Bab 47🍎

1.1K 62 3
                                    

⚠️ Typo bertebaran 🙏🏻
⚠️ Sorry baru update 🙏🏻😌
⚠️ Jangan lupa follow dan vote di sertakan komen yah🌷

💖
Selamat membaca

_________

Suara sosok perempuan yang tengah Mual - mual membuat perempuan paruh baya panik dan segera membawanya ke rumah sakit.

" Bagaimana dok kondisi putri saya?"sang ibu yang panik melihat putri nya belum sembuh total akan kejadian Di sel penjara.

Dokter hanya tersenyum dan berkata~" Tidak ada kondisi yang perlu khawatirkan untuk putri ibu"
Jeda beberapa detik dan melanjutkan kata"Selamat yah Bu,bentar lagi ibu akan menjadi seorang nenek"

Sang ibu terdiam sejenak untuk mencerna kata yang terucap oleh sang dokter" maksud Dokter putri saya hamil?" Tanya nya dengan antusias

" Iya benar Bu"

Pia terdiam Dengan jawaban dari sang Dokter,ibu pia segera menyadar kan keterdiaman sang putri " sayang Kamu kenapa?"

Pia tersenyum" ngga papah mah "

" Kamu Seneng ngga kalo di dalam perut kamu bakal ada Dede bayi loh"
Dengan mengelus pelan Perut sang putri yang masih rata

" Hmm pia cuma bingung mah?

" Bingung kenapa saya "

" Nanti nama yang cocok buat Dede bayi apa yah?"

Senyum yang semula terukir kini berubah menjadi datar " huft mamah kira bingung karena apa" dengan memutar bola mata jengah atas pikiran putri nya " jelas - jelas bayinya belum tau laki - laki atau perempuan,bisa - Bisa nya udah mikir nama"

_____,,☁️,,_____

Keluarga kecil Shofi berkunjung ke rumah sang besan dimana keduanya akan berdiskusi untuk mencari keberadaan pia akan tetapi semua harus mengerung niat semuanya karena pasca mereka sampai di kediaman rumah Kedua orang tua pia, keluarga tersebut tidak ada di rumah.

" Assalamualaikum " Dengan menekan bel rumah yang telah tersedia di samping pintu pagar

Sosok Laki-laki paruh baya segera menghampiri dan menjawab sapa salam tersebut " walaikumsalam pak kyai silahkan masuk" Pak satpam penjaga rumah membukakan pintu pagar supaya mobil yang di kendarai pak Kyai bisa masuk.

Keluarga tersebut telah memasuki ruang tamu dari Besan mereka dengan seorang paruh baya berupa bibi yang bekerja di rumah tersebut menyambut dengan hangat.

" Silahkan duduk Bu nyai,pak kyai dan Aden Shofi"

" Terimakasih bibi"
Kemudian ketiga orang tersebut duduk di bangku sofa ruang tamu

" Dik pia ngga ada di rumah bi?" Tanya shofi yang sendari tadi sibuk melihat ke segala arah untuk mencari sosok yang dia cari

Sang bibi terdiam dan bingung harus menjawab bagaimana " mmm itu den Neng pia teh kan ngga ada di sini bukan nya terakhir liburan di Mesir sama Aden" jawab bibi dengan jujur,  dirinya tidak tahu masalah apa yang tengah menimpah menantu dari sang majikan

" Hah" beo Shofi dengan terdiam penjelasan sang bibi membuat dirinya sadar bahwa sang istri hilang karena dirinya yang terlambat menjemput istri kecilnya

"Tenang yah" ucap sang umi mengelus pelan tangan putra keduanya

" Kalo Kedua orang tua pia kemana yah bi?" Tanya kyai Dzikri

My Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang