PART 14

61 27 67
                                    

Happy reading!!
Jangan lupa di vote yaa❤️💐.

**

Pandai-pandailah berinteraksi dengan orang lain, karena kamu suatu saat kamu akan memulai dan merasakan bagaimana rasanya akrab dengan orang asing tanpa rasa ragu dan khawatir.

-Kelompok KKN AL FARUQ.

Di hari minggu ini mahasiswa dan mahasiswi akan menjalani kerja bakti bersama warga daerah desa sini. Mereka akan di bagi-bagi berkelompok lima orang dan di bantu oleh warga sekitar daerah sini. Mereka turut membantu karena memang di daerah sini setiap minggu ke-3 atau pun ke-4 mereka menjalani gotong royong bersama-sama. Harusnya mereka menjalani gotong royong di Minggu  kemarin namun mahasiswa dan mahasiswi kedatangan dosen pembimbing yang membawa mereka KKN di desa ini.

Bergotong royong tidak sekali pun dengan tempat yang sama, namun mereka di bagi-bagi agar semuanya tersusun rapi dengan baik. Maka dari itu di sini di bagi-bagi beberapa kelompok dan kelompok tersebut ada beberapa anggota. Mahasiswa yang di campur oleh warga agar semuanya pun rata.

Warga sekitar sini menerima mereka dengan baik sehingga mereka nyaman untuk berinteraksi dengan orang yang berada di daerah sini. Selain tempat nya adem, nyaman, warga nya pun membuat orang-orang nyaman. Memang benar, mereka yang awalnya tidak kenal dan mereka yang memang susah untuk berinteraksi mulai perlahan mereka belajar untuk berinteraksi dengan orang asing. Karena suatu saat nanti kita juga akan merasakan bagaimana rasanya kenalan dengan orang asing. Mungkin itu di rumah suami, rumah istri, rumah keluarga suami, rumah keluarga istri, dan ada yang merantau pula.

Ada empat kelompok, kelompok pertama oleh Aqil, Syifa, Dika, Wahyu, Silvia. Mereka membersihkan di gang yang lumayan dekat dari tempat asrama mereka. Kelompok dia oleh Hawa, Naya, Rani, Ibnu, dan Kahfi. Mereka membersihkan di tempat gang asrama mereka bersama beberapa warga yang lain. Dan ada beberapa kelompok lain yang membersihkan di beda gang. Mereka memang satu kampung namun di dalam satu kampung banyak sekali gang-gang kecil agar mereka pun memahami semua daerah sini.

Aqil melihat salah satu pria paruh baya yang sedang mengelap keringat nya yang membasahi seluruh wajah nya itu, Aqil berniat mengambil tissue yang lumayan dekat di samping nya. Lalu ia memberi tissue itu kepada pria paruh baya dan mendekati nya. “Pak, kalau capek bisa istirahat aja dulu. Masih ada kami yang membantu mengerjakan ini,” ujar Aqil duduk di samping pria paruh baya itu.

Pria paruh baya itu menggeleng kepalanya. “Nggak apa-apa, Nak. Wajar saja saya kalau keringat karena memang cuacanya sangat panas juga.” Ujar si bapak itu. Benar-benar cuaca di sini sangat panas membuat beberapa manusia yang membersihkan kampung ini di banjiri dengan keringat yang bercucuran.

“Oh ya, pak. Ini di minum dulu air nya kalau memang merasa haus,” Aqil pun memberikan botol yang berisi air minum pada si bapak itu. Air minum yang memang tadi ia beli untuk dirinya namun ternyata si bapak di depan nya lebih membutuhkan daripada dirinya sendiri.

Setelah mengobrol sebentar mereka pun melanjutkan kegiatan gotong royong bersama hingga waktu sudah mendekati azan Zuhur dan semua kegiatan pun sudah rapi dan sudah selesai. Kini mereka akan menjalani shalat Zuhur bersama di Musholla yang dekat dengan asrama mereka. Sebelum melaksanakan shalat berjamaah mereka mandi terlebih dahulu karena tubuh mereka banjir dengan air keringat.

Setelah menjalani shalat Zuhur bersama pada perempuan khususnya mahasiswi membantu warga yang memasak untuk makan bersama-sama selesai kerja sama gotong royong. Mereka pikir menjalani tugas gotong royong akan memakan waktu yang sangat lama namun ternyata mendekati azan Zuhur semua nya sudah selesai.

MAHASISWA DAN SISWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang