Keduanya membahas banyak hal selama hampir setengah jam. Sementara itu seorang pria berambut pirang berjalan menuju kasir.
Dia mengenakan pakaian kasual dan tas ransel, wajahnya terlihat sangat muda, tingginya sekitar 170an, penjaga kasir menyimpulkan orang ini adalah mahasiswa baru dari Universitas terdekat.
"Ada yang bisa kami bantu? "
"Janji temu di kamar pribadi no. 1"
"Maaf, bisa diulang? " Kasir mengira dia salah dengar. Kafe mereka memiliki 2 lantai, lantai pertama untuk pengunjung biasa dan lantai kedua adalah kamar pribadi, tempat yang biasanya dipilih oleh para pebisnis untuk rapat atau membahas kerja sama, anak muda yang ingin reuni, atau bagi mereka yang ingin kumpul keluarga. Tapi sebagai karyawan tetap, dia diberitahu kalau bilik no. 1 tidak dibuka untuk umum. Itu milik investor pribadi.
Pria itu mengulangi sekali lagi, kali ini sambil menyerahkan kartu namanya.
"Mohon tunggu sebentar. " Dia berjalan menuju Seungkwan. "Maaf menggangu, Bos."
Seungkwan menoleh, "Ada apa? "
Hanbin melihat dia membisikkan sesuatu pada Seungkwan, sambil memberi isyarat ke satu arah. Sung Hanbin melihat ke arah yang ditunjuknya dan berdiri, "Ah.. Mr. Hui, lewat sini. "
Mr. Hui mengangguk, keduanya berjalan menuju lantai atas. Kim Mingyu yang melihat itu tertegun, "Bos? "
Seungkwan menepuk bahunya "Dia investornya, jadi biarkan saja. "
"Shit! " Seungkwan refleks menepuk mulut Mingyu. "Ah! Bos, itu sakit."
"Jaga ucapanmu, ada banyak anak sekolah di sini." Melihat Mingyu masih mengusap mulutnya, Seungkwan melanjutkan. "Kau ingat wajah itu, lain kali dia ke sini bersikap sopanlah. Dia bos mu juga."
Mingyu bertekad, "En, Baik bos!"
***
Bip
Hanbin menekan gagang pintu, memasukkan sidik jarinya. Pintu terbuka, dia berbalik dan memersilakan orang dibelakangnya untuk masuk lebih dulu.
Duduk berhadapan, Hanbin memperkenalkan diri lebih dulu, "Perkenalkan, Sung Hanbin—"
"16 tahun, ibunya adalah seorang pastry chef bintang 5 dan ayahnya Merupakan pendiri Sung Corporation yang bergerak dibidang real estate dan perhotelan. Perusahaan ini juga melebarkan sayapnya di bidang lain seperti industri hiburan, Fnb, medis dan teknologi. Anak tunggal, kedua orang tua bercerai dengan damai. Status lajang." Semuanya diucapkan dengan tenang dalam satu tarikan napas sambil menaruh tas, mengambil pena dan buku.
"Heh. Seperti yang diharapkan dari detektif Hui, dia selalu sangat siap. " Hanbin mengetukkan telunjuknya ke meja secara senada, dia sudah menduga ini sebelumnya.
Orang ini, jika bukan karena hasil penyelidikannya yang cepat dan akurat, mungkin tidak akan ada yang mau meminta bantuan darinya.Lee Hoetaek, atau yang sering disebut Mr. Hui adalah seorang detektif swasta. Dia awalnya bekerja di kepolisian dan kemampuannya sendiri tidak perlu diragukan, dia berhasil memecahkan beberapa kasus penting sejak bergabung di usia muda dan disebut sebagai jenius investigasi. Tapi seperti jenius kebanyakan, dia juga seorang yang unik.
Dia selalu suka bertindak sendiri dan menyelidiki kehidupan orang-orang penting yang kemudian menyinggung banyak orang, kariernya di kepolisian terhambat, dia juga diisolasi oleh rekan kerjanya. Jadi dia memutuskan untuk keluar dan beralih profesi menjadi detektif swasta yang kemudian membuatnya menjadi salah satu musuh paling ditakuti oleh para petinggi yang khawatir rahasianya terbongkar, tidak ada yang tahu berapa banyak pegangan yang ada di tangannya, konon koneksinya bahkan menjangkau negara tetangga, Jepang dan China. Tapi itu terjadi dimasa depan, Mr. Hui sekarang hanya seorang detektif pemula yang baru saja mendirikan agensi penyelidikannya.
Meskipun koneksinya sekarang tidak seluas nanti, tapi bagi hanbin disitulah letak keuntungannya. Tidak hanya mereka bisa membangun relasi tapi juga kasus ini akan langsung ditangani oleh Detektif hui sendiri, orang ini, bahkan setelah menjadi detektif swasta gaya uniknya masih tetap ada. Setelah kariernya melejit, dia menjadi sangat pemilih dan hanya menangani kasus yang menurutnya menarik. Lagipula kasus yang dia minta selidiki ini masih terbilang sepele, jika itu dikehidupan sebelumnya, kasus ini mungkin hanya akan diserahkan pada detektif kecil dibawah naungannya.
"Chen kuanlui. Tolong selidiki orang ini. Aku ingin info tentangnya sebelum bulan depan, terutama yang dia lakukan baru-baru ini. " Tanpa basa-basi keduanya langsung masuk ke topik.
"Tidak terdengar seperti orang lokal, aku sangat penasaran orang macam apa yang bisa menarik perhatian tuan muda Sung. "
"Aku juga ingin kau menyelediki keluarganya dil luar negeri. " Hanbin menambahkan.
Lee Hoetak berhenti, berkata dengan serius. "Mudah untuk menyelediki orang ini selama dia berada di Korea, tapi keluarganya... "
"Aku akan membayar, uang bukan masalah. "
Mendengar itu, Hui tertawa mengejek, "Tuan muda Sung sangat pandai bercanda, aku yakin dalam penyelidikanku, selain fasilitas hidup, uang sakunya tidak jauh berbeda dari anak biasa. Bukankah dana kafe ini juga berasal dari kantongmu? Berapa kira-kira uang simpananmu yang tersisa?"
Sung Hanbin menyingsingkan lengan bajunya, "Kau lihat ini? Jam tangan merk ini, aku yakin Mr. Hui tahu berapa harganya. Uang sakuku memang terbatas, tapi jangan lupa siapa aku. Bahkan hadiah yang aku terima pada hari kelahiranku bisa aku gunakan untuk membeli agensi barumu. "
Mr. Hui terdiam, kemudian muncul seringai dibibirnya. Dengan tangan terulur, "senang bekerja sama. "
Dengan berjabat tangan hanbin menjawab, "senang bisa bekerja sama. "
.
.Kim Mingyu
.Lee Hoetaek / Hui
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
أدب الهواةSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...