"Hei, Hao apa kau tahu kalau kau sangat tampan? ""Ya, tahu. "
Chen kuanlui terkejut dengan jawaban lugas teman sebangkunya, mengacungkan jempol, "Luar biasa, sangat narsistik, tapi tetap keren karena itu fakta! "
Zhang hao terkekeh, Yah... Lebih baik sadar diri dan memanfaatkan kelebihannya untuk hal yang berguna daripada menyangkalnya...
*****
Sudah seminggu sejak reuni pertama mereka, sejak hari itu Hanbin selalu mencari Zhang Hao dan melihatnya dari jauh setiap ada kesempatan, tapi dia belum mengambil inisiatif untuk bicara duluan.
"Ketua bahasa Korea, ambil kertas soal di atas mejaku." Hanbin menarik matanya dari jendela, tempat Zhang hao barusan lewat.
Berdiri, "baik, bu. "
Dia berjalan keluar dengan langkah cepat, didepan sana Zhang hao berjalan ke arah yang sama.
"Hyung, Hao hyung!" Zhang Hao menoleh.
Anak ini...
"Aku Sung Hanbin, kita pernah makan bersama sebelumnya. "
"Ah... Ya, aku ingat. Mau kemana? " Sahutnya sambil berjalan santai.
"Ke ruang guru, bagaimana dengan hyung?"
"Aku juga. Ada perlu apa ke sana? "
"Miss Solji menyuruhku mengambil lembar soal di mejanya. Bagaimana dengan hyung, apa guru juga menyuruhmu mengambil sesuatu? Apa kau juga perwakilan kelas? "
Zhang hao sedikit terkejut dengan antusiasme anak didepannya, mengangguk lalu menggeleng. "En, dan juga tidak. Guru memang menyuruhku mengambil sesuatu, tapi untuk menggantikan perwakilan kelas seni, kuanlui, yang tidak masuk kelas. "
"Ah... Aku pikir kau juga jadi perwakilan Kelas."
Zhang hao terkekeh, tidak seperti saat pertama bertemu, anak ini sekarang cukup ekspresif. "Belum satu bulan aku disini, lagipula siapa yang akan mengganti perwakilan kelas di pertengahan semester. "
Mengangkat kedua bahunya, Hanbin menjawab, "apapun bisa terjadi, siapa yang tahu."
Ya, apapun bisa terjadi, dan ini memang terjadi di kehidupan sebelumnya. Saat itu ada seorang siswa yang memiliki masalah dirumah terpaksa harus kembali ke kampung halamannya dan membuat posisi perwakilan kelas seni kosong. Zhang hao yang saat itu dinilai sangat potensial dan disukai banyak orang dipilih sebagai pengganti.
Sebenarnya Hanbin jarang peduli pada orang lain, tapi baginya Zhang Hao bukan orang lain, dia adalah 'musuh'nya, jadi tentu saja dia akan memperhatikan hampir setiap berita agar tidak ketinggalan.
Saat itu ketika dia mendengar berita itu dia langsung berpikir, 'benar saja, orang ini sangat ambisius.. '
Memikirkan hal ini, sepertinya siswa yang dimaksud adalah Chen kuanlui yang menemui dia bersama ibu Zhang. Melihat bagaimana mereka masih berhubungan dan saling bercerita bahkan setelah berpisah, ditambah dia masih belum berterima kasih karena memberitahunya tentang Zhang hao, mungkin tidak ada salahnya membantu orang ini.
Jika mengikuti timeline sebelumnya, dia akan pindah dua bulan kemudian. Sebelum sempat merencanakan, mereka sudah tiba di depan pintu ruang guru. Zhang hao memersilahkan Hanbin mengetuk duluan.
"Masuk." Terdengar suara dari dalam. Hanbin masuk, langsung berjalan menuju meja miss solji. Dia menengok ke belakang dan melihat Zhang hao tampak ragu.
"Maaf bu, Mr. Lee meminta saya mengambil hasil ujian kami kemarin, kalau boleh tahu mejanya ada dimana ya? " Miss Tiffany, guru bahasa Inggris itu sedikit terkejut melihat murid yang sangat sopan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
FanfictionSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...