Tahun baru tahun ini sangat meriah, banyak orang berbondong-bondong mendatangi sungai Han untuk melihat kembang api bersama keluarga, teman atau orang yang mereka cintai. Di tengah keramaian itu, Han bin berjalan terburu-buru.
"Permisi,.. Maaf permisi, " Tubuhnya dengan lincah menyelinap diantara kerumunan. Tangan kirinya membawa plastik berisikan cola dan cemilan, sementara tangan lainnya dimasukkan ke dalam mantel, menggenggam erat kotak merah kecil yang dilapisi beludru. Kau bisa melihat betapa bahagianya dia malam ini hanya dengan melihat matanya, Dia akan bertemu dengan hyung kesayangannya yang sudah lama tidak dia temui malam ini. Zhang Hao.
Kerumunan semakin menipis, di tempat remang-remang anak laki-laki itu mengenakan jaket tebal duduk dengan tenang. Benar saja, dimanapun Hyung berada dia akan membuat orang merasa damai, bahkan dikeramaian sekalipun.
"Hao! " Zhang Hao menoleh, melihat Hanbin berlari kecil ke arahnya.
"Sudah berapa kali aku bilang, panggil aku kakak! " Zhang Hao menggembungkan pipinya, pura-pura marah.
"Aigo... Hyung ganteng jangan marah dong... " Hanbin gemas dan mencubit pipi chubby Zhang Hao. "Ini lihat, Hanbin bawain cola kesukaan Hao Hyung. "
Zhang Hao tersenyum, sementara Han bin sibuk dengan cemilan yang dia bawa. Suasana semakin semarak saat mendekati tengah malam, Han bin sekali lagi menyentuh saku kanannya.
"Han bin, "
" Hyung, "
Ucap keduanya bersamaan,
"Kau dulu, " Zhang Hao mempersilakan.
"En! " Menarik napas dalam, Han bin mengambil benda kecil itu dari sakunya. Kotak beludru berisikan cincin perak dengan berlian kecil diatasnya, sederhana dan elegan. Sangat sesuai dengan kepribadian Hyungnya.
"Hyung, selamat tahun baru. Ayo kita bersama selamanya. " Hening, Han bin mengira Zhang hao terlalu terkejut dan tidak bisa bereaksi, jadi dia berinisiatif meraih tangannya untuk memasangkan cincin, tapi sebelum cincin berhasil terpasang. Zhang Hao menarik tangannya,
"Hyung? " Han bin bingung, meskipun senyum tetap melekat di wajahnya, tapi hatinya terasa tidak nyaman. Zhang Hao menundukkan kepalanya.
"Hyung? " Panggil hanbin sekali lagi. Kali ini Zhang Hao terkekeh, mengangkat wajahnya, tidak kebahagiaan disana.
"Han bin, ayo putus. " Han bin membeku, rasa dingin merayapi seluruh tubuhnya. Apa dia salah dengar? Seolah membaca pikirannya, Zhang mengulangi.
"Han bin, ayo putus. Apa menurutmu kita bisa bersama selamanya? Jangan gila. " Han bin terkejut, ini tidak seperti Zhang Hao hyungnya. Tapi sebelum dia sempat bicara Zhang Hao melanjutkan.
"Kita berdua laki-laki, menurutmu berapa lama kita bisa bertahan. Kita bahkan tidak bisa punya anak sebagai alasan untuk saling bertahan. Belum lagi pandangan orang terhadap kita, betapa sulitnya itu untuk dijalani apa kau yakin? "
"Ya.. Ya, ya! Ya aku yakin, aku tidak peduli apa kata orang. Aku tidak ingin anak, aku tidak ingin yang lain, hanya kau, hyung. Ayo bersama. Aku yakin bisa menanggung semua itu. " Hanbin mengucapkan semua itu dalam satu tarikan napas, dia benar-benar putus asa. Dia hanya ingin Hyungnya, dia hanya mau bersama Hao Hyungnya.
Zhang hao menghela napas.
"Maaf, tapi aku tidak. Ayo hentikan ini dan hiduplah dengan normal, Han bin, bersama denganmu adalah kesalahan tersebar yang aku buat. "
Meninggalkan tangisan putus asa anak laki-laki dibelakangnya, setetes air mata jatuh di wajah dingin Zhang Hao.
....
Sudah 2 tahun sejak mereka putus, Hanbin tidak pernah bisa menemukan Zhang Hao bahkan jika dia bertanya pada seluruh teman dekatnya. Zhang Hao seperti menghilang di telan bumi.
Bukannya dia tidak ingin mencoba untuk mendatangi kampung halaman hyung itu, tapi dia takut begitu dia ke sana, menemukan Zhang Hao yang sudah pulang kampung menikah dengan wanita senegaranya. Dia benar-benar putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
ФанфикSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...