Di hotel bintang 5 di pulau jeju, Zhang Yinan berjalan dengan tergesa-gesa. Di depan pintu sana, Ah yuan berdiri menunggu dia. "Bagaimana kabar Yixing?"
"Dia baik-baik saja, tapi masih shock. Sepertinya karena biola yang dibawa tuan, untungnya yang tertabrak hanya bagian depan dan itu di taruh di bagasi mobil jadi tidak ada kerusakan."
Zhang Yinan mengangguk, dia memahami perasaan sang adik. Biola itu sangatlah berharga, bukan hanya bagi adik laki-lakinya tapi juga bagi keluarga mereka. Biola ini dulunya adalah milik ayah mereka, dia bukan orang kaya, jadi untuk mendapatkan biola yang harga luar biasa ini dia bekerja keras siang dan malam. Orang tua itu akhirnya bisa mewujudkan mimpinya membeli biola impiannya, tapi sayangnya dia melukai jarinya sehingga tidak lagi bisa bermain biola seperti dulu. Jika biola ini rusak di tangan saudaranya, itu bisa jadi pukulan fatal baginya. Apalagi dia sendiri adalah orang sensitif.
Dia mengetuk pintu beberapa hingga akhirnya ada respon dari dalam, "Masuklah."
"Xiao Xing, apa Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?"
"Tidak ada, untung aku tidak langsung ke sana. Seseorang menumpahkan minuman ke jasku, jadi Aku berniat untuk berganti pakaian dulu saat itu."
Yixing menghela napas lega, untungnya tidak ada yang terluka. Dia sangat takut saat mendengar berita kemarin, dia bergegas dari china langsung ke Korea setelah menghadiri acara kelulusan putrinya. Sayangnya karena cuaca tidak mendukung, perjalanan harus ditunda dan baru tiba sekarang.
"Aku hampir gagal menjaganya," Bisik Zhang sambil mengelus biola di pangkuannya.
"Yixing, tenanglah. Kita akan memberikannya pada Zhang Hao malam ini juga, jadi jangan khawatir oke?"
"Tapi Aku benar-benar tidak tenang jika harus meninggalkan itu, aku takut. Bagaimana jika kejadian kemarin terjadi lagi?"
"Zhang Yixing, itu hanya kebetulan dan kemungkinan terjadi lagi hampir tidak mungkin... "
"Tapi Aku masih takut."
"Baiklah, aku akan menelpon master Henry untuk membawa Xiao Hao kemari? Aku dengar dari gurunya mereka sudah tiba sejak kemarin dam sekarang dia sedang berlatih untuk nanti malam."
"Apa tidak apa-apa? Bagaimana jika kita mengganggu waktu Xiao¹ Hao"
"Jangan khawatir. Xiao Hao pasti akan mengerti."
"Baiklah."
***
Di kamar hotel, master Henry sedang berbicara dengan Kim Jaehwan mengenai keseharian beberapa waktu terakhir. Dari ketiga muridnya, Jaehwan adalah murid pertama yang bahkan sudah seperti keluarga sendiri. Dia bertemu jaehwan saat melakukan kunjungan untuk menghibur anak-anak panti asuhan di Wina, saat itu dia melihat Jaehwan duduk sendirian dan tidak punya teman. Setelah bertanya, dia kemudian tahu kalau Jehwan tidak punya teman karena ras-nya yang berbeda. Setelah pertimbangan panjang dan atas izin gurunya, dia memutuskan untuk mengadopsi Jaehwan. Walaupun saat itu dia masih sangat muda, melihat kepribadian Jaehwan yang cukup baik dia merasa sepertinya tidak sulit untuk mengurus anak itu, toh, dia juga sendirian di sini. Hanya saja dia tidak menyangka bahwa seorang yang dia adopsi karena rasa iba ternyata memiliki pendengaran yang luar biasa, Jaehwan yang tumbuh bersama Henry dan dikelilingi dengan berbagai bunyi instrumen memiliki kemampuan membedakan yang tidak diragukan lagi penilaiannya. Dia adalah seorang dengan Tala Mutlak.
Sebenarnya dia juga tidak bisa di sebut ayah mengingat tidak adanya pengalaman, tapi dia adalah saudara laki-laki yang baik. Dia biasanya akan meluangkan waktu bersama jaehwan dan berbicara terbuka satu sama lain setiap ada kesempatan, hal ini berlanjut hingga sekarang.
Di tengah obrolan mereka, ponsel Henry Lau berdering. "Halo?"
"Dia baru saja kembali ke kamar, ada apa?"
..
"Sekarang? Tidak bisa ditunda?"
...
"Baiklah akan aku sampaikan." Master Henry kemudian menutup teleponnya. "Jaehwan, tolong panggilkan Hao kemari."
Tanpa bertanya, Kim Jaehwan dengan patuh berjalan keluar menuju kamar Zhang Hao.
"Hao, guru memanggilmu." Kata Jaehwan saat Zhang Hao membukakan pintu.
"Ada apa?" Dari dalam Kang Daniel bertanya.
"Entahlah."
Dengan penasaran dia mengikuti 2 orang itu menuju kamar Master Henry.
"Aku hanya memanggil Hao, kenapa anak ini ikut juga?" Daniel menjawab cengengesan saat mendengar itu. "Hao, barusan pamanmu memanggilku. Dia bilang ingin bertemu denganmu."
"Apa mereka di sini?"
"Hao-ya, apa kau lupa. Orang yang akan kita datangi itu adalah orang dari lingkaran hiburan. Bukankah pamanmu juga artis terkenal?"
Mereka biasanya akan bersikap selayaknya orang biasanya saat bertemu, jadi Zhang Hao hampir lupa kalau kedua pamannya adalah bintang besar.
"Mereka tadinya ingin bertemu denganmu setelah acara, tapi karena sesuatu terjadi pada paman keduamu jadi dia ingin bertemu denganmu sekarang juga."
"Ada apa dengan paman? Apa dia baik-baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
FanficSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...