Bab 54🍎

1.7K 55 0
                                    


Selamat membaca 🤗........

  
    Sosok perempuan tengah duduk dikursi Taman dengan berbagai bunga disekelilingnya.

" Jangan ngelamun terus sayang"mengelus pelan pudak putri kecilnya.

Perempuan tersebut membalikkan badannya dan tersenyum melihat cinta pertama nya dari sosok laki - laki yang selalu menjaganya

" Ayah dari tadi disini?"

Mengelus pelan kepala putri kecilnya
"Iya sayang " berjalan untuk duduk di samping putri kecilnya

" Kenapa dari tadi ngelamun Hmm?"

Perempuan tersebut hanya mampu terdiam

Dedy merentangkan tangan nya " sini ayah peluk" putri kecilnya segara menerima pelukan hangat dari sang ayah

" Pia takut yah,pia takut Aa ninggalin pia selamanya"diiringi dengan suara tangisan yang keluar

" Kan kemarin kata dokter Shofi memang sempat mengalami drop,tapi sekarang sudah stabil...jadi kita tinggal menunggu Aa kamu bangun"

" Iya yah,tapi kalo Aa ngga bangun lagi gimana?"

" Kamu jangan overthinking dong nak,harus percaya bahwa Shofi mampu melawan masa kritisnya, kamu lupa bahwa tuhan akan mengabulkan sesuatu hal yang sangat diyakini oleh hambanya ,jadi sekarang kamu harus yakin bahwa Shofi pasti akan kembali menemani istri kecilnya inii"

Cukup lama Dedy menenangkan putri kecilnya,kini saatnya pia harus kembali masuk ke kamar untuk istirahat.

Sosok ayah dan anaknya memasuki rumah dengan sambutan senyum dari sosok perempuan paruh baya

" Assalamualaikum"

" Walaikumsalam... Aduh - aduh anak mamah habis dari manaaa?" Dengan tangan yang merangkul putri kecilnya

" Habis dari Taman mamah"

" Owhhh sama Ayah doang nih? Mamah ngga diajak gitu"

" Hihihi ngga tahu tuh ayah tiba - tiba nyamperin pia, jadi mamah jangan marah yah" bujuk pia dengan mata puppy eyes " please"

" Oke mamah ngga bakal marah, tapi mamah mau bobo sama kamu, gimana?"

Pia tampak berfikir sejenak dan tersenyum senang lalu mengangguk

_____,,🍂,,_____

Kedua orang tua Shofi masih senantiasa menunggu Shofi dirumah sakit, sementara Abang Shofi sesekali akan berkunjung menjaga Shofi dan mengajar dipesantren.

" Umi sama Abi bisa istirahat dirumah dulu, biar Abang sama sahabat Shofi yang giliran jaga "

" Umi masih mau disini nak.."

" Umi, kalo Shofi tahu umi kaya gini, pasti Shofi akan menyalahkan dirinya sendiri "

" Tapi umi ngga mau Shofi kenapa - kenapa"

" Kan ada Allah senantiasa akan melindungin Shofi jadi umi tenang ajah , istirahat sebentar dirumah yah umi"

Dengan berbagai bujukan akhirnya sang umi mau pulang kerumah bersama sang Abi untuk mengistirahatkan tubuhnya

Sudah dua bulan kurang Shofi belum sadarkan Diri,hanya dengan bantuan berbagai alat untuk  Shofi bisa bertahan namun itu kemungkinan yang sangat kecil.

" Cepet sembuh Shofi, istri dan anak ente butuh sosok ayah hebat untuk menemani harinya" Agam mengeratkan tangan nya ke tangan pucat milik Shofi

Sang ibu senantiasa mengelus pelan rambut panjang milik putri kecilnya

My Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang