8) Mereka Menakutkan

194 18 2
                                    

AAAAA.... ZEROBASEONE.... FINALLY.............
SO HAPPY!!!
.
...buat ngerayain debutnya ZB1, Na bakal apdet dua chapter sekaligus...
.
Jia You!

"Apa kuanlui tidak masuk lagi? "

Park hanbin masuk dan melihat kursi kosong di samping Chen kuanlui. Sudah 1 minggu ini kuanlui meminta tidak masuk. Mungkinkah ada sesuatu yang salah? Semua teman berpikir begitu, tapi setiap kali ditanya Chen kuanlui hanya akan tertawa atau mengalihkan pembicaraan.

"Sepertinya begitu, "

"Apa kau tahu kenapa? "

Zhang hao menggelengkan kepalanya, "Dia belum pulang ke asrama dari minggu lalu, aku sedikit khawatir. "

Menghela napas, park hanbin menepuk bahunya, "jangan khawatir, dia bukan anak kecil lagi, dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri. "

"Yah... Semoga saja begitu. "

***

Sepulang sekolah Hanbin bersepeda menuju kafe, dia menyayangkan umurnya yang masih belum legal untuk mengendarai mobil. Tapi lihat sisi baiknya, untuk sementara, dia bisa lebih rajin berolahraga dan santai melihat sekitar tanpa terburu-buru karena urusan bisnis.

Kafe yang dia datangi dikelola oleh mantan kolega kerjanya dulu. Karena kecintaannya pada kopi, dia selalu ingin membuka kafe tapi karena kurangnya modal, dia terpaksa harus bekerja untuk mengumpulkan dana. Perlu beberapa tahun sebelum dia akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya.

Kafe yang didirikannya selalu ramai, tidak hanya karena lokasinya yang strategis tapi juga karena kopi yang dia buat sangat nikmat. Dia juga sangat pandai menciptakan menu baru yang disukai banyak orang.

Kali ini berkat investasi yang hanbin tawarkan, dia tidak perlu lagi khawatir tentang modal kafe.

"Yo, Hanbin,apa kabar? "

"Seungkwan hyung, bagaimana? Kafe nya baik-baik saja, kan? "

"Ay.. Ayolah, tentu saja. Aku selalu memastikan bahan yang digunakan berkualitas. "

Boo seungkwan merangkul bahu Hanbin, keduanya masuk ke dalam kafe.

Seungkwan pertama kali mengenal hanbin melalui sebuah platform komunitas pecinta kopi, keduanya membahas banyak hal menarik tentang kopi, mulai dari bahan, jenis, kualitas dan rasa, hingga teknik pengolahannya. Pada saat itu dia mengira Hanbin adalah seorang senior karena pengetahuannya yang luas. Jadi saat Sung Hanbin menyatakan rencananya untuk investasi kafe, dia tidak ragu menawarkan diri. Walaupun dia masih kuliah, dia sangat yakin dengan keahliannya.

Baru saat mereka bertemu dia terkejut melihat hanbin yang 3 tahun lebih muda darinya. Dia sempat mengira anak ini salah tempat duduk, tapi setelah mereka bicara dia tahu ini adalah orang yang sama dengan yang dia temui internet.

Dari yang awalnya bingung dan ragu menjadi rasa kagum, Dia tidak hanya memiliki pengetahuan tentang kopi tapi juga bisnis yang luar biasa. Walaupun baru pertama kali melakukan kerja sama, tapi sebagai mahasiswa bisnis dia bisa merasakan kalau kemampuan anak ini tidak lebih buruk dari para pebisnis muda yang dia baca namanya di majalah atau berita. Muda dan berbakat, sangat menjanjikan. Keduanya memulai kontrak kemudian dengan Sung Hanbin sebagai penyedia dana dan tempat, sementara Boo Seungkwan bertugas mengurus kafe.

Keduanya duduk di samping jendela, "Karyawan baru? "

"Ya, kafenya sangat ramai sebulan ini dan aku masih harus kuliah, jadi aku memutuskan untuk mencari karyawan. "

Hanbin melihat sekeliling, memang sangat ramai. "Apa 2 orang cukup? Kau tidak perlu menahan diri, kau bosnya jadi tidak perlu terlalu lelah. Asalkan kualitasnya terjaga, kau bisa sedikit lebih santai. "

Seungkwan menangguk, "Aku tahu, aku juga merekrut satu lagi. Dia murid SMA dekat sini, biasanya dia akan datang setelah pulang sekolah. "

"Pekerja paruh waktu? "

"En. " Boo seungkwan mendekatkan badannya, "Kau tahu, anak ini masih sangat muda tapi dia bekerja keras. Sepertinya dia dari sekolahmu, dia tampan dan ramah. "

Hanbin mengangkat satu alisnya, mendengar Boo seungkwan melanjutkan. "Sebenarnya... aku menerima anak ini karena kasihan, dalam perjalanan kemari aku melihat dia berkeliling mencari pekerjaan, tapi sayangnya dia masih terlalu muda jadi tidak bisa bekerja hingga larut malam dan bahasa Koreanya juga tidak terlalu lancar.

Saat dia datang dan bertanya tentang pekerjaan, dia bilang dia pernah bekerja sebagai barista di kafe, jadi aku pikir mungkin tidak ada salahnya membiarkan dia mencoba. Gerakannya sesuai standar dan rasanya juga enak, dia benar-benar berpengalaman. Dan satu lagi... berkat wajahnya, pelanggan kita juga semakin banyak. "

Memikirkannya, Seungkwan menghela napas, " Ay... Kalian... Anak muda zaman sekarang sangat menakutkan. "

Akhir-akhir ini Seungkwan belajar untuk tidak menilai seseorang hanya dari usia mereka, karena begitu orang yang terlahir dengan bakat mulai mengerahkan usaha mereka, usia hanyalah angka.

.
.

Park Hanbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Hanbin
.

Boo Seungkwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boo Seungkwan

.
.
.

Agak jauh juga ya, dari boys planet ke seventeen. Tapi serius, aku g tau banyak tentang idol sekarang karena sempat hiatus jd kepopers😅.. Awalnya ada niatan mau ambil karakter ini dari peserta boys planet lain tapi umurnya pada muda semua, yg lebih tua dari Shanbin kebanyakan tahun 2000 an, seumuran sama Zhang hao, klo yg diatas itu rata2 trainee G. Mau pilih Jiwoong (98) tapi karakternya udah ditentuin. Jadi terpaksa ambil dari luar bp.

Thx buat yg udh baca bacotan author.

[BL] BACK TO YOU || HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang