Bab 19🍎

1.7K 80 0
                                    

Menempuh perjalanan sekitar 4 Jam Lama nya dari kota Jakarta yang padat menuju pesantren di bandung,mobil yang telah di Kendarai oleh Shofi sudah sampai di depan gerbang utama pesantren,dimaana sudah ada beberapa santri yang menyambut nya serta membantu membawakan barang - barang nya.

" Assalamualaikum Gus" sapa salah stu santri yang menunggu untuk menyambut kedatangan anak dari Kyai nya. Dan memberikan salam ketika Shofi keluar dari mobil.

" Walaikumsalam Kang"

" Silahkan masuk Gus ,biar Mobil nya saya yang parkir"

" Oh ngga usah repot-repot biar saya saja yang parkir"

" Ya sudah apabila Gus tidak mengizinkan maka izinkan kita membantu membawa barang ke dalam."

" Iya boleh apabila tidak merepotkan,saya keluarkan dulu barang - barangnya "

Shofi bergegas mengeluarkan semua barang yang ada di bagasi dari dua koper dan dua tas sekolah.
Santri tersebut menerima nya dan segera membantu membawakan nya ke dalem.

Setelah santrinya pergi membawakan semua barangnya,Shofi memasuki mobilnya dan memarkir Kan nya di lapangan santri putri di karenakan di jam 20.00 WIB malam biasanya para santri putri akan Mengaji malam di dalam kelas sedang kan santri putra di luar kelas, sehingga Shofi memilih melewati lapangan santri putri ketimbang lapangan santri putra yang sudah pasti akan menjadi pusat perhatian.

Shofi telah memarkir kan mobinya,kini telah keluar dalam mobil dan beralih ke pintu mobil sebelah kiri untuk mengendong sang istri yang sedang tertidur pulas,Shofi menggendong istri kecilnya ala bridal.

Dari kejauhan Shofi dapat melihat Pintu rumahnya terbuka lebar , terdapat kedua orangtuanya yang menunggu nya di luar, Shofi mulai melangkah mendekat ke arah pintu tersebut.

" Assalamualaikum umi Abi"

" Walaikumsalam nak" jawab kedua nya serempak

" Ya ampun itu nak pia kenpa? Sakit dia ? Atau kamu apaain menantu kesayangan umi heh?" Tanya sang umi yang beruntun tanpa berhenti

" Astaghfirullah umi suuzon ajah,dik pia lagi tidur"

" Owalah,ya udah kamu langsung bawa ke kamar gih" tutur uminya

" Ya udah Shofi ke kamar duluan yah umi Abi"

" Iya " jawab sang umi sedang kan sang Abi hanya melihat nya dan tersenyum

Shofi berjalan menuju lantai atas dengan melewati beberapa anak tangga, sesampainya di depan pintu Shofi berusaha memegang kenop pintu dengan salah satu tangannya yang masih setia memegang sang istri.

" Assalamualaikum"salam Shofi tatkal kaki kanannya melangkah untuk masuk kedalam kamar yang bernuansa Putih bersih,yah karena Shofi menyukai warna putih.

Shofi menidurkan badan sang istri keranjang kasur nya dengan pelan supaya tidur sang istri tidak tergantung,kini badan mungil sang istri telah berada di atas kasur dengan selimut yang menutupi sebagaian tubuh kecilnya.

" Mimpi yang indah yah sayang"

CUP

Shofi mengecup kening sang istri dan merapihkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah sang istri.

Setelah di pastikan istrinya telah tertidur pulas Shofi bernajak keluar kamar menutup kembali pintu dengan pelan, Shofi berjalan turun ke bawah untuk menemui sang umi dan Abi nya yang sekarang berada di ruang Tamu

"Assalamualaikum umi Abi"

" Walaikumsalam nak, sini duduk nak" ujar sang umi

Setelah di persilahkan duduk Shofi mendudukan dirinya di hadapan Kedua nya.

" Gimana keadaan kamu dengan nak pia" Tanya sang Abi

" Alhamdulillah baik Abi

" Syukur Alhamdulillah "

" Keadaan rumah tangga kamu?" Tanya sang Abi lagi

" Alhamdulillah keadaan rumah tangga Shofi baik Abi"

" Alhamdulillah,kamu harus bisa menjaga nya"

" Mmm kapan kamu rencana mempunyai anak nak" tanya sang umah

" Maaf sebelumnya Abi dan umi pasti sedikit kecewa dengan keputusan Shofi,Tapi Shofi udah sepakat kalo pia harus tuntas kan dulu pendidikan nya,dan biarkan dia menikmati masa remaja nya di dalam pesantren "

" Tidak apa nak Abi dan umi menghargai keputusan kamu,Tapi umi harap kamu dapat memimpin rumah tangga yang baik"

" Insyaallah Akan Shofi usahakan umi"

" Oh ya kemungkinan Minggu depan Abi dan umi akan berkunjung ke rumah Kaka kamu di Yaman, Abi titip pesantren Sama kamu yah"

" iya Abi ,Shofi akan menjaga pesantren dengan bantuan para ustadz dan ustadzah " tutur Shofi dengan sopan

" Nak pia masih tidur Shofi?"

" Masih Umi, kebetulan tadi di perjalanan jakarta dik pia ngga tidur"

" Apa kamu ngga bangunin, pasti kalian berdua belum makankan"

" Iya belum umi " cenggir Shofi

" Ya udah kita makan sekarang, kasian nak pia tidur dalam keadaan perut kosong "

" Baik umi,Shofi keatas dulu"

Setelah berpamitan Shofi langsung bergegas menuju kamarnya kembali untuk membangun kan istri kecilnya.

KREK

Assalamualaikum

Shofi berjalan menghampiri sang istri yang tertidur.

" Dik pia bangun sayang " ucap Shofi berusha membangun kan sang istri Namun hasilnya nihil

" Oh iya" Shofi baru ingat membangun kan sang istri dengan cara seperti biasa yaitu memencet hidung sang istri dengan dua jarinya.

" Hmmm" Pia mulai terganggu dengan ulah shofi

Sedangkan Shofi hanya cekikikan menahan tawa tatkal melihat wajah kesla sang istri.

" Hoammm, Aaaa" kesel pia

" Maaf yah Aa ganggu tidur kamu,dik pia kan belum makan malam,laper ngga sekarang"

Pia memegang perutnya yang sudah kelaparan " iya perut pia laper Aa"

" Ya udah cuci muka dulu abis itu kita makan di bawah,AA tunggu di sini"

" Siapppp"

Selang beberapa menit kini Shofi dan pia telah duduk di ruang tamu bersama umi dan Abi Shofi

" Aaaaa" perintah Shofi tatkal dirinya sendang menyuapi sang istri

" Mmmm"

" Ingett ada umi sama Abi loh" sindir sang umi

" Kenapa umi mau juga? Ama Abi Gih" jawab Shofi

" Emang umi mau Abi suapin " Tanya sang Abi

" Ngga bi, malu Ama umur"

" Kan umur cuma angka Sayang " jawab sang abi

" Ishhh Abi malu tau umii" ujar sang umi dengan muka yang sudah memerah

Sudah tidak bisa di sanding kan lagi Bucin keluarga dari kyai Muhammad Dzikri Al Fathir dan sifat Bucin nya menurun ke Semua putranya.

Fyi kebanyakan dari sanak saudara kyai Muhammad Dzikri Al Fathir merupakan pendiri pesantren di daerah nya masing - masing atau daerah dan kota orang,namun kebanyakan dari saudara kyai Dzikri mempunyai lebih dari satu istri sedang kyai Dzikri hanya mencintai sang Umi Nazzwa Aurelia Tanpa adanya yang kedua ataupun Ketiga.

Begitu pula dengan Shofi yang tulus mencintai Sofia Azzidah Al Fath dengan jiwa nya, menerima segala kekurangan nya.

Shofi merasa beruntung mendapatkan jodoh sosok gadis seperti pia diman gadis seumur nya banyak yang pacaran namun pia tidak sama sekali lebih tepat nya pia tidak paham dengan makna pacaran membuat dirinya terhindar dari Zina, hal tersebut membuat rasa kagum dan bangga Shofi terhadap pia bertambah.

Ig Wattpadevia

____,,✨,,____

See you next time Gaissss😘

My Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang