Kembali ke asrama, Sung Hanbin tidak lupa menyetel alarm sebelum bekerja. Maklumlah, dia sering lupa diri kalau sedang serius mengerjakan sesuatu. Pertama-tama buka laptopnya, siapkan catatan lalu seduh mie instan untuk makan siang, sekarang Hanbin sudah siap bekerja.Sejak tadi malam dia terus memikirkan Zhang Hao, dia sangat ingin memberi tahunya kalau dia tidak dibuang melainkan hilang. Mereka baru bertemu setelah 5 tahun kemudian. Ibu dan saudarinya sangat menyayanginya tapi Hanbin tidak bisa memberi tahu mereka mengenai Zhang Hao. Situasi sekarang sangat tidak memungkinkan, Kakek kandung Zhang Hao baru saja meninggal sementara putra tertuanya, Ayah Zhang Hao telah meninggal 3 bulan yang lalu karena sakit. Keluarga itu sedang berada dalam kekacauan besar karena adanya perebutan harta. Jika mereka mengetahui keberadaan Zhang Hao, sang pewaris sah, sama saja seperti dia melempar daging ke kawanan serigala yang lapar. Dia tidak ingin Zhang Hao celaka, jadi dia harap Zhang Hao bisa bersabar selagi dia mencari cara untuk mendapat lebih banyak pijakan.
Saat ini dia sedang menyelidiki sebuah perusahaan kecil yang memproduksi kartun, Buba Entertainment. Perusahaan ini awalnya hanya memiliki satu kartun dengan kualitas yang bagus. Walaupun kartun ini cukup terkenal, namun untuk menghasilkan kualitas yang baik mereka jadi berutang banyak di bank. Mereka yang berada diambang kebangkrutan kemudian menciptakan kartun komedi slapstick dengan cerita yang sederhana namun tetap menghibur. Kartun itu dengan cepat memulihkan kondisi perusahaan mereka, ditambah kemudian dengan keuntungan yang dihasilkan dari kartun pertama membuat mereka berhasil menaikkan nilai perusahaan mereka hingga ke mancanegara. Total, kartun tersebut ditanyangkan di 30 negara dengan keuntungan mencapai miliaran won.
Buba Entertainment saat ini baru memproduksi kartun pertamanya yang akan dirilis dalam waktu 2 minggu, Hanbin berencana mencari celah untuk masuk dengan memberikan donor keuangan dan membeli beberapa saham jika dia bisa.
Selain Perusahaan ini, dia juga sedang menyelidiki sebuah perusahaan game yang baru dibangun oleh 2 kakak beradik Jo. Meskipun kedua kembar ini memiliki minat dibidang yang berbeda, Jo Kwangmin yang memiliki hobi di kesenian dan Jo Youngmin memiliki minat terhadap pemograman, setelah menyelesaikan kuliah mereka sepakat mendirikan perusahaan game bersama.
Game yang mereka ciptakan memiliki desain karakter yang menarik dengan plot yang terkonsep dan item tambahan yang unik. Menampilkan keindahan dunia fantasi, game ini juga akan memberikan penggunanya beberapa misi kecil serta 1 misi harian setiap hari yang pastinya jika dikerjakan pemain akan diberi beberapa item atau bahkan hadiah langka jika beruntung. Permainan ini juga memiliki modal awal yang kecil dibanding game lain namun sangat banyak di minati saat mereka di rilis.
Getaran ponsel membangunkan Hanbin dari mode seriusnya. Sambil memijit pelipis, dia melihat nama 'Ayah' tertera di layar. "Halo?"
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik"
"Kau sedang apa?"
"Bekerja. Bisa langsung ke intinya?" Hanbin sedikit tidak sabar.
"Aku melihat riwayat di rekeningmu."
"Aku memulai bisnis."
"Kau juga menjual mobil pemberianku."
"Ya, lalu apa?"
"Apa rencanamu?"
"Aku akan berbisnis."
"Kau menyewa seorang detektif beberapa hari yang lalu."
Mendengar pertanyaan ayahnya, jari Hanbin di keyboard berhenti bergerak. "Itu bukan urusanmu."
"Hanbin, jangan lupa siapa Aku. Apa kau masih akan mengatakan itu bukan urusanku?"
Mendengar keheningan di sisi Hanbin, Sung Hoon dengan sabar menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
FanficSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...