PART 19

63 33 90
                                    

Haii!!!

SELAMAT MEMBACA 💗💐

utamakan di vote dan komen yapss!!

**

Karena malam setelah pulang ngaji Hanum tidak memiliki kesibukan, namun yang pastinya Hanum harus mengerjakan tugas ceramahnya yang akan tampil untuk nanti. Tampil disekolah, yaitu dikelas. Tampil dimajlis, untuk acara PHBI ISRA’ MI’RAJ. Hanum tidak akan ganti untuk tugas ceramah itu, yang pasti-Nya ia menggunakan teks tersebut sebagai pengingat untuk diri sendiri dan pengingat untuk orang lain.

Setelah teks tersebut sudah disalin di buku mata pelajaran PAI, ia pun langsung menaruh buku tersebut tanpa harus dibaca terlebih dahulu. Toh, sebelum nya dia udah menghafal dan mengetes ceramah yang ia buat itu. Walaupun dari google namun beberapa ia pikir dari otak dia sendiri.

“Ingat, tujuan nya yaitu untuk pengingat teman-teman disekolah. Kalau dia tidak sadar sekali pun, dia stres!” gumam Hanum mengingat bahwa teks ceramah nya benar-benar mengandung sindiran, dan nasihat sekali pun.

Hanum bahkan memikirkan bagaimana cara nya ia bisa tampil di depan teman sekelasnya? Walaupun teman sekelas, tetap aja rasa gugup berbicara di depan banyak orang adalah salah satu kelemahan Hanum. Tidak semua orang-orang berani berbicara di depan orang lain walaupun itu teman sekelasnya, teman sebaya, dan lain-lain. Melihat dan melirik mereka aja gugup, bagaimana dengan berbicara di depan banyak orang? Lebih tambah gugup.

Tapi yang membuat Hanum ke pikiran yaitu berbicara di depan mahasiswa yang ia sukai! Bagaimana caranya ia harus terbiasa? Ditatap adalah kelemahan Hanum. Sangat lemah banget kalau ditatap sama orang lain, karena belum terbiasa dengan sesuatu hal.

“Pokoknya gue harus bisa!” kira-kira begitulah gumam Hanum yang terus ke pikiran untuk hari Sabtu yang akan datang. Bagaimana pun walaupun ia terus dilatih agar menjadi manusia yang terus percaya diri di depan banyak orang, kalau pada saat dirinya masih kecil dan di anggap sepele bahkan jarang didengar oleh orang-orang alhasil ia jadi berbicara terlalu cepat dan bahkan terlalu berbelit-belit ketika berbicara dan bahkan gugup.

Penyebab orang yang berbicara cepat, terlalu berbelit-belit, selalu gugup ketika berbicara di depan orang, alasannya pada saat itu dan mungkin saat dahulunya dia jarang tidak didengar ‘kan oleh orang-orang sehingga mengapa bisa berbicara secepat itu. Hanya beberapa orang yang bisa memahami kata apa yang si orang tersebut katakan.

Jadi, jangan salahkan orang karena berbicara seperti itu. Toh, mereka lah yang bersikap acuh, bahkan bersikap seenaknya saja. Giliran mereka cerita ingin didengarkan, bahkan ingin sekali ditatap. Tapi, apakah mereka pernah menghargai sekali aja? Tidak! Mereka acuh.

Ini adalah pengalaman bagi-Nya. Siapapun yang pernah mengalami seperti ini pasti ia jarang didengarkan oleh orang lain ketika ingin berbicara dan bercerita. Padahal, mereka tugasnya hanya mendengarkan dan memahami apa yang orang itu katakan tanpa harus mengalih topik pembicaraan.

Setiap harinya ia dilatih agar terus percaya diri, tapi pikiran nya terus menerus menghantui pertanyaan, ‘apakah orang lain mau mendengarkan sekali, aja?’ kira-kira seperti itu. Benar-benar sangat sulit untuk berbicara tanpa harus gugup. Apalagi ketika berhadapan langsung, padahal mereka teman sebaya dan mereka bukan orang jahat yang kita kenal.

Jahat nya mereka hanya tidak bisa memahami apa yang orang lain katakan, dan terlalu acuh ketika orang lain berbicara, selalu menjeda, dan bahkan selalu mengalihkan topik pembicaraan dengan kalimat, ‘bentar, ya, gue dulu.’  Kek, apa, ya?! Ini ada yang lagi berbicara lho. Jangan langsung dijeda apalagi dialihkan topik pembicaraan. Masih panjang orang itu ingin berbicara, alhasil orang itu langsung diam dan memberikan waktu untuk mereka yang ingin berbicara dengan mengatakan, ‘iya silakan, soalnya sudah selesai kok, ceritanya.’ Padahal belum!

MAHASISWA DAN SISWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang