"Jangan menemuiku lagi."
"Apa maksudmu,hyung?"
"Seobin-ssi, itu persis seperti yang aku katakan. Jangan menemuiku lagi."
"Tapi kenapa? Apa Aku melakukan sesuatu yang salah? Tidak bisakah kau memberitahuku?!" Seobin merasa kesal, sejak Jiwoong bangun dari koma dia jadi menjauhinya.
"Aku menyukaimu. Kau tahu itu, kan?" Jiwoong berkata langsung. Seobin yang mendengar itu terdiam, dia tahu itu. Dan jujur saja, dia juga sangat menyukai setiap kali Jiwoong memperlakukan dia dengan istimewa.
"Tapi itu dulu. Sekarang aku sudah lelah, Aku tidak ingin berada dalam hubungan yang ambigu. jadi Seobin mari kita buat batas diantara kita. Aku tidak ingin orang salah paham, lagipula..." Jiwoong berjalan mendekati Seobin dan berbisik ditelinganya, "Kau tidak keluargamu tahu tentang orientasi seksualmu, bukan?"
***
Ayahnya adalah pensiunan tentara, dia berhenti karena cedera selama bertugas. Bersama ibunya, dia kemudian membuka rumah makan kecil di pinggiran kota. Pelanggan mereka kebanyakan adalah pekerja kasar sehingga harga makanan yang tersedia juga tidak bisa terlalu mahal, meski demikian mereka masih sangat berkecukupan.
Karena jarak kios dan apartemen yang berjauhan, orang tuanya harus berangkat pagi sekali dan pulang larut malam, jadi Kim Jiwoong dituntut untuk lebih mandiri.
Di sekolah Kim Jiwoong terkenal ceria dan mudah bergaul. Ditambah wajahnya yang tampan dan otaknya yang cerdik membuat dia disukai oleh hampir seluruh sekolah.
Pada tahun pertama SMP, Yook Sungjae, seorang senior yang sedang bekerja sebagai kru mengajak Jiwoong untuk pergi ke lokasi syuting. Disanalah Kim Jiwoong mendapat peran pertamanya sebagai pemain latar.
Peran pertama yang diterima Jiwoong adalah seorang warga sipil perbatasan yang meninggal akibat perang. Mengenakan hanbok lusuh, Dia harus berendam di lumpur untuk waktu yang lama bersama tumpukan orang lainnya. Pekerjaannya sulit dan gaji yang diberikan juga sedikit, tapi entah kenapa Kim Jiwoong menikmati momen ketika dia bermain peran. Kim Jiwoong jatuh cinta pada dunia seni peran dan mulai secara aktif mencari peran untuk dimainkan.
Dia pernah berpura-pura sebagai pelajar yang lewat, seorang pasien yang berobat, pekerja kafe yang mengantarkan minuman, hingga menjadi korban penculikan pada film investigasi, serta berbagai karakter lainnya. Walaupun tidak ada dari penonton itu yang menyadari kehadirannya, dia tetap merasa bersemangat dan tertantang untuk memainkan peran yang silih berganti. Tidak jarang dia menjadi asisten dadakan untuk membantu staff membawa barang-barang.
Kegigihannya akhirnya membuahkan hasil. Dia ditawari syuting oleh seorang sutradara, bukan sebagai pemain latar melainkan pemeran pendukung. Dia mendapatkan baris pertamanya saat berperan sebagai ketua kelas yang jatuh cinta pada protagonis wanita, namun tidak berani menyatakannya. Dia hanya mencintai dalam diam dan membantu protagonis setiap kali dibutuhkan.
Karakter yang dimainkannya terbilang pasif, namun juga cukup menarik perhatian penonton. Lagipula, siapa yang tidak pernah merasakan jatuh cinta diam-diam? Belum lagi ketua kelas tersebut tampan dan baik hati. Banyak dari mereka yang mengatakan jatuh cinta pada karakter ini.
Selain itu, berkat kerja keras semua kru, drama beranggaran rendah tersebut berhasil menjadi hit. Para aktor dan aktris di dalamnya berhasil mendaki satu tingkat lebih tinggi. Begitu juga Kim Jiwoong. Berkat drama ini, dia ditawari beberapa drama dan iklan. Untuk sementara, Kim Jiwoong yang memasuki tahun ketiga SMP kewalahan mengatur waktu.
Pada awal Agustus 2013, Kim Jiwoong menandatangani kontrak kerja 5 tahun dengan Light Entertainment. Kim Jiwoong merasa lega, dia berharap dengan kerja sama ini dia bisa memainkan lebih banyak peran lagi kedepannya. Sayangnya, Kim Jiwoong kami yang masih belum berpengalaman tanpa sengaja menandatangani 'kontrak budak' yang membuat dia hanya bisa pasrah menerima setiap putusan yang diberikan agensi.
Dia harus berjuang melalui jadwal yang padat, meluangkan waktunya di sela-sela syuting untuk belajar. Tidur 1-2 jam sehari sudah merupakan kemewahan bagi Kim Jiwoong. Ditambah pembagian gaji 70-30 yang sangat tidak adil membuat Kim Jiwoong semakin stress dari hari ke hari.
Tidak jarang Jiwoong harus pergi ke perjamuan untuk 'bersosialisasi', untungnya perusahaan mereka masih punya hati nurani. Mereka tidak mengizinkan Kim Jiwoong minum dengan alasan masih dibawah umur. Jadi dia hanya akan duduk sendirian di pojokan sambil sesekali menuangkan minuman pada para pria hidung belang.
Puncaknya, pada tahun keempat dia yang harus bekerja dalam kondisi sakit pingsan dan jatuh ke sungai. Nyawanya terancam, orang tuanya yang akhirnya mengetahui cerita tentang anak semata-wayangnya terkejut.
Kim Jiwoong sudah sangat mandiri sejak usia muda yang membuat mereka bebas dari rasa khawatir, Dia rajin dan selalu tau hal-hal yang ingin atau harus dia lakukan. Jadi saat Jiwoong bilang dia ingin terjun ke dunia hiburan, orang tuanya menyerahkan semua keputusan pada Kim Jiwoong dan mengatakan bahwa apapun yang dia inginkan mereka akan memberikan dia dukungan.
Mereka akan sangat bangga setiap kali melihat wajah putra mereka di layar kaca, mereka juga seringkali memamerkannya pada orang-orang di sekitar mereka. Tapi mereka tidak tahu apa saja yang telah dia lalui di belakang layar.
***
Kim Jiwoong koma 7 bulan lamanya, selama waktu ini orang tuanya berjuang menuntut perusahaan karena tidak manusiawi. Pada saat Kim Jiwoong bangun, Gugatan telah diselesaikan. Orang tuanya kalah, Mereka juga kehilangan banyak uang.
Menuntut seorang yang berstatus bukanlah hal mudah. Diperlukan pengacara dan hal-hal lainnya yang memerlukan banyak uang, belum lagi biaya perawatan Kim Jiwoong yang harus mereka bayar. Seluruh tabungan keluarga mereka habis, mereka juga terpaksa menjual rumah dan kios mereka demi Kim Jiwoong. Tapi semua masih jauh dari cukup. Setelah kondisi Kim Jiwoong membaik, mereka yang sudah tidak punya apa-apa lagi pulang ke desa.
Kim Jiwoong tidak ingin menyerah, tapi melihat kedua orang tuanya membuatnya merasa bersalah. Dia tidak lanjut kuliah dan menggunakan uang yang dia kumpulkan dari berakting untuk modal orang tuanya agar bisa kembali berdagang.
Dalam kurun waktu 2,5 tahun, Kim Jiwoong yang telah menghadapi banyak hal menjadi semakin tertutup. Dia seperti seorang yang telah patah hati karena kehilangan hal yang berharga dalam hidupnya. Ibu Kim adalah yang pertama menyadarinya, setelah berdiskusi dengan ayahnya. Mereka bertanya, apakah Kim Jiwoong ingin melanjutkan kariernya.
Walaupun kejadian yang menimpa putranya sangat traumatis, tapi tidak satupun dari keduanya yang ingin melihat Jiwoong hidup tanpa semangat. Mereka ingat bagaimana mata anak ini bersinar setiap kali dia berbicara mengenai akting.
Saat Orang tuanya bertanya tentang keinginan dia, Kim Jiwoong memilih untuk jujur. Dia sangat terkejut saat mendengar orang tuanya mengatakan bahwa mereka mendukung pilihannya.
Dia sangat bersyukur memiliki orang tua yang suportif seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BACK TO YOU || HIATUS
أدب الهواةSaat jumpa pertama mereka, Zhang Hao tahu selalu ada yang berbeda diantara mereka. Sementara dari kejauhan, Sung Hanbin memerhatikan Hyung kesayangannya dalam diam. Ini adalah sebuah reuni, sebuah bukti bahwa benih yang tertanam di hati, selalu bi...