16) Jangan Bucin

143 16 0
                                    

Bug.

Matthew membenamkan wajahnya di ranjang asrama, Dia sangat malu karena tidak sengaja mengucapkan apa yang ada di kepalanya.

"Argh.... Matthew... Bodoh. Bodoh sekali... "

"Ya, bodoh sekali. Kau terlalu bodoh untuk orang selicin dia. " Hanbin menyahut.

"Kau... Hyung, ada masalah apa kau dengannya? Kau sepertinya sangat tidak suka dengan Jiwoon Hyung! " Matthew memprotes.

"Tidak ada alasan, hanya tidak suka. Itu saja. "

"Mana bisa begitu, kau tidak bisa membenci orang begitu saja. Jiwoon hyung itu orang yang baik. "

"Jiwoon, Jiwoon, Jiwoon. Tidak bisakah kau menyebut namanya dengan benar?! Kim! Ji! Woong! Paham?! "

"Aish... Memangnya kenapa, dia tidak marah padaku." Matthew menjawab sambil tersipu, "Lagipula... Bukankah Jiwoon Hyung terdengar lebih lucu? "

"Kau... " Hanbin tidak bisa berkata-kata, orang ini benar-benar dimabuk cinta. Sebenarnya ada alasan mengapa Hanbin tidak mendukung hubungan mereka.

Di kehidupan sebelumnya Matthew juga melakukan hal yang sama. Dia juga jatuh cinta pada pria bermarga Kim ini, tapi orang itu memiliki orang yang disukainya. Matthew adalah orang yang optimistis, dia percaya kalau suatu hari dia pasti akan bisa mengambil hati orang ini. Sayangnya, Kim Jiwoong yang dia suka terlalu tidak peka.

Itu terjadi 10 tahun kemudian, Matthew yang berada di puncak kariernya merasa kalau dia sudah pantas untuk Jiwoon Hyung. Dia menyatakan perasaannya, tapi ditolak secara langsung saat itu juga. Matthew merasa terpukul, dia kehilangan semangatnya dan memilih pindah ke luar negeri. Meninggalkan semua kejayaannya sebagai penghibur yang telah dia bangun susah payah sejak SMA.

Sung Hanbin sangat marah, dia sangat ingin memblokir orang itu dari industri hiburan namun diperingatkan oleh Matthew sebelum keberangkatannya menuju Amerika.

"Jangan sentuh dia, jangan mempersulit jalannya, itu salahku karena terlalu banyak berharap. "

Bajingan itu... Walaupun Hanbin tahu itu bukan salah Kim Jiwoong sepenuhnya, dia tetap tidak menyukainya. Hanbin merasa Kim Jiwoong yang dia temui dulu jelas tidak selicik kemarin, atau mungkin Hanbin sendiri yang masih belum mampu membaca orang saat itu. Jika bukan karena film itu, dia tidak ingin berhubungan dengan Orang ini.

Dia ingin menjauhkan mereka, tapi dia juga tidak bisa memberi tahu Matthew alasan sebenarnya. Sung Hanbin kesal saat memikirkan interkasi keduanya hari ini, tepat saat ini, telepon Hanbin berdering. Wajahnya bersinar ria saat melihat nama pemanggil.

Disaksikan oleh Matthew, Sung Hanbin bergegas menuju balkon untuk menjawab panggilan,

"Ck. Lihatlah orang ini, dia jelas melarangku jatuh cinta secara membabi buta. Tapi dia sendiri tidak tahu betapa bodohnya wajah itu saat mendapat panggilan dari Zhang Hao hyung. "

***

Setelah memasuki kamar, Zhang Hao terus memikirkan sesi latihan tadi sore. Dia akhirnya mengerti apa yang dimaksud oleh Kim Jaehwan setelah mendengar mendengar permainan biola senior Kang.

Berbeda dengan musik miliknya yang sistematis dan indah, permainan biola milik Kang Daniel seperti nyanyian para bangsawan, mereka memiliki ciri khas yakni rasa bangga yang telah diukir dalam tulang mereka. Membuat musik yang mereka mainkan terasa agung sehingga siapapun akan memuja saat mendengarnya.

Walaupun setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing dalam bermusik, tidak dapat dipungkiri bahwa perasaan dalam musik yang Zhang Hao miliki masih jauh dibandingkan musik senior Kang.

"Seperti yang diharapkan dari seorang Kepala orkestra ternama, itu sangat luar biasa." Zhang Hao menghela napas, sambil mengutak-atik teleponnya, ragu.

Sebelum kembali, Jaehwan Hyung menyarankannya untuk berbicara dengan seorang yang dia percaya, tapi Zhang Hao tidak tahu harus bicara dengan siapa.

Dia tidak punya orang tua, Kakek neneknya telah meninggal dunia, dia tidak ingin merepotkan pamannya dan menambah beban gurunya. Dia juga tidak punya teman dekat, saat SD dia dibully, saat SMP dia sibuk bekerja dan belajar. Bahkan sekarang, satu-satunya temannya, Chen Kuanlui sudah seminggu tidak masuk sekolah tanpa ada kabar yang jelas.

Di saat seperti ini, entah kenapa dia sangat ingin bicara dengan Sung Hanbin padahal mereka baru bertemu beberapa kali. Sejak pertama kali bertemu, dia selalu merasa Hanbin berbeda. Dia secara tidak sadar selalu ingin dekat dengannya, rasanya semacam naluri bawah sadar.

Bip.. Bip..

Panggilan terhubung.

"Halo. Hyung, Ada apa? "

"Hanbin, maaf. Apa aku mengganggumu? "

[BL] BACK TO YOU || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang