Zhang Hao dan yang lainnya berangkat menuju hotel setelah makan. Setibanya di sana, Master Henry lebih dulu pamit bersama istrinya untuk istirahat. Sementara 3 muridnya memilih untuk berlatih bersama di kamar si bungsu.
Zhang Hao bermain lebih dulu, dia memainkan Caprice no.24 milik paganini.
Setiap musisi memiliki kebiasaannya sendiri saat memainkan alat musik, seperti Kang Daniel yang selalu suka menatap jarinya menari lincah diatas senar atau Jaehwan yang lebih suka menutup matanya, hanya fokus pada setiap suara yang keluar dari biola miliknya. Zhang Hao juga memiliki kebiasaannya sendiri.
Hao adalah orang yang ekspresif, saat bermain biola dia biasanya akan mengubah raut wajahnya mengikuti musik sambil sesekali melihat sekitar.
Sepanjang lagu, Zhang hao terus mengubah ekspresi wajahnya hampir di setiap varian, mulai dari tersenyum, menaikan alisnya dengan nakal, hingga mengerutkan kening. Pada saat memainkan bagian cepat dan sulit matanya akan terfokus, bibirnya yang terkantup rapat sedikit mengerucut yang membuat dia terlihat seperti seorang anak yang sedang fokus menyusun mainan kesayangan mereka.
Kedua senior itu memperhatikan di samping. Mendengarkan dengan cermat, terutama Kim Jaehwan, seorang kritikus yang dikenal memiliki telinga dan mulut yang tajam. Saat Zhang hao menyelesaikan musiknya, mereka berdiri dan memberi tepuk tangan.
"Hao, luar biasa, sekarang aku tahu kenapa master sangat ingin mengarahkanmu." Kang Daniel berseru, membuat Zhang merasa malu.
"Hyung kau memujiku berlebihan," Mendapat pujian dari seorang kepala orkestra adalah hal yang luar biasa bagi Zhang hao, dia tidak percaya dia bisa sehebat itu. Kang Daniel menatap Jaehwan, meminta penegasan.
"Daniel benar, Kau sangat berbakat, Hao. Tapi... " Hao menegang, "Tapi sayang, Aku tidak terlalu suka dengan interpretasimu. "
"Kau pasti tahu, sebagai seorang kritikus, aku telah mendengar banyak orang bermain musik. Banyak diantara mereka adalah orang 'berbakat', tapi sayangnya hanya sedikit orang yang berhasil maju sementara sisa terjebak karena hanya karena satu hal ini, 'rasa tidak percaya diri'." Zhang Hao menatap Kim Jaehwan, dia sebenarnya telah mendengar ini dari kakeknya dulu. Dia juga sering mendengar Master Henry menghela napas dan memberinya isyarat untuk memperbaiki emosinya setelah mendengar musiknya. Dia telah memikirkannya berkali-kali, tapi jawabannya tetap sama...
Memangnya apa yang bisa dia banggakan?
Dia dibuang oleh orang tuanya setelah lahir, kakeknya menemukan dia saat akan membuang sampah. Dia juga di ejek teman sekolahnya saat SD dan dijauhi karena banyak yang percaya kalau orang tuanya tidak menginginkan dia karena dia pembawa sial. Baru setelah mereka pindah ke kota, situasinya membaik. Kebanyakan orang di sana tidak percaya tahayul seperti orang desa, tapi sayangnya Zhang Hao kecil telah kehilangan kepercayaan dirinya.
"Zhang Hao, Aku tidak tahu seperti apa kehidupanmu. Tapi musik klasik berbeda dengan yang lain. Tidak ada lirik ataupun syair yang menjelaskan apa yang dia maksud, hanya ketika itu menyatu dengan jiwamu kau bisa menyampaikan pesan dari lagu yang dimainkan. Karena itu, jika kau sendiri tidak percaya pada dirimu sendiri, bagaimana orang lain bisa percaya? Cobalah untuk mencintai dirimu sendiri."
***
"Berapa banyak yang bisa kau investasikan? " Jiwoong memimpin negosiasi.
" Untuk saat ini 8 juta tidak masalah, tapi aku ingin pembagian 70%."
Mendengar itu Kim Jiwoong terkejut. Walaupun terdengar sedikit dibandingkan film yang beredar di pasaran, tapi untuk seorang pemula yang hanya berpengalaman membuat Film pendek, itu jumlah yang fantastis. Kebanyakan orang tidak ingin bertaruh terlalu banyak untuk mereka, 3 hingga 5 juta sudah lebih dari cukup. Jika bukan karena dia yang mengetahui masa depan, Hanbin juga tidak akan dengan mudah melepas uang sebanyak itu. Terutama sekarang, saat dia sedang kekurangan uang.
Untuk Yook Sungjae sendiri, bukannya tidak ada yang tertarik untuk berinvestasi pada pemuda berbakat ini. Namun dana yang diinginkannya terlalu tidak masuk akal menurut mereka. Untuk seorang yang baru lulus kuliah, dia terlalu berisiko.
Jiwoong dengan menyipitkan matanya, menatap Hanbin. Dia bisa merasakan betapa Hanbin tidak menyukainya, tapi bukankah ini pertemuan pertama mereka?
Entah kenapa Hanbin merasa kali ini mungkin tidaklah mudah. Orang ini terlalu beracun. Meskipun demikian, Jangan lupa, dia sudah hidup puluhan tahun dengan segudang pengalaman.
"70% terlalu banyak. Kami masih membagi sisanya dengan yang lain. " Sungjae berkata pelan.
"Tapi aku ingin 70%, aku juga harus memastikan bahwa uang yang aku berikan akan kembali padaku. "
Gagasan tersebut dengan tegas ditolak oleh Kim Jiwoong, "50% adalah batasnya, Aku sudah menambah 3 juta sebelumnya dan mendapatkan 10%. Jika kau ingin lebih... Kau tahu bagi seorang pemula, tidak banyak tempat yang bersedia menayangkan film buatan mereka bukan? "
"65%. Untuk memastikan film ini bisa tayang di bioskop tidaklah mudah. "
"Bagaimana? " Jiwoong bertanya pada Sungjae dan dijawab dengan anggukan.
Mereka telah sepakat, sementara Matthew yang dari tadi diam merasa semakin kagum pada orang di seberang meja. Dia telah melihat sisi baik orang ini di depan kamera dan betapa konyolnya dia dibelakang layar. Tapi ini pertama kalinya dia melihat Jiwoong begitu karismatik. Dengan mata bersinar, dia berkata, "Sangat tampan. "
.
.Caprice No.24, beberapa versi yang aku suka..
Zia Hyunsu Shin / 신지아.
Menurut aku suara biolanya clear. Dan alasan utama aku suka ini karena visualnya jg bagus bgt.
.
Hilary Hahn.
Videonya agak panjang sih, tapi kalian bisa lngsung lihat dari menit 2.20 - 6.40. Jujur feelnya itu dapet, musiknya Smooth... Enak bgt lh pokoknya.
.
Alexander Markov.
Kalo yang ini kyknya udh next level sih... clear, smooth juga terus perasaan setiap variannya itu tersampaikan. Salah satu Favorit aku pas varian 9, asli. Dari semua video yang w pernah tonton, Gerakan tangan dia ini yang paling cepat. cepet banget asli, terus dilanjutin suara melengking var. 10 yang emosional... Wah...
Satu lagi, kualitas videonya jg bgus bgt padahal videonya udh 13 tahun. Asli sih keren woy....
.
.Ok, itu aja dulu, yutub ZB1 baru upload video. Na mau nntn dulu, see u next time.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
FanfictionSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...