Bab 53🍎

1.1K 46 0
                                    

Shofi dan pia segara dibawa kerumah sakit, sesampainya di rumah sakit,  dokter dan perawat segara membawa Shofi keruangan operasi untuk mengeluarkan peluruh dari dalam tubuh Shofi.

Duka menyelimuti para sahabat Shofi dan pia,belum lagi pia yang tersu - terusan menangis membuat dirinya drop

" Udah yah nangisnya" merong berusaha menenangkan pia

" Mata nya udah bengkak tuh" sambung Bella berada dihadapan keduanya

Semua nampak cemas, menunggu di depan ruangan operasi dengan waktu yang lama.

3 jam berlalu....

Operasi berjalan dengan lancar namun kepastian Shofi bertahan hanyalah sejengkal.

Shofi telah dipindahkan dati ruangan operasi dengan berbagai alat bantu untuk dirinya bertahan hidup

" Pia , operasi Shofi sudah berjalan dengan lancar,jadi sekarang kamu istirahat dulu yah"

Mata yang sembab dan wajah memerah menggeleng sebagai jawaban tidak mau

" Dik pia mau nunggu Aa di sini"

" Oke pia boleh nunggu Shofi disini tapi minum susu dulu yah"

Pia mengangguk lesuh

Yusuf memberikan isyarat ke Lana untuk membelikan susu ibu hamil di family Marat terdekat

Lana segara keluar dari rumah sakit untuk membeli susu ibu hamil,dan beberapa roti untuk semuanya.

Beberapa menit Lana telah kembali dengan bebrapa makanan yang dia bawa

" Nih " memberikan Kota susu ibu hamil ke Yusuf

" Ane tinggal bikin dulu"

" Iya ka, Makasih yah " jawab merong

" Lana ente jaga dulu disini yah"

"Iyah"

Yusuf pergi kearah kantin rumah sakit untuk membuat satu gelas susu dengan campuran vitamin, setelah selesai Yusuf segara memberikan untuk pia

" Di habisin yah"

Lagi dan lagi pia hanya mengangguk
Pia meminum susunya setengah

" Sekarang tidur yah" ajak Bella

" Ngga mau"

" Gini pia,kalo sampai dedek bayinya Kenap gimana? Memang Shofi nanti tidak akan marah? memang mau membuat Shofi Kecewa?" Jelas Yusuf berusaha membujuk pia

Pia menggeleng

Yusuf memberikan isyarat mata kearah merong dan merong mengangguk paham

" Kita istirahat dulu yah"

Semuanya mulai mengantar pia ke hotel terdekat dari rumah sakit.

______,,🌸,,______

P

agi hari.....

Kedua orang tua pia dan Shofi khawatir dengan kondisi Shofi belum lagi pada waktu Subuh Shofi sempat mengalami Anfal,oleh sebab itu semua masih menunggu diluar ruangan.

Pia masih menangis dalam pelukan snag ibu

" Bagaimana ini semua bisa terjadi?" Tanya sang umi dengan air mata yang terus mengalir

" Ini semua ulah sarah,dia menyewa seseorang untuk membunuh pia dan Shofi melindungi pia pasca kejadian" jelas Lana

" Hah? Sarah sahabat kalian?"

" Iyah umi, sekali lagi kami minta maaf telah lalai menjaga Shofi"Lana melirik kerah Yusuf untuk membantu dirinya

" Untuk kejadian ini kami meminta maaf,dan untuk pelaku telah diurus oleh polisi "

Kyai Dzikri mendekat diri nya ke sang istri, mendekapnya dalam dada
" Udah mi nangis nya, pasti Shofi sedih lihat umi menangis seperti ini " kyai Dzikri berusaha menangkan sang istri

Pia melepaskan pelukan dari sang mamah dan menghampiri sang umi Lalu berkata
" Maafin dik pia udah bikin Aa kaya gini"

Sang umi melihat sorotan kesedihan dari manik mata pia,umi melepaskan pelukan dari sang Suami dan memeluk pia dengan tangis pilu

" Ini bukan salah kamu sayang" pia membalas pelukan sang umi dan kedua perempuan yang paling dicintai Shofi tengah menangis menahan rasa takut kehilangan.

Semuanya memutuskan untuk sholat ke mushola yang tersedia, semuanya berdoa untuk kesembuhan Shofi.

Setelah selesai Sholat duha, semuanya lagi dan lagi dibuat panik karena sang dokter memberi tahu bahwa kondisi detak jantung Shofi mulai menurun

Semua menunggu Shofi dari luar ruangan dengan menyelimuti rasa khawatir yang teramat besar

Salah satu suster keluar dengan wajah yang panik, semua segara mendatangi sang suster

" Sus bagaimana keadaan putra saya?"

" Aa baik - baik ajah kan sus?"

" Bagaimana kondisi sahabat saya sus?"

Sang suster menghela nafas sejenak
" kami akan berusaha semaksimal mungkin tolong doa kan yang terbaik"

Sang suster segar pergi untuk mengambil tabung oksigen,serta beberapa kantong darah yang dibutuhkan lagi untuk Shofi

Seluruh tenaga Dokter dan suster telah dikerahkan semaksimal mungkin.

" Dik..pia ..." Suara lirih Tiba - tiba keluar dari pasien membuat sang perawat segara memberi tahu sang keluarga.

" Disi ada yang bernama  dik pia?"tanya Suter dengan nafas memburu

" Aku" jawab pia

" Mari masuk kedalam ruangan,pasien terus menyebut nama anda"

Pia segara masuk kedalam ruangan Shofi setelah mendapatkan dukungan keberanian dari semua

" Aa" panggil pia lirih saat dirinya tepat dihadapan tubuh Shofi yang pucat

" Dok detak jantung pasien semakin turun"

Dokter Melihat kearah elektrokardiograf atau alat pendeteksi denyut jantung tersebut dan benar sajah kondisi denyut jantung Shofi semakin menurun.

Pia memeluk erat tubuh Shofi
" Aa bangunnn dik pia ngga mau sendiri disiniiiii" suara tangisan sudah benar - benar pilu.

" Aa udah janji mau terus temenin dik pia " lagi dan lagi pia terus menagih janji Shofi dengan isakan Tangisan yang tidak bisa terhenti

Tin................

Suara dari elektrokardiograf yang sangat menyayat hati, dalam mesin yang mendeteksi denyut jantung shofi berhenti.

⚠️ Typo bertebaran 🙏🏻

⚠️Jangan lupa follow dan vote yah 🥰

⚠️Jangan lupa komen yah😉

Next.......






My Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang