!!
SATU KATA UNTUK CERITA INI DONG?
PESAN YANG INGIN DI SAMPAIKAN PADA TOKOH-TOKOH DI CERITA INI DONG?
atau mau disampaikan sama pemilik nama asli nya?
Mwehehe.....,,,
Happy reading!!!
**
Di hari Sabtu ini adalah pengumpulan poster sejarah Islam, untung saja tugas yang mereka kerjakan sudah selesai dan bisa tenang bila sudah mengerjakan tugas di awal. Kalian pernah ada di posisi ini tidak? Lebih baik mengerjakan tugas di awal dari pada mengerjakan pas hari-H. Jadi, kek lebih baik mending duluan aja agar setenang itu untuk melakukan sesuatu tanpa harus memikirkan tugas.
Tapi aku adalah tipikal orang yang dua-duanya, tergantung dari tugas. Bila mudah mengerjakan awal, bila susah biasanya contekan.
Aqil langsung memasuki kelas yang begitu disambut langsung oleh mereka. Ditugas yang Aqil berikan yaitu ada hadiah nya bila poster nya bagus dan rapi. Hadiah yang Aqil berikan yaitu sebuah coklat. Walaupun hanya coklat itu adalah bentuk sebagai apresiasi mereka yang sudah berusaha mengerjakan tugas. Walaupun hanya hal seperti itu, tapi Aqil apresiasi karena mereka semangat mengerjakan tugas.
Aqil langsung duduk di tempat duduk guru yang ada di dalam kelas. “Tugas nya sudah selesai semua?” tanya Aqil pada mereka.
“Sudah, kak!”
“Oke, masing-masing kelompok nanti maju untuk presentasikan materi yang kalian buat di poster tersebut. Di mulai dari kelompok siapa dulu?”
“Saya!” kelompok yang akan maju yaitu kelompok orang jenius yang juara satu-tiga. Mereka maju, kelompok mereka ambisius sangat. Bahkan poster yang mereka buat sangat rapi dan bagus.
Kelompok pertama yang mereka buat tema nya yaitu tentang Isra Mi’raj Nabi Muhammad, Saw. Sebenarnya ada kaitan antara nyambung atau nggak nya. Hanum memang sudah pasrah, apakah kelompok ia akan menang? Hanum dan yang lain tidak memikirkan hal itu, asalkan nilai! Ingat nilai! Sebagus apa pun persentase tapi terkadang ada aja dari salah satu salah dan itu bisa satu kelompok nilai nya sama.
Setelah selesai yaitu kelompok Hanum. Sebenarnya ini permintaan yang lain, Hanum tidak ingin maju terlebih dahulu, ia lebih memilih belakangan. Namun, teman-teman nya memilih untuk maju terlebih dahulu.
Satu orang pun membaca materi yang ada di poster tersebut, dan kini bagian Hanum. Sebenarnya ia tidak pandai untuk berbicara tanpa melihat materi. Gugup, ragu menjadi satu. Hanum berusaha untuk bisa membaca materi yang ada di poster tersebut walaupun sebenarnya baca nya terlalu kecepatan.
Berbicara di depan banyak orang, lalu di lihat sama orang yang kita sukai, gimana tidak gugup, hei?!
Setelah selesai persentase kelompok Hanum maju, kini kelompok yang lain. Lega sudah rasanya maju di bagian kedua setelah kelompok lain. Risa memang orang yang pandai untuk persentase di depan banyak orang, namun berbeda dengan Hanum yang selalu gugup persentase di depan teman-teman sekelas nya. Aneh, padahal ia sudah belajar bagaimana persentase yang baik dan ia minta tutorial nya di YouTube.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHASISWA DAN SISWI
Teen FictionSingkat cerita, dan singkat deskripsi ini... Saya membawakan cerita baru di awal tahun 2023 dengan alur anak mahasiswa dan anak sekolah. Pertemuan singkat antara anak kuliahan dan anak sekolah yang menjadi momen berharga bagi seorang siswi bernama H...