Bab 50🍎

1.2K 62 0
                                    

⚠️ Typo bertebaran 🙏🏻
⚠️ Jangan lupa follow dan vote serta Komen juga boleh
🙏🏻 Terimakasih yang sudah membaca sampai Selesai.

Genap 7 bulan Shofi tinggal di Singapura bersama istri kecilnya, walupun diawal kehadirannya tidak diinginkan oleh kedua orang tua pia namun Shofi tidak menyerahkan, dia tetep kekeh dengan keinginannya untuk tinggal bersama pia.

" Ngapain kamu disini?" Suara tegas kelaur dari mulut Dedy selaku ayah pia

" Tolong Maafin Shofi Telah lalai menjaga pia, Shofi cuma mau bersama pia" ucap Shofi dengn sopan

" Kamu mau bikin anak saya Menderita lagi ha?

" Pah,tenang dulu yah" sang mamah yang mengelus pelan lengan Dedy, berusaha untuk menenangkan emosi sang suami.

Dedy berdiri dari duduknya dan melangkah masuk kedalam, sebelum benar - benar meninggalkan Shofi Dedy memberikan peringatan untuk Shofi" Kamu bisa pergi dari sini karena itu yang terbaik untuk putri saya"

Shofi langsung berdiri dan menghentikan langkah sang ayah mertua" papah Sofi mohon jangan pisahkan Shofi dengan pia ,dia istri Shofi pah dan sekarang pia sedang hamil anak Shofi tolong izinkan Shofi untuk tinggal disini"

Sang ayah menghela nafas lelah" maaf Shofi saya tidak bisa, sekarang kamu bisa pulang ke Indonesia " melangkah masuk kedalam rumah ,disusul dengan sang istri yang mengikutinya.

Keduanya masuk kedalam rumah dengan keberadaan Shofi yang senantiasa menunggu di depan rumah.

" Dik pia, Aa akan tunggu kamu untuk terima Aa lagi " monolog Shofi dengan badan berdiri tegak di depan rumah tersebut,sudah satu Minggu dirinya di tolak dan kali ini Shofi tidak akan pulang sebelum dia bisa bersama istri kecilnya lagi.

Sedangkan pia hanya bisa memandang shofi dari balik jendela kamar miliknya " maafin dik pia Aa"

Jam menujukkan pukul 00.00 malam hari dimana satu detik berikutnya sudah memasuki Hari yang berbeda,
Shofi yang masih bersikeras dengan pendiriannya senantiasa menunggu tuan rumah untuk memperbolehkan dirinya masuk.

Pia terbangun dari tidurnya untuk mengambil air minum namun sebelum dirinya mengambil air minum di dapur,pia terlebih dahulu melihat kearah luar dan betapa terkejutnya pia melihat Shofi selaku suaminya masih senantiasa berdiri didepan rumahnya.

Pia segera turun kebawah lalu mmebuka pintu utama untuk menemui Shofi

"Aa" panggil pia lirih

Shofi yang semula menundukkan kepala kini mengangkat kepala nya dan tersenyum melihat istri kecilnya berada dihadapan nya.

Shofi berjalan untuk memeluk Tubuh Mungil sang istri " kenapa masih bangun hmm?

Pia hanya menggeleng " Maafin dik pia" tutur pia dengan mata berkaca-kaca

Shofi melepaskan pelukan lalu menangkup wajah istri kecilnya
" jangan sedih yah,ini semua salah Aa bukan kamu"

Tutur kata shofi membuat pia semakin ingin menangis,Shofi segera memeluk istri kecilnya kembali dan di dalam pelukan Shofi, pia menumpahkan semua air mata yang terpendam.

Shofi mengelus -elus pelan punggung istri kecilnya untuk menenangkan,namun sendiri pun berusaha menahan air mata nya untuk tidak menangis dihadapan istrinya.

" Pah sudah yah,kasihan putri kita dan Shofi" tutur sang istri yang melihat betapa sedihnya sepasang suami istri yang dipisahkan

" Tapi mah papah ngga mau hal buruk menimpah putri kita lagi"

" Mamah yakin Shofi bisa melindungi nya ,kasih Shofi kesempatan untuk membuktikan nya"

Dedy berfikir sejenak lalu mensetujui usulan sang istri

My Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang