[BL] BACK TO YOU || HIATUS

3) You are My Beautifull 'Memories'

Jum'at, 5 desember 2025

Hari ini hari pertamaku bepergian bersama master, aku sedikit berharap. Tapi aku juga sedih harus berpisah dengan Hanbin.

***

Senin, 15 desember 2025

Hari ini aku pergi ke vienna dan bermain biola di jalanan, master bilang itu untuk melatih kepercayaan diriku. Aku sangat gugup saat itu, aku harap ada Hanbin di samping ku.

***

Selasa, 23 desember 2025

Hari ini kami mendarat di Berlin, master bilang dia akan membawaku bertemu teman lamanya di berlin Orchestra Philharmonic. Aku tidak sabar lagi!

Akhir-akhir ini kepala ku sakit lagi, jika Hanbin di sini, dia pasti akan mengomeliku.

***

Rabu, 24 desember 2025

Kami batal bertemu senior idolaku, kepala ku sangat sakit, jadi master membawaku ke rumah sakit. Aku juga kehilangan hp ku karena tergesa-gesa.

Aku rindu Hanbin, aku harap dia ada di sini dan memelukku.

***
Kamis, 25 desember 2025

Sekarang Natal, semua orang merayakannya tapi hanya aku yang harus tinggal di bangsal. Aku bahkan tidak bisa menghubungi Hanbin karena hpku hilang.

***

Jum'at, 26 desember 2025

Hasilnya keluar, kanker otak, aku tidak tahu harus apa. Hanbin-ah... Aku takut.

Dokter bilang aku harus dirawat hingga kondisiku stabil.

***

Sabtu, 27 desember 2025

Handphone ku ketemu, Hanbin menelepon ku, dia bertanya kapan aku kembali ke korea. Aku sangat ingin menangis dan bercerita saat mendengar suara, tapi aku tidak ingin dia sedih.

***

Selasa, 30 desember 2025

Sudah hampir satu bulan aku meninggalkan korea, untungnya dokter mengizinkan aku pulang. Jika tidak jadwal kepulangan ku mungkin harus di tunda dan aku akan pusing mencari alasan untuk Hanbin.

***

"Rabu, 31 desember.... " Hanbin berhenti, bekas air mata lama dikertas itu tumpang tindih dengan air mata yang baru saja menetes dari Hanbin. Ini adalah terakhir kali mereka bertemu. Hatinya sakit, tapi seperti seorang masokis, dia tetap melanjutkan.

***

Rabu, 31 desember 2025

Aku bertemu dengannya lagi dan aku membuatnya menangis. Hatiku sakit, aku ingin berhenti dan memeluknya. Tapi aku takut dia akan runtuh jika tahu yang sebenarnya.

Aku harap dia membenciku selamanya.

***

Semakin jauh kebelakang halamannya, semakin sedikit kata yang ditulis empunya. Sampai di halaman terakhir, ditulis 2 minggu sebelum sekarang.

" 23 Januari 2028

Sangat sakit, seluruh tubuhku sakit. Tapi rasa sakit ini yang membuat pikiran terasa jernih.

Tidak peduli seberapa sering aku melupakannya, setiap kali aku melihat wajah itu atau mendengar namamu. Aku bisa langsung tahu kalau kau adalah orang yang spesial dihatiku.

Sepertinya ini akhirnya.

Hanbin, Aku mencintaimu."

Terselip didalamnya gambar polaroid berisikan foto saat keduanya masih SMA. Hanbin menggenggam gambar itu sambil memasukkan flashdisk ke tablet.

Ada 3 file, file pertama berisi gambar sejak mereka SMA, diikuti dengan file baru dengan title 'Perjalanan Rehabilitasi Zhang hao' yang ditambahkan oleh Ibu Zhang dan yg lainnya ditulis 'lagu untuk Hanbin'. Hanbin mengklik file itu, didalamnya ada 3 lagu, lagu pertama berjudul 'with you' sudah pernah dia dengar saat mereka anniversary sebelumnya, tapi 2 lainnya ada judul baru.

Hanbin mulai mendengarkan.

'Lose' dimulai dari nada yang sederhana, suara biola perlahan bertambah intens dan kemudian jatuh seperti rintihan. Rasanya seperti kau yang hidup dalam damai dan kemudian mengalami kepanikan luar biasa, tapi pada akhirnya kau hanya bisa menangis dan menyerah. Di akhir lagu terdengar ceria, nampaknya pemilik lagu telah melepaskan rasa sakitnya dan tidak sabar menunggu kabar gembira. Atau mungkin kehidupan bahagia setelah kematiannya.

Lagu terakhir berjudul 'memories' dengan alunan biola lembut, kau bisa merasakan cerita bahagia yang di sampaikan lagu ini. Rasa damai dan teduh. Kelembutan, kasih sayang dan cinta melimpah ruah. Sangat indah hingga membuat pendengarnya menangis, berharap momen bahagia ini tidak akan berhenti.

Tapi ini adalah kehidupan realita, ada 2 sisi di setiap halnya. Jadi mari kita simpan semua hal bahagia itu agar bisa dikenang saat sedang kesusahan sebagai Memori.

.
.